Twelve

3K 403 25
                                    

Tidak mengherankan melihat wajah kesal Mey di pagi. Dia yang mendambakan sebuah malam panas dengan suaminya, tiba-tiba harus terbangun dan mendapatkan putri tirinya datang ke rumah dalam kondisi setengah mabuk. Tidak berhenti di sana, putri tirinya bahkan berada dalam gendongan suami yang sangat ia puja menuju kamarku.

Andai saja kondisiku tidak mabuk, aku ingin sekali melihat ekspresi wajahnya tadi malam. Pasti sangat menyenangkan melihat Mey patah hati.

"Aw, kepalaku pusing. "

Aku terhuyung-huyung menuju meja makan. Meminta kopi pahit untuk meredakan mabuk. Sandy, maid bagian dapur dengan siaga menyiapkan kopi yang aku minta.

"Putri momy sudah dewasa. Jadi kau menyelinap keluar rumah untuk bersenang-senang, eh? " Aku tersentar mendengar sapaan tiba-tiba Mey di belakang ku. Dia turut mendudukkan diri dan meminta green tea.

"Ugh... Kepalaku pusing sekali, " rintihku.

"Hohoho kau harus terbiasa, Sayang. Di acara pesta atau acara sosial, kita tidak bisa melewatkan acara bersulang. "

Aku mengangguk. Wanita ini sungguh luar biasa. Dia bahkan menasehatiku seperti ibu penyayang meski sangat cemburu padaku. Totalitas pada pekerjaannya tidak bisa diragukan lagi.

"Untunglah daddy menolongku. Jika tidak, aku mungkin berakhir di jalanan karena mabuk. "

Matanya sedikit melebar. "Jadi kalian tidak sengaja bertemu? "

Aku mengangguk. "Sebenarnya aku ingin berkenalan dengan pria tampan. Tapi daddy mengusir mereka semua. "

"Oh, dia terbawa perannya sebagai seorang ayah. Sungguh manis sekali. "

"Ya. "

Aku meninggalkan meja makan untuk kembali ke kamar. Sangat menyenangkan bersikap seolah kami dekat satu dengan lainnya. Aku dan Mey, memang menyembunyikan cakar kami, dan suatu hari aku yakin kami akan menggunakan cakar itu untuk menyerang.

Sesampainya di kamar, aku segera menghubungi Yahiko. Dia harus menjelaskan secara detail mengapa Leonardo atau Sasuke Uchiha adalah kunci di mana aku bisa menemukan Rudolf. Bukankah mengikuti Mey saja sudah cukup untuk melacak jejak Rudolf.

"Hello Sweety, ahahaha! "
Suara menyebalkan Yahiko membunuhku.

"Berhenti tertawa, Yahiko. Cepat jelaskan alasan mengapa Leonardo bisa menjadi jalan mempertemukan ku dengan si brengsek itu? "

"Leonardo saat ini menguasai lalu lintas peredaran kartel haram mereka. Jika dia tidak ingin mati kutu maka dia harus menjilat Leonardo. "

"Apa leonarfo juga memiliki bisnis ilegal? "

"Info yang aku dapatkan, dia menjadi hyena di jalanan. Jika ada yang menginginkan transportasi barang mereka lancar tanpa terlacak pihak berwajib maka Leonardo adalah solusinya. "

"Ini semakin membingungkan. Tidakkan menurutmu dia menikahi Mey juga karena bisnis ekspedisi keluarga kami? "

"Apapun yang menjadi perkiraanmu, itu mungkin saja terjadi. Tidak ada yang tidak mungkin mengingat Mey sudah membunuh ayahmu pelan-pelan."

Aku terdiam.

"Keistimewaan apa yang ia miliki sampai pihak berwajib tidak mampu melacak transportasi barang haram para penjahat itu? "

"Sepengetahuanku, dia membangun terowongan yang tersembunyi entah di mana. Sewaktu aku mencoba menggunakan jasanya, mereka membius kami dan mengantarkan ke tempat yang sudah disepakati. Begitu mulus, sempurna dan tanpa celah. "

Le Meilleur Gagne Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang