[ SEANTERO - 12 ]

10.3K 2K 986
                                    

Udah kangen Tero belom?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udah kangen Tero belom?

Sorry lama nggak up, euy.

Silakan revisi typo🤎

SPAM TERO HERE🤎🤎🤎

CHAPTER 12 - CEMEN!

NORMAL POV

Assalamualaikum, warga-warga sekelean. Orang gantengnya Setia Husada numpang lewat!”

Seperti hari-hari biasa, Seantero masuk kelas dengan tingkat kepedean dirinya yang selalu meningkat hari demi hari. Heran, padahal kalau depan Voila malah mencicit. A menghela napas, membiarkan Seantero berbuat semau-maunya.

“Iya, ngakunya The Most Handsome boys Setia Husada. Pas minta nomer Voila, dikasih kontak sedot wc,” sahut Alan.

Astagfirullah, SiAlan, sejam nggak gangguin gue, lo bisa mati, ya?” respon Seantero mendramatisir.

“Yeu, Bajing! Gue bilang Si dan Alannya jangan digabung.”

Seantero menjulurkan lidah. “Gue udah dapet nomer Voila, dong. Hestek anak ganteng.”

“Alah, iya, iya, dapet. Takut, kan, lo mau nge-wa dia?” tantang A.

Seantero manggut-manggut. “Gue trauma sebenernya, cemana kalo gue wa tiba-tiba kang gali kubur yang nyaut?”

“Goblok, Tero!” bentak A.

Banyu si pendiam bahkan tertawa. Alan mengusap dadanya tidak percaya atas pemikiran Seantero. Bisa jadi, soalnya Voila memang aslinya agak nekad. Perempuan itu bukan perempuan yang lemah gemulai seperti penampilannya. Banyu yang paling mengenal Voila. Tanya saja Banyu kalau tidak percaya.

“Ngomong-ngomong, gue baru kepikiran. Nyu, arti nama lo air, 'kan?”

Banyu menaikan alisnya. “Iya.”

“Kebalikannya apa, deh? Bahasa daerah mana?” tanya Alan lagi.

“Tumpah,” potong Seantero.

“Tero, maksud gue kebalikan Banyu, bukan airnya yang dibalik, Setan!”

“Tumpah, part dua,” tambah Seantero.

Alan mengerjapkan mata. Agaknya, temannya satu ini mulai tidak beres. Eh, biasanya Seantero lebih parah. Orang waras seperti dirinya cuma perlu memaklumi. Ia menepuk pundak Banyu.

“Gue nanyanya pas lo ke kosan A, aja. Jadi, Ro, gimana bisa lo dapet nomer tukang gali kubur?”

“Nomernya Voila, anjir, Lan,” protes Seantero. “Dia tiba-tiba ngasih, biasalah. Jodoh emang selalu dimudahin jalannya.”

TARGET BUCIN [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang