[ SEANTERO - 45 ]

7.1K 1.8K 2.5K
                                    

BISA YOK BISA TRIPLE UP😃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BISA YOK BISA TRIPLE UP😃

Ini Buna cepet banget kan UP-nya belom nyampe target dah UP🥶

Pencet bintang dulu yok sebelum baca❤

Silakan revisi typo🤎

Jangan lupa follow akun wp ini🗿

.
.

SPAM TERO HERE🤎🤎🤎

SPAM VOILA HERE!

CHAPTER 45 - HAPPIER

NORMAL POV




Seantero menepuk jidat. Bisa-bisanya cowok itu lupa menghubungi Voila. Terakhir kali bertemu, ia berjanji akan pulang sekolah bersama gadis tersebut. Ia buru-buru menghampiri Prawira yang duduk di kursi tunggu.

"Bang, hp gue sama Abang, kah?"

"Yap," jawab Prawira. Ia memeriksa tas ransel yang ia bawa. "Gue abis charger waktu pulang ke rumah tadi malem."

Seantero dan Prawira memang pulang balik dari rumah ke rumah sakit. Bedanya, Seantero masih terlalu pengecut bertemu dengan Maya. Ia tidak bisa melihat wajah ibunya yang tertidur pulas. Tak seperti dahulu, Seantero bisa melihat senyum tipis Maya, perhatian kecil Maya yang selalu dinanti Seantero.

Ia remaja yang masih bergantung kepada mama. Alhasil, Seantero tidak sanggup menyaksikan bagaimana Maya terlelap karena pengaruh obat-obatan.

"Lo ada pacar?" tanya Prawira.

Pertanyaan tersebut membuyarkan lamunan Seantero.

"Aamiin, Bang, calon adek ipar Abang udah ada. Agama islam, Bang. Si Dedek Voila, Abang inget?"

Prawira mengedikkan bahu. "Inget. Gimana nggak inget, lo nggak berenti omongin."

"Selesai Teyo operasi mau nembak dia, Bang."

"Oh, yaudah, gih WA dia."

"SIAP, BOSS!"

Seantero menempatkan diri ke kursi tunggu di seberang Prawira. Ia membuka kunci layar ponselnya, kemudian menekan notifikasi. Rupanya, anggota Laimós mengirimi dirinya banyak pesan-pesan penyemangat. Seantero mesem-mesem. Namun, ia menghiraukan pesan tersebut dan mencari kontak Voila.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TARGET BUCIN [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang