[ SEANTERO - 33 ]

6.4K 1.8K 4K
                                    

Sesuai janji ya😭✋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai janji ya😭✋

Double UP❤

.
.


Pencet bintang dulu yok sebelum baca❤

Silakan revisi typo🤎

Jangan lupa follow akun wp ini🗿

.
.

SPAM TERO HERE🤎🤎🤎

SPAM VOILA HERE!

CHAPTER 33 - NOLONG

NORMAL POV




Jalan raya di siang ini sedikit luang. Seantero bersemangat mengendarai motor mio kesayangannya menuju ke rumah. Karena urusan mendadak, Voila mengubah jadwal jalan-jalan mereka menjadi sore hari. Tak masalah, selama Seantero bisa tetap jalan berdua bersama Voila.

Dari kejauhan, obsidian Seantero mengamati seorang cowok yang tengah berjongkok di tepi jalan. Seantero mengenal cowok itu, buru-buru Seantero menancap gas mengikis jarak mereka.

Suara ban motor Seantero yang berdecit mengusik sosok pemuda tersebut. Seantero turun dari motor, menghampiri si cowok.

"Motor lo mogok?" tanya Seantero.

"Yoi, gue nelepon orang rumah nggak ada yang angkat," jawabnya.

Seantero menggaruk belakang telinganya. Lantas ikut berjongkok di sebelah Alven. Motor sport cowok tersebut mogok, Seantero mengerjapkan mata. Ia menyenggol lengan Alven.

"Lo keberatan nggak kalau gue tolongin?"

"Hah?"

"Maksudnya gue bantuin ngegeret motor lo, kira-kira lo berat nggak, sih?"

"Lo mau dorong motor gue? Terus pake motor lo?"

"Iya, gue nggak tau bahasanya gimana. Intinya, gue nuntun motor lo. Di belokan sana, tuh, ada bengkel motor," ucap Seantero, menunjuk ke depan jalan.

Sebenarnya Alven tidak mau menerima tawaran Seantero. Ia sudah pernah berutang nyawa pada cowok ini. Tak mau berutang budi lagi, namun rambu-rambu dilarang parkir membuatnya tak dapat berbuat apa-apa.

"Yaudah, kalau kek gitu keknya susah. Gue yang dorong motor lo, lo ngendarain motor gue, gimana?"

Alven dan Seantero kompak berdiri, "udah nggak usah. Gue bisa bawa motor gue sendiri. Lo tunjukkin aja mesti kemana."

Saat sudah memegang stir motor, Seantero menyingkirkan tangan Alven. Ia mengambil alih motor sport tersebut sekaligus memberikan kunci motor mio-nya kepada Alven. Alven menerima kunci motor itu, ia menelisik Seantero dengan berjuta perasaan yang tak terdefinisikan.

TARGET BUCIN [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang