[ SEANTERO - 27 ]

6.9K 1.9K 1.2K
                                    

Sorry agak lama Guis🗿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sorry agak lama Guis🗿

Kaum teroris untungnya nggak galak🗿

.
.


Pencet bintang dulu yok sebelum baca❤

Silakan revisi typo🤎

Jangan lupa follow akun wp ini🗿

.
.

SPAM TERO HERE🤎🤎🤎

SPAM VOILA HERE!

CHAPTER 27 - BODOAMATLAH!

NORMAL POV



Hujan telah reda, sebelum keluar dari mobil. Seantero memberi Alven uang dua ribu rupiah.

“Nah, biar lo bisa beli mobil baru.”

Alven menerima uang tersebut, entah mengapa ia merasa seperti sopir angkot yang punya pelanggan anak kecil. Alven juga jarang melihat uang tunai di bawah 50 ribu, itu membuatnya kurang paham atas perkataan Seantero.

“Gimana, Sean?”

“Lo udah boleh manggil gue Tero, kok. Cara lo dapetin mobilnya bukan nabung. Tapi, pergi ke sorum mobil, minta duit ke bapak lo biar bisa nyicil bulanan. Teros, ini uang parkirnya,” ucap Seantero menunjuk lembar uang tersebut.

“Oh, oke. Besok gue coba tanya ke bokap gue. Gue sebenernya nggak bayar parkir kalau ke sorum.”

“Abang gue juga suka ngebut, sih, kalo dia liat tukang parkir. Tapi, sesekali lo bayar lah, Ven.”

“Gue bukannya nggak mau bayar. Cuma, nggak bisa bayar.”

Seantero mengalihkan pandangan guna berpikir. “Tukang parkir pilih kasih, kah? Nggak mau nerima duit dari orang kaya?”

Alven menggaruk tenguknya. “Bokap gue .... pemilik sorum.”

“......”

Seantero bahkan tidak tahu bagaimana ia mesti merespons. Kedua cowok itu cuma saling tatap-tatapan sambil bengong. Seantero menempel ke badan mobil Alven. Ia memasukan kepalanya melalui jendela.

“Alven, ginjal lo masih dua?”

Kening Alven berkerut. “Iya, masih.”

“Ginjal gue bagus. Kalau nanti ginjal lo kenapa-kenapa, punya gue bisa ditukar tambah, kok.”

Alven tidak mengerti. Ia pusing. “Lo nawarin ginjal lo biar gue beli?”

Seantero menjetikkan jari. “Ho'oh, siapa tau nanti gue bisa sekaya elo abis gue jual ginjal. Gue nggak miskin, sih. Soalnya, ginjal dan hati gue masih ada.”

TARGET BUCIN [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang