[ SEANTERO : 06 ]

16.5K 3.1K 1.2K
                                    

SPAM TERO HERE 👉

Garis miring berarti isi kepala Seantero.

~ HAPPY READING ~

CHAPTER 06 - SELEKSI


Seantero memilih bolos, sudah pukul delapan, sama saja bunuh diri kalau menginjakkan kaki ke sekolah. Ia pelan-pelan memasuki area ruang tamu. Berusaha agar tak menimbulkan suara.

“Eh, bocah.”

Langkah Seantero berhenti, ia melirik Prawira yang tengah memandangnya remeh. Ah, belum bilang saja sudah kelihatan bahwa ia ketahuan membolos. Langit dan Syakia, kedua orangtua Seantero menampakkan wajah. Seantero menjetikkan jari, mendapat ide cemerlang.

Mau tahu nggak enaknya jadi adek? Kastau nggak ya, kastau nggak, nih? Doain dulu, Seantero jodohnya Voila.

Aamiin.

Enaknya jadi adik itu saat kedua orang tua ada. Adik berada di puncak kasta tertinggi rumah tangga.

HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!

Seantero tertawa iblis dalam hatinya, matanya mengkilat. Ia mulai melancarkan aksinya.

“HUWEEEE! MAMI! PAPI! SEANTERO DITILANG POLISI!”


Nangis ajalah, anjir.

Syakia, mama Seantero lantas merangkul Seantero yang masih mengenakan seragam sekolahnya. Ia memandang Langit dengan pandangan bingung.

“Kok bisa ketilang? Kamu nggak bawa SIM?”

“HUWAAAAA!”


Nangis makin kenceng ajalah, anjir, part dua.


“Lho? Kenapa kamu, hm?”

Langit mengusak surai Seantero, ia melirik tajam Prawira yang mengunyah keripik. Wah, perasaan Prawira tidak enak, pasti—

“Kamu kenapa nggak anter adik kamu? Kenapa nggak bilang sama Papa kalau adik kamu belum punya SIM?”

Aturan berengsek dunia persaudaraan, orangtua selalu mengatas tanggakan anak bungsu. Seantero menjulurkan lidah mengolok Prawira. Bahkan, sengaja menjelek-jelekkan bibirnya, selama masih ada papa dan mamanya, posisi Seantero akan menjadi Raja.

“Tadi mau Wira anter, kata Tero nggak usah.”

“Huwaaa! Abisnya Tero nggak mau ngerepotin Kak Wira. Kak Wira selalu ngomong Tero nyusain, maaf, Papi. Tero ngebuat motornya diambil Pak Polisi.”

“UEK!”

“Wira!” tegur Langit.

“Maaf, Pa, Wira tadi bersendawa. Kekenyangan.”


S3 Sarjana Ngeles Okspord.

Padahal Seantero yakin sekali Prawira menyindirnya. Bodoamat! Kemarin waktu kedua orangtuanya keluar kota menemui sanak keluarga jauh yang menikah, Seantero sudah melebihi kata pembantu, alias dijadikan budak rumosha.

TARGET BUCIN [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang