[ SEANTERO - 50 ]

19.5K 2.6K 10.4K
                                    

Cepet banget ya? 🥺🥺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cepet banget ya? 🥺🥺

KAMU WAJIB BANGET BACA CATATAN BUNA DI BAGIAN BAWAH YA!

PLIS JANGAN DI SKIP ITU PENTING✋

Pencet bintang dulu yok sebelum baca❤

Silakan revisi typo🤎

Jangan lupa follow akun wp ini🗿

.
.

SPAM TERO HERE🤎🤎🤎

SPAM VOILA HERE!

CHAPTER 50 - DETAK YANG SUNYI

NORMAL POV




FLASHBACK 2 HARI SEBELUM OPERASI

Seantero menyalakan pematik, saat ini cowok itu duduk di cafe depan rumah sakit. Ia membakar lilin dengan angka 17. Cowok berkelahiran bulan september tahun 2004 tersebut bersemangat sekali.

Happy early birthday, Seantero,” gumamnya kepada diri sendiri.

Padahal, ulang tahun Seantero masih sekitar dua bulan lebih. Ia merayakannya sekarang. Sebab, takut takkan bisa menikmati sweet seventeen party. Yang begitu dinanti sosok Seantero. Tahun di mana masa remaja dirinya akan terlepas dan sebentar lagi memasuki dunia dewasa.

Seantero meniup lilin. Tak perduli pandangan orang-orang cafe mengiba padanya, rasa kasian mereka timbul melihat remaja yang merayakan ulang tahun seorang diri. Seantero dari dulu ingin sekali bisa meniup lilin saat ia berusia 17 tahun.

Seantero memotong kue, menaruh potongan kue tadi ke piring kecil kosong yang disediakan writer. Tak lupa, ia menyuapi potongan brownies cake itu ke mulut.

“Enak,” komentar Seantero, aroma cokelat lumer di rongga mulutnya.

Meski menyukai sensasi menikmati brownies itu, Seantero tak melanjutkan suapan kedua. Ia mengukir senyum lebar yang bersahaja. Tetapi, ia tidak merasakan puncak euforia sama sekali.

Apa ini salah satu risiko terlalu banyak menganggap segala hal dapat selesai dengan tersenyum. Sampai titik di mana Seantero tidak secara tulus merasakan kesempurnaan bahagia?

Ia tidak lagi bisa membedakan kebahagiaan yang asli atau semata-mata untuk mengubur lukanya saja.

Ah, hidup memang tidak pernah indah dan tak pernah adil sejak awal. Di dunia ini, bukan Seantero seorang yang menjadi korban.

Happy birthday, Seantero,” ulang Seantero.

Happy birthday to you. Happy birthday to you.

TARGET BUCIN [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang