Part 7

5K 501 13
                                        

🐺🐰

Tagihan anda sudah dilunasi”

Win merasa seakan ada yang salah dengan pendengarannya.

Siapa yang sudah melunasi biaya rumah sakitnya? Ia bahkan tidak memiliki keluarga atau kenalan yang cukup dekat. Tapi sekeras apapun Win berusaha untuk bertanya, pihak rumah sakit tetap tidak memberitahukan siapa orang yang sudah membayarkan tagihannya.

Bright menghentikan mobilnya saat melihat Win berdiri dihalte bus. Ia bergegas turun menghampirinya.

“Sedang apa kau disini?” Bright tau pertanyaan itu terdengar sangat bodoh.

“Sedang menunggu bus, dok” Win selalu menampilkan senyum ramahnya.

“Naiklah. Aku akan mengantarkan mu. Dan kau tidak perlu memanggil ku dengan sebutan dokter. Kita sudah tidak berada di rumah sakit lagi”

Win hanya mengangguk canggung.

Saat ini Win sedang mengarahkan jalan menuju tempat tinggalnya dan ternyata itu cukup jauh dari pusat kota.

“Bukankah daerah ini sangat jauh dari daerah kampus?” Bright bingung kenapa Win harus tinggal di daerah sepi seperti ini.

“Iya, tapi hanya disini aku bisa mendapatkan tempat tinggal dengan harga murah”

Mereka akhirnya tiba didepan sebuah bangunan tua yang terlihat sedikit tidak layak untuk ditinggali.

“Butuh waktu berapa lama bagi mu untuk sampai ke kampus?”

“Mungkin sekitar satu setengah jam perjalanan. Apa kau ingin masuk?”

Bright mengikuti Win berjalan ke arah kamarnya. Ruangan kamar Win terasa begitu lembap dan bahkan cukup kecil untuk ditinggali oleh satu orang. Bright tidak menyukainya.

“Apa kau hanya sibuk dengan kuliah mu saja atau ada kegiatan lain yang kau lakukan?”

“Aku memiliki beberapa kerja paruh waktu untuk mencukupi kebutuhan ku sehari-hari. Sedangkan untuk kuliah ku , untungnya aku berhasil mendapatkan program beasiswa”

“Selama ini kau hidup sendiri?”

“Tidak, aku tinggal dipanti asuhan sampai aku lulus sekolah menengah. Saat aku mendapatkan beasiswa, aku pindah kemari”

Bright merasa kasihan terhadap Win. Perjuangan hidupnya begitu berat. Ia sangat ingin membantunya. Tapi bagaimana?

“Apa kau mau pindah bersama ku?”

“Hah?” Win sedikit kaget dengan tawaran Bright. Sedangkan mereka tidak kenal dekat.

“Bukan. Maksud ku, tempat tinggal ku yang sekarang cukup dekat dengan daerah kampus mu. Apartment ku juga memiliki dua kamar dan bahkan sangat jarang aku tempati. Kau tau aku lebih banyak menghabiskan waktu ku di rumah sakit” Bright berusaha menjelaskan.

“Jika kau mau, kau bisa menyewa kamar ku yang satu lagi. Aku akan memberikan mu harga murah dengan syarat kau mau membantu ku untuk membersihkannya. Bagaimana?”

“Tawaran mu cukup menggiurkan. Tapi aku rasa aku belum bisa menerimannya”

“Kenapa?”

Win bingung bagaimana harus menjelaskannya. Bisa dibilang ia sangat ingin keluar dari tempat kumuh ini. Ia sendiri sudah cukup muak dengan kondisi kamarnya. Tapi disisi lain, ia bimbang apakah harus menerimanya atau tidak. Ia belum sepenuhnya mengenal Bright. Walaupun jika dilihat dari penampilan luar, Bright sepertinya cukup baik.

“Apa kau takut kepada ku?” Bright kembali bertanya saat melihat Win terdiam.

“Tenang saja. Sebelum menawarkannya kepada mu, aku memang sedang mencari room-mate. Hanya saja belum ada yang cocok dengan ku. Tapi setelah melihat kamar mu, aku yakin kau adalah tipe orang yang cukup rapi dan bersih”

MewGulf - Love DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang