Part 15

4.6K 485 21
                                    

“GULF! Ini apa?”

Mew mendobrak pintu ruangan Gulf dengan kencang sambil membawa lembaran kertas berwarna orange.

“Pelan-pelan, Mew. Kau akan mengagetkan karyawan yang lain” Gulf berjalan menghampiri Mew dan menutup pintu ruangannya. Ia tidak ingin ada orang lain yang menguping pembicaraan mereka.

“Ini apa?”

“Lembaran cuti ku”

“Kenapa kau tidak bilang jika mau cuti. Dan tiga hari?”

“Aku berniat untuk memberitahukannya kepada mu hari ini. Tapi ternyata kau sudah tau lebih dulu” Gulf menjawab dengan santai.

“Semalam kita masih bertemu, kenapa kau tidak mengatakannya kepada ku?”

“Apa bedanya jika aku mengatakannya hari ini atau kemarin? Aku hanya mengambil cuti ku tiga hari. Lagipula aku hanya pulang ke rumah orang tua ku. Kenapa ini menjadi masalah besar?” Gulf mulai tidak sabar.

“Kenapa bukan masalah besar? Kau akan meninggalkan ku selama tiga hari”

“Kau bertingkah seperti anak kecil” Gulf sudah tau akan berakhir seperti ini. Makanya ia tidak memberitahukan Mew jauh hari sebelumnya.

“Apa kau bisa berpisah dengan ku selama itu? Apa kau tidak akan merindukan ku?” Mew merajuk dan mempoutkan bibirnya membuat Gulf tersenyum geli melihatnya.

“Daddy naa... Aku hanya akan pulang ke rumah ku selama tiga hari karena Pho ku akan berulang tahun akhir pekan ini”

“Kenapa kau tidak mengajak ku untuk ikut?”

“Apa kau lupa? Besok kau ada rapat penting. Bagaimana mungkin aku mengajak mu untuk ikut?”

“Aku bisa menyerahkannya pada Luke”

“Kau sedang berurusan dengan perusahaan besar. Bukankah tidak sopan jika kau membiarkan orang lain untuk menggantikan mu. Aku tidak ingin kau sampai kehilangan proyek besar” Gulf mengelus lembut kedua pipi Mew. Saat ini ia merasa seperti sedang berpacaran dengan bayi besar yang sangat membutuhkan perhatian ekstra.

“Tapi aku ingin ikut bersama mu..”

“Lain kali aku pasti akan mengajak mu untuk pergi bersama ku, naa..”

“Menginaplah malam ini. Besok kau bisa berangkat dari rumah ku”

“Bukankah kau akan membuatku terlihat berjalan dengan pincang besok jika aku menginap malam ini?” Gulf sudah tau dengan nafsu besar kekasihnya itu. Apalagi setelah ini mereka akan berpisah selama tiga hari.

“Aku akan melakukannya dengan perlahan” Mew membisikan kalimat itu ditelinga Gulf dan terlihat wajahnya sudah kembali tersenyum ceria.

Untuk menyenangkan hati Mew, Gulf memilih untuk mengiyakan permintaan Mew. Ia tidak ingin melihatnya kembali merengek jika Gulf menolak untuk menginap.

Gulf berharap malam ini mendapatkan istirahat yang cukup karena harus mengejar penerbangan pagi untuk kembali ke rumah orang tuannya.

Malam hari atau mungkin hampir subuh tepatnya..

"Ahh.. Darimana kau mendapatkan tenaga seperti ini?" Gulf merasakan lelah di sekujur tubuhnya. Mew mengajaknya bercinta hampir tiga jam lamanya.

"Aku seperti hanya dengan mu saja" Mew terlihat sedang membersihkan tubuh Gulf dari cairan-cairan yang mereka hasilkan selama bercinta tadi.

"Orang-orang akan menebak apa yang terjadi pada ku hanya dengan melihat gaya berjalan ku nantinya. Aku akan berjalan pincang seperti bebek" Gulf terlihat menggemaskan bahkan saat sedang marah seperti ini.

MewGulf - Love DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang