Malam ini Gulf dan sahabatnya sedang berkumpul di bar milik Joss. Bright dan Win juga terlihat bergabung bersama mereka. Masih terasa sedikit canggung sebenarnya bagi Gulf untuk bertemu dengan Bright dan kekasih barunya. Tapi ia tahu, ia tidak akan bisa menghindar selamanya.
“Lama-lama mata mu akan meloncat keluar jika kau terus menatap ku seperti itu?” Gulf menyadari pria yang ada dihadapannya ini terlihat sangat membencinya.
“Aku tidak melakukan apapun” Win mencoba menyangkal.
“Dimana Mew?” Bright mencoba untuk memecah kecanggungan antara Gulf dan Win.
“Masih diluar kota, Phi”
“Pantas saja kau bebas malam ini. Tay dan New cerita bahwa sangat sulit untuk mengajak mu pergi sekarang. Sepertinya kau sedikit terkekang oleh kekasih posesif mu”
“Apa sebaiknya aku kembali kepada mu, Phi?” Gulf menyenderkan kepalanya dengan sengaja dibahu Bright. Ia bertingkah sedikit jahil dengan menggoda Win yang matanya sekarang terlihat semakin menonjol keluar karena cemburu.
“Berhenti menggoda ku atau kau akan membuatku tidur di sofa malam ini” Bright mendorong kepala Gulf menjauh dan mendekati Win untuk menenangkannya.
Gulf bersyukur karena Bright sudah mendapatkan penggantinya. Ia berharap Win akan mencintainya dengan sepenuh hati yang sebenarnya sudah dapat terlihat dari tingkahnya sekarang. Win begitu mencemburui Gulf.
“Kau kelihatannya sedang bosan. Mau bermain?” Joss datang menghampiri meja Gulf.
“Apa?”
“Kau lihat wanita diujung sana? Jika kau bisa mendapatkan nomor teleponnya, semua minuman yang kau pesan malam ini gratis”
“Kau tau aku tidak suka wanita”
“Justru itulah tantangannya untuk mu. Bagaimana? Deal?”
“Bagaimana jika aku kalah?”
“Akan ada hukuman untuk mu. Tapi apa kau sangat tidak percaya diri sehingga takut kalah?”
Gulf yang merasa diremehkan akhirnya menerima tantangan Joss. Ia tidak peduli hukuman apa yang
disiapkan oleh Joss karena ia yakin bisa mendapatkan nomor teleponnya.Dengan percaya diri, Gulf menghampiri meja wanita itu dan mencoba untuk mengajaknya berkenalan. Bermodalkan wajah tampannya, wanita manapun pasti akan langsung jatuh hati kepadanya. Bahkan bukan hanya wanita saja, banyak pria yang juga menyukai Gulf.
Namun ada yang berbeda kali ini. Wanita yang ada dihadapannya terlihat tidak bergeming saat Gulf menggodanya. Bahkan beberapa pertanyaan Gulf hanya dijawab dengan singkat.
Seakan tidak mendapatkan respon yang baik, Gulf memutuskan untuk menyerah. Pertama kalinya dalam hidup ia merasa ditolak.
“Apa aku sudah kehilangan pesona ku?” Gulf berjalan dengan lesu kembali ke mejanya.
“Kau sepertinya kalah?” Joss tersenyum lebar merasa senang dengan kemenangannya.
“Sat.. Aku yakin wanita itu tidak menyukai pria”
“Ku rasa kau sudah disihir oleh Mew sehingga kehilangan aura pemikat mu” New juga ikut menggoda Gulf yang terlihat sedang kesal sekarang.
“Kau sudah siap dengan hukuman mu?” Joss melemparkan atasan tanpa lengan berwarna merah menyala.
“Apa maksud mu dengan baju ini?” Gulf tidak mengerti dengan apa yang sedang Joss coba lakukan.
“Menarilah untuk kami”
KAMU SEDANG MEMBACA
MewGulf - Love Destiny
RomansaApapun yang sudah ditakdirkan untuk bersama, tidak akan pernah terpisahkan.. Bahkan sejauh apapun terpisah, dengan cinta semua akan kembali bersama..