Part 6

4.7K 495 28
                                    

“Dokter, ada pasien kecelakaan yang harus ditangani. Mohon segera kembali ke rumah sakit”

Bright segera kembali setelah menerima panggilan dari rumah sakit. Sebagai dokter, Ia harus menerima resiko dengan panggilan dadakan seperti ini. Bright bersyukur Gulf dapat memakluminya.

“Pasien ada diruang penanganan”

Pasien yang ditanganinya saat ini mengalami kecelakaan saat mengendarai motor. Untung saja luka yang dialaminya tidak terlalu parah. Hanya ada beberapa luka yang harus dijahit. Tapi untuk lebih memastikannya lagi, para perawat meminta Bright untuk memeriksanya kembali.

Setelah diperiksa, Bright menyarankan pasien melakukan pemeriksaan MRI untuk memastikan tidak ada cidera pada otak.

“Apa kau merasakan mual, sakit kepala atau gangguan penglihatan?” Bright mencoba bertanya kepada pasien. Pria itu terlihat masih muda. Mungkin umurnya sedikit dibawah Gulf.

“Aku baik-baik saja, Dokter” Pasien mencoba untuk duduk dari baringnya.

“Arrghh..” Ia merasakan sakit pada bagian bahunya.

Bright membalikan badan pria itu perlahan dan matanya tertuju pada luka yang cukup panjang dibahunya. Tapi luka itu bukan luka baru. Luka yang sudah membekas cukup lama tapi Bright sepertinya kenal dengan luka itu.

“Dokter..” Beberapa perawat berusaha memanggil Bright karena ia terlihat terdiam cukup lama.

“Maaf. Biar ku periksa”

Tidak ada luka yang serius pada bahu pria itu. Sakit yang dirasakannya mungkin karena benturan saat ia terjatuh dari motor.

“Kau harus menginap malam ini dan aku akan kembali untuk memeriksa mu besok”

Bright sebenarnya ingin bertanya tentang luka yang ada dipunggung pria itu namun ia tau ini bukan waktu yang tepat. Ia akan kembali lagi besok pagi.

“Siapa namanya?”

“Metawin, dok”

---

“Apa kau sudah baikan?” Bright pagi-pagi sekali sudah datang untuk mengunjungi Metawin.

“Sudah, Dok”

“Apa tidak ada sanak keluarga mu yang bisa dihubungi?”

“Tidak. Aku yatim piatu”

Bright terdiam cukup lama. Ia tidak tau bagaimana harus memulai pertanyaan yang sedari tadi bermain dikepalanya.

“Apa ada yang ingin kau tanyakan, Dok?” Metawin seakan bisa menebak dari raut wajah yang Bright tampilkan.

“Ini mungkin tidak ada hubungannya dengan sakit mu. Tapi ada yang ingin aku tanyakan” Bright terhenti karena masih ragu.

“Emm.. Apa aku boleh tau darimana kau mendapatkan luka yang ada dibahu mu itu?”

“Ohh.. luka itu aku dapat waktu aku kecil dulu. Aku pernah diculik. Saat kami berusaha untuk kabur, penculik itu melukai bahu ku dengan senjata tajam. Untung saja polisi akhirnya datang untuk menyelamatkan kami”

“Kami?”

“Emm.. Aku tidak sendiri saat itu. Ada satu anak lagi yang juga diculik sama seperti ku”

“Kau mengenalnya?”

“Tidak. Sebenarnya bisa dibilang aku selamat karenanya. Orang tuanya datang bersama dengan polisi saat itu. Kau tau, aku hanya seorang anak yatim piatu. Tidak akan pernah ada yang peduli jika aku menghilang”

Flashback

Tenanglah. Jangan takut. Ada aku disini” Anak kecil itu berusaha menyemangati Bright yang bahkan lebih tua darinya. Ia adalah anak yang berani.

Apa kau tidak takut?”

Tentu aku takut”

Di ruangan gelap itu hanya ada mereka berdua saja. Mereka sudah dua hari dikunci disana. Pintu itu hanya akan terbuka saat penculik mengantarkan mereka makanan.

Aku akan menahannya saat ia masuk untuk mengantarkan makanan seperti biasa. Kau harus segera kabur” Anak kecil itu mengatur rencana untuk kabur.

Bagaimana jika ia memukulmu?”

Tenang saja. Bahkan jika aku mati, tidak akan ada yang peduli”

Mae dan Pho mu pasti khawatir”

Aku tidak punya orang tua”

Pintu ruangan itu tiba-tiba terbuka. Anak kecil itu segera memberikan kode kepada Bright untuk bersiap dengan rencana yang sudah mereka susun.

Kalian, cepatlah makanan. Setelah ini aku akan membawa kalian untuk dijual. Setelah itu aku akan menikmati hasilnya” Pria tua itu tertawa puas.

Kau pria jahat” Anak kecil itu melompat ke badan pria itu dan menggigit telinganya hingga berdarah.

CEPAT LARI”

Saat mereka sedang berlari kearah pintu keluar dan Bright berhasil melewatinya. Namun tidak dengan anak kecil itu.

Bocah sialan..” Pria tua itu mengeluarkan senjata tajam dan mengarahkannya ke bahu anak kecil itu. Akibatnya luka menganga sepanjang bahu dan banyak darah yang keluar.

Pergiii...” Ia berkata lirih saat melihat Bright berjalan ke arahnya.

Bright yang masih kecil saat itu bingung dengan apa yang harus dilakukannya. Ia tidak ingin anak itu terluka namun ia juga tidak ingin semua rencana mereka berakhir sia-sia.

Akhirnya Bright memilih untuk pergi. Ia akan segera mencari bantuan dan kembali menyelamatkannya.

Bright berhasil mencapai pintu utama dan segera berlari keluar.

Tiba-tiba tempat itu menjadi ramai dan lampu-lampu dari mobil polisi menyilaukan matanya.

Bright...” Mae memeluknya erat.

Kau baik-baik saja?”

Mae, tolong bantu dia..” Bright menangis dan memohon kepada Mae untuk menolong anak kecil tadi.

Tolong diaa... Dia terluka”

Polisi akhirnya berhasil menringkus penculik itu dan juga berhasil menyelamatkan anak kecil itu. Petugas medis bertindak cepat dan segera membawa anak itu ke rumah sakit.

Phi, nama ku Win”

Anak itu masih bisa tersenyum walaupun darah dari bahunya sudah bercucuran membasahi bajunya.

Kita berhasil” Kata-kata itu lah yang terakhir kali didengar oleh Bright sebelum Win tidak sadarkan diri.

Beberapa hari kemudian, Bright bersama dengan orang tuanya berusaha mencari keberadaan Win namum nihil. Win saat itu sudah dipindahkan ke rumah sakit lain dan akan diadopsi oleh panti asuhan diluar kota tempat mereka tinggal.

Flashback End

“Apa nama lengkap mu?”

“Win Metawin”

“Ternyata itu benar kau”

Bright akhirnya berhasil menemukan orang yang menyelamatkan hidupnya dulu.

To be continue..

MewGulf - Love DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang