Kekayaan Mew memang tidak main-main. Ia menyewa sebuah Villa private dipinggiran danau yang akses masuknya hanya bisa dilalui kamar mereka. Tidak ada kesempatan bagi orang luar untuk masuk kesana. Dan pastinya harga sewa kamar itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
“Apa kau menyukainya?” Mew melihat Gulf menatap sekeliling dengan kagum.
“Aku berbohong jika aku bilang tidak menyukainya”
Entah apa yang sedang mengganggu pikiran Gulf. Sejak kembali dari jalan-jalan mereka, Gulf terlihat lebih banyak diam. Mungkin ia hanya kelelahan karena saat ini seharusnya sudah dini hari jika dinegara mereka.
“Apa kau sudah selesai dengan makanan mu?”Mew melihat Gulf sudah menghentikan kegiatan makan malamnya.
“Em.. Aku sudah kenyang”
“Kemarilah..” Mew mengisyaratkan agar Gulf menghampirinya.
“Apa yang sedang mengganggu pikiran mu?” Mew menarik Gulf untuk duduk dipangkuannya. Berusaha untuk mencari tau apa yang membuat Gulf murung.
“Apakah menurut mu aku adalah seorang pria brengsek sekarang?”
Mew mengerutkan keningnya saat mendengar pertanyaan Gulf.
“Tadi pagi aku baru saja bersikap egois dengan memutuskan hubungan ku dengan Bright. Dan sekarang aku ada disini bersama mu”
Mew masih menunggu Gulf melanjutkan kata-katanya.
“Aku baru sadar ternyata ini adalah sepenuhnya salah ku. Aku tidak suka Bright mengajak pria lain untuk tinggal bersamanya, sedangkan sebelum itu aku mengkhianatinya dengan tidur bersama mu. Tapi Bright tidak tau akan hal itu”
“Aku sangat egois kan? Bahkan setelah Bright menjelaskan semuanya kepada ku, aku masih tetap tidak bisa menerimanya”
“Tapi yang membuatku lebih aneh dengan diriku sendiri adalah aku tidak begitu merasakan kehilangan. Berbeda saat aku mengakhiri hubungan kita dulu. Apa menurut mu aku sudah tidak mencintainya lagi? Atau memang dari awal hubungan kami tidak lebih daripada hubungan adik kakak? Kami bahkan tidak pernah tidur bersama”
Mew berteriak senang dalam hatinya saat Gulf menyatakan ia tidak pernah tidur bersama dengan Bright. Firasatnya memang tidak pernah salah.
“Hubungan kekasih apa yang selama satu tahun tapi tidak pernah tidur bersama? Kau bahkan mengajak ku tidur bersama saat kita baru beberapa hari pacaran”
“Perkataan mu barusan membuat ku terdengar sangat mesum, Bii” Mew tertawa melihat wajah polos Gulf saat ini. Ia membuat Mew teringat saat pertama kali mereka melakukannya.
“Memang kau seperti itu. Yang ada dalam pikiran mu hanyalah sex saja”
“Itu tidak benar. Yang ada dipikiran ku hanyalah kau saja. Dan juga tubuh mu tentunya” Mew kembali tertawa saat menggoda Gulf sambil meremas gemas bokongnya.
“Lalu, apa pendapatmu tentang ku dari semua yang sudah aku ceritakan?”
“Sejujurnya aku sangat senang saat kau memutuskan hubungan mu dengan pria itu. Artinya aku masih punya kesempatan untuk kembali pada mu. Tapi sekarang keputusannya ada dihati mu. Apakah kau masih mencintainya atau tidak? Untuk egois ku kurasa itu tidak sepenuhnya salah mu. Karena wajar saja kita egois untuk sesuatu yang memang milik kita”
“Aku bahkan tidak merindukannya karena ada kau disini bersama ku”
Entah Gulf sadar atau tidak, tapi kata-katanya barusan seakan memberikan angin segar bagi Mew. Ia ingin mengartikannya sebagai tanda bahwa Gulf juga masih mencintainya namun Mew tidak ingin berharap terlalu banyak. Cukup seperti ini saja sudah membuatnya bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
MewGulf - Love Destiny
RomansaApapun yang sudah ditakdirkan untuk bersama, tidak akan pernah terpisahkan.. Bahkan sejauh apapun terpisah, dengan cinta semua akan kembali bersama..