Part 19

4.4K 458 11
                                    


“Apa yang kau lakukan disini?” Win menahan Gulf untuk masuk namun tidak berhasil. Dengan mudah Gulf dapat melewatinya.

“Aku sedang bosan”

“Kenapa kau tidak pulang ke pelukan kekasih mu saja? Kenapa kau harus kemari?”

“Apa salahnya jika aku kemari. Tenang saja, aku tidak akan merebut kekasih mu” Gulf merebahkan dirinya disofa.

Win tidak suka melihat Gulf ada dirumahnya sekarang. Memang rumah Bright sebenarnya, tapi tetap saja ia masih tidak menyukainya. Bukan karena ia takut Bright akan kembali bersama Gulf, tapi ia tidak suka karena Gulf sudah meninggalkan Bright yang begitu tulus mencintainya.

Walaupun karena perpisahan merekalah akhirnya hubungan Bright dan Win menjadi lebih dekat.

“Apa Bright tetap berangkat bekerja dihari minggu seperti ini?”

“Em.. Ada pasien yang harus ditangani”

“Ada yang membuat ku penasaran dengan mu. Apa yang membuat mu begitu membenci ku? Bukankah sudah ku katakan bahwa aku tidak akan merebut Bright dari mu”

“Aku tidak membenci mu”

“Tidak perlu bohong”

Win terlihat seperti sedang mencari kalimat yang tepat untuk mengungkapkan ketidaksukaannya kepada Gulf.

“Aku hanya tidak menyukai pria yang tidak pernah bersyukur mendapatkan pria yang mencintainya dengan tulus dan meninggalkannya untuk kembali ke mantan kekasihnya”

Gulf menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan.

“Tentu saja aku bersyukur pernah memiliki kekasih sebaik Bright. Bahkan kami masih menjadi teman baik sampai saat ini. Tapi aku memang sebodoh itu karena mengira Bright tidak pernah mencintai ku”

“Apa kau menyesal?”

“Tidak. Karena aku yakin Bright akan lebih bahagia tanpa aku yang egois ini. Dan aku senang sekarang karena kau hadir dikehidupannya. Jagalah Bright dengan baik, naa..”

Sebenarnya hubungan Bright dan Win terjadi begitu saja. Tidak ada pernyataan dari Bright bahwa saat ini mereka sedang menjalin hubungan. Namun perlakuan Bright ke Win sangat special dan penuh perhatian layaknya pasangan kekasih dan itu sedikit membuatnya kebingungan.

Hanya saja Bright juga tidak pernah membantah saat teman-temannya menyebut Win sebagai kekasihnya.

Flashback

“Phi, apa yang ingin kau makan untuk malam ini?” Win menghubungi Bright saat ia baru saja tiba disupermarket.

“Apa saja. Aku akan memakan apapun masakan mu”

Sejak Bright dan Gulf berpisah, Win selalu ada untuk menemaninya. Dan secara tidak sadar, perlahan perasaan untuk Bright tumbuh dihatinya.

Menyiapkan sarapan dan makan malam sudah menjadi kegiatan sehari-harinya sekarang dan Win menikmatinya. Ia senang saat melihat Bright menghabiskan makanannya dengan lahap dan memuji masakannya. Hanya dengan begitu saja, Win bahagia.

“Ada yang bisa ku bantu?” Bright tiba dirumah saat Win sedang memasak.

“Tidak perlu, Phi. Kau istirahat saja. Aku sebentar lagi selesai”

Bright memilih untuk duduk didapur dan memperhatikan gerak gerik Win saat ini. Pria itu terlihat sangat lucu saat mengenakan apron bergambar kelinci yang Bright hadiahkan untuknya. Menurut Bright, wajah Win sangat mirip dengan kelinci.

MewGulf - Love DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang