Part 3 🔞

7.2K 557 20
                                    

Gulf terdiam cukup lama di depan rumah Bright. Sudah hampir setengah jam tapi ia masih belum berani untuk menekan bel pintu dihadapannya.

Yup.. hari ini ia memberanikan diri untuk datang kesana walaupun ia tau bagaimana perlakuan Mae Bright terhadapnya

Flashback

"Kau tidak perlu merepotkan diri mu seperti itu, Kana" Bright sedang merapikan obat-obatan yang akan diberikan untuk Mae.

"Tidak apa phi. Biar aku saja yang membawakan obat itu untuk Mae. Aku juga sudah lama tidak bertemu"

"Kau yakin?"

"Mm.. berikan pada ku. Sekarang kau mandilah. Aku akan menyiapkan pakaian mu"

Gulf menginap di apartment Bright semalam. Ia memang suka melakukannya setiap akhir pekan seperti ini.

"Aku akan mengantarkan mu ke rumah sakit setelah itu aku baru pergi ke rumah mu. Semoga Mae sudah lebih bisa menerima ku" Bright memang ada jadwal jaga malam ini.

Mendengar itu, Bright menghela nafas panjang kemudian menarik Gulf dalam pelukannya.

"Bersabarlah.. Suatu saat Mae pasti akan menerima hubungan kita"

Ting tong.. Ting Tong..

Setelah dua kali Gulf membunyikan bel rumah Bright, akhirnya Mae muncul.

"Malam Bibi, aku kemari untuk.."

"Aku sudah tau, Bright sudah memberitahu ku kalau kau akan datang" Mae menyela sebelum Gulf menyelesaikan kata-katanya.

"Masuklah.."

Gulf senang Mae masih menawarinya untuk masuk. Ia pikir Mae akan segera menyuruhnya pulang.

"Kenalkan ini Bibi Mai dan ini anaknya Namtan"

Gulf memberikan salam. Ia tidak tau jika Mae sedang menerima tamu lain.

"Ini Gulf, teman Bright"

Teman? Ternyata Mae masih belum bisa menerima kenyataan bahwa Gulf adalah kekasih anaknya.

"Gulf, ini Namtan. Wanita yang akan ku jodohkan dengan Bright. Cantik bukan? Ia juga adalah calon dokter dan ayahnya adalah pemilik rumah sakit tempat Bright bekerja sekarang"

Perkataan yang keluar dari mulut Mae sangat menyakiti hati Gulf. Entah mereka sadari atau tidak, tapi saat ini Gulf berusaha menahan marah dan sedihnya.

Jika saja bisa, ia ingin segera menghilang dari hadapan mereka. Kenyataan ini begitu menyakitkan.

🌞🌻

"Aku ada di bar. Apa kau bisa ke sini? Datanglah. Tapi tolong jangan katakan apapun kepada Bright. Ku mohon"

Gulf menghubungi Tay agar menemaninya. Ia membutuhkan sedikit alkohol untuk menenangkan pikirannya malam ini.

"Aku akan meminta New menemani mu. Saat ini aku masih dalam perjalanan kembali dari luar kota. Mungkin butuh waktu cukup lama untuk tiba disana"

Gulf mengakhiri panggilannya.

Apa yang terjadi tadi antara Ia dan Mae sangat menguras emosinya. Hubungan yang tidak direstui sangat sulit untuk dijalani tapi Gulf bingung apakah ia harus menyerah begitu saja?

Gulf sudah menjalin hubungan sekitar lebih dari satu tahun. Dan Bright sangat baik kepadanya. Bright selalu mengalah disetiap pertengkaran mereka dan Bright juga selalu ada untuknya walau sesibuk apapun dia.

Tapi Gulf juga tidak ingin melihat Bright bertengkar dengan Mae-nya setiap Mae selalu membahas masalah hubungan mereka.

"Arrggh.. Apa yang harus ku lakukan?"

MewGulf - Love DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang