Ada yang tidak Gulf ketahui mengenai siapa Mew sebenarnya dan Mew pun tidak sempat memberitahukannya karena Gulf sudah terlebih dahulu mengakhiri hubungan mereka.
Mew adalah putra tunggal dari keluarga Jongcheevevat. Pho-nya adalah pemilik salah satu perusahaan yang bergerak dibidang design interior yang ternama di negaranya.
Hanya saja dari kecil Mew memang tidak di didik sebagai anak manja. Bahkan bisa dibilang ia memulai semuanya dengan usahanya sendiri. Merintis karirnya perlahan dari bawah sampai akhirnya Pho-nya yakin ia sudah siap untuk mewarisi kekayaannya.
Pada saat magang itulah Mew ditempa habis-habisan dalam pekerjaannya. Mew magang di salah satu anak perusahaan Pho, tanpa ada yang tau ia adalah anak dari pemilik perusahaan tersebut. Dari sanalah ia bisa mempelajari bagaimana caranya untuk memimpin perusahaan nantinya.
Kesibukannya membuat hubungan Mew dan Gulf meregang. Mew yang sibuk dengan kerjaannya membuat Gulf merasa Mew sudah tidak mencintainya lagi. Kesalahpahaman mulai terjadi sampai akhirnya Gulf memilih untuk berpisah.
"Harusnya aku tidak egois saat kau memutuskan hubungan kita dulu"
"Harusnya aku berlari mengejar mu dan mempertahankan mu saat itu juga. Maka aku tidak akan kehilangan mu, Bii.."
Mew tau Gulf mungkin tidak akan mendengar perkataannya karena saat ini ia sudah terlelap dalam mabuknya.
Mew membelai lembut wajah Gulf. Wajah indah yang selama ini hanya hadir dalam mimpinya namun kita ia ada didepan matanya. Yang disayangkan oleh Mew adalah Gulf sekarang sudah menjadi milik orang lain.
Setelah puas memandangi wajah Gulf, Mew segera keluar dari mobil untuk membawa Gulf masuk ke apartmentnya.
"Gulf, apa passwordnya?" Mew tidak bisa menemukan kuncinya dan ia juga tidak tau apa password apartment Gulf. Membangunkan Gulf sekarang juga sepertinya percuma. Untung saja Tay sempat memberitahukan nomor dan lantai apartment Gulf sebelumnya.
Mew mencoba menerka dan memasukan tanggal lahir Gulf sebagai password nya namun gagal.
Mew tau Gulf adalah tipe pelupa, jadi ia pasti tidak akan menggunakan nomor yang susah. Ada angka yang selalu ia gunakan untuk lock screen HP-nya dan juga password rumah mereka dulu.
"11-12-13"
Klik..
Pintunya terbuka.
Mew tidak menyangka Gulf masih menggunakan angka yang sama saat masih bersamanya dulu.
Mew membawa Gulf ke kamarnya dan membantunya melepaskan pakaiannya. Mew berniat membantu Gulf untuk berganti pakaian dan menyeka badannya dengan air hangat.
Satu per satu kancing kemeja Gulf terbuka dan menampakan dada bidangnya. Tubuh yang sangat indah dan membuat Mew hanya bisa menelan ludahnya.
"Aku bukan pria brengsek yang meniduri seseorang dalam keadaan mabuk" Mew berkata untuk dirinya sendiri. Berusaha meredam sesuatu dalam dirinya yang hampir bangun.
"Ai sat..." Mew mulai kehilangan kontrol saat ia berhasil membuka celana Gulf.
"Aku harus segera memakaikannya pakaian. Jika lebih lama lagi seperti, aku bisa menggila"
Mew berusaha mencari baju dilemari kamar Gulf dan segera memakaikannya. Setelah semuanya beres, ia segera menyelimuti Gulf.
Seberapa banyak alkohol yang sudah ditenggaknya? Ia bahkan tidak bangun saat Mew menggantikan pakaiannya. Mew tidak akan pernah membiarkan Gulf mabuk seperti ini lagi. Terlalu berbahaya jika ia bersama dengan pria mesum dalam keadaan seperti ini. Bahkan terlalu mengerikan untuk membayangkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MewGulf - Love Destiny
RomanceApapun yang sudah ditakdirkan untuk bersama, tidak akan pernah terpisahkan.. Bahkan sejauh apapun terpisah, dengan cinta semua akan kembali bersama..