percobaan

9.9K 808 20
                                    

El turun ke meja makan menggunakan lift. Hari ini ia ingin menjadi anak baik dulu agar para kakaknya membolehkan nya untuk bersekolah.

El langsung mendudukkan dirinya di kursi samping Ardian. Acara sarapan kali ini berjalan dengan damai. Setelah selesai makan El mulai berbicara untuk membujuk kakak-kakak nya itu agar membolehkan nya sekolah.

"Kak besok El boleh sekolah kan?" Tanya El ragu

"Gak, karena mulai besok kamu bakal homeschooling" jawab David

"Kok homeschooling sih kak, El gak mau" ujar El menolak

"Kakak tidak perlu izin dari mu baby" jawab David lagi

"Intinya El gak mau homeschooling titik" ujar El penuh penekanan di akhir katanya.

"Kalo misalnya kakak gak izin, El bakal mogok ngomong sama kakak dan El juga gak mau ketemu sama kakak" ujar El lagi sambil berjalan menuju kamarnya.

Di kamar El....

El masuk ke kamar dan langsung mengunci pintu kamarnya.

"Pokok nya gw harus bisa sekolah lagi, gw gak pengen homeschooling" monolog El

Tidak lama terdengar suara langkah kaki mendekati pintu kamar El

"Itu pasti salah satu dari empat orang setan itu" ujar El bergumam.

"Gimana caranya ya, supaya tuh setan gak masuk ke kamar gw" sambung El lagi

Tiba-tiba El terpikir sebuah ide, tanpa pikir panjang lagi, dia menarik sebuah meja dan meletakkan nya didepan pintu kamarnya, untuk menghalangi pintu tersebut. Dia juga meletakkan dua buah kursi di atas muka tersebut.


************
Diluar kamar El....

Adrian berdiri didepan pintu kamar El, dia memutar kenop pintu kamar tersebut tapi tidak bisa terbuka. Karena tidak bisa dia memutuskan untuk mengetok pintu kamar adiknya itu.

Tok Tok Tok

"Baby buka pintunya" ujar Adrian.

Karena tidak mendapat respon apapun Adrian mencoba mengetok nya lagi tapi kali ini lebih keras

Tok Tok Tok Tok

"Baby buka pintunya sekarang, ini kak Adrian" ujar Adrian sedikit berteriak.

Namun masih tidak mendapat respon apapun dari adiknya itu. Tidak lama David, Gerald, dan juga Eric datang.

"Apa baby tidak mau membuka pintu kamarnya an?" Tanya David pada Adrian

"Ya, dai bilang tidak mau membuka pintu kamarnya sebelum kita membolehkan nya sekolah" jawab Adrian.

"Don dobrak pintu nya" ujar Eric


************
Di sisi lain, el panik mengetahui bahwa pintu kamarnya akan didobrak sebentar lagi. Dia pun langsung berlari menuju kamar mandi. El masuk ke kamar mandi dan langsung mengunci nya.

"Apa yang harus gw lakuin supaya mereka ngebolehin gw sekolah" tanya El pada dirinya sendiri

El mengedarkan pandangannya dan tidak sengaja netranya melihat sebuah silet yang tergeletak didekat wastafel. El mengambil silet itu, lalu dia tersenyum, dia terpikir sesuatu hal yang bisa ia lakukan agar ke empat kakaknya itu membolehkannya untuk bersekolah.






************
Doni Berhasil mendobrak pintu kamar El, dan sekarang dia sedang berusaha untuk mendobrak pintu kamar mandi.

Setelah berhasil terbuka, pemandangan yang pertama kali dilihat oleh ke lima pemuda tersebut (Eric, Gerald, David, Adrian, Doni) ialah El yang sedang berdiri menghadap ke arah mereka dengan memegang sebuah silet.

"Apa yang kau lakukan baby, sekarang buang silet itu" ujar Adrian panik

"El gak bakal buang ini silet sebelum kalian bolehin El sekolah" ujar El

"Buang silet itu sekarang juga El" ujar Gerald

"G-gak El gak mau" ujar El terbata, sebenarnya ia takut dengan aura yang dikeluarkan oleh Gerald tapi ia berusaha sebisa mungkin untuk terlihat biasa saja.

El mengarah kan silet itu ke lehernya

"Baiklah kau boleh sekolah" ujar Eric tiba-tiba

Mendengar hal itu El sungguh senang, karena rencananya berjalan dengan lancar, sebenarnya dia tidak benar-benar ingin melukai dirinya.

"Benarkah?" Tanya El memastikan

"Iya, sekarang buang silet itu" titah Eric lagi

El menuruti perintah Eric, ia langsung membuang silet itu, dan tanpa ia sadari Eric berjalan mendekati nya dan langsung menggendong nya.

"Ihh, kak turunin El" ujar El berteriak dan memberontak di gendongan Eric

"Diam lah baby, sekarang waktunya tidur" ujar Eric sambil merebahkan tubuh El kekasur dan mengelus punggung El.

Tidak lama terdengar dengkuran halus dari El, yang menandakan bahwa anak itu sudah masuk kealam mimpinya.

Eric tersenyum lalu mengecup pucuk kepala El.

"Apa kau yakin kak, untuk membolehkan baby sekolah?" Tanya David pada Eric

"Tentu saja, tapi kali ini dengan pengamanan yang jauh lebih ketat" jawab Eric.

Gerald mendekati El lalu mengecup pucuk kepala El,

"Selamat tidur baby" ujar Gerald,



TBC:

Babang El comeback nih 😁😁

Jangan lupa vote sama comment nya ya..

Maaf kalo ada typo.

 Thanks

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Thanks.







Samuel (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang