back to home

5.8K 534 12
                                    

Jam 07.30 malam WIB, Eric, Gerald, David, Adrian serta jangan lupa El yang sedang tertidur didalam gendongan Eric tiba di Indonesia setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan dari Bangkok, Thailand.

Selama di perjalanan menuju Indonesia El tertidur pulas. Seperti perjalanan sebelumnya Eric memasukkan sedikit obat tidur kedalam minuman El, sebenarnya itu obat tidur dosis rendah paling hanya membuat penggunanya tertidur selama kurang lebih 1 jam tapi itu tidak berlaku dengan El, buktinya ia sudah tidur hampir 3 jam dan belum menunjukkan akan bangun,,,, dasar kebo 😑

Sesampainya di rumah Eric langsung meletakkan El kedalam kamarnya.

Skippp

Besok harinya El terbangun sangat pagi, mungkin efek terlalu lama tidur. Ia merasa sedikit lapar, ia baru ingat terkahir kali ia makan adalah saat baru berada di pesawat, dan itu adalah kemarin sore.

El berjalan turun menggunakan tangga, kalo sampai nih para iblis tahu, pasti ia sudah kena amuk. El berjalan menuju dapur, ia membuka lemari makanan dan haha seperti nya ini hari keberuntungan nya ia menemukan mie instan. Entah ada angin apa sampai-sampai ia menemukan mie instan di rumah ini. Tapi entahlah yang penting sekarang memasak dan memakan mie tersebut.

"Wah anj- ada mie" ucap El

"Rejeki anak Soleh" sambung El lagi

El memasak mie tersebut, ia juga menambahkan bahan-bahan lain seperti beberapa sayur dan pastinya cabe.

El memakan makanannya dengan lahap, bahkan sepertinya ia tidak mengunyah makanannya dengan benar, biasalah efek kelamaan gak makan mie 😂

"Wihh mantappp benerr"

Setelah nya El membersihkan sedikit kekacauan yang ia buat , dan sampah mi instan itu ia buang ke jendela eh tempat sampah maksudnya 😂. Lalu pergi ke kamar

"Akhirnya bersih juga, ditambah perut udah kenyang" monolog El

"Eh tapi tuh para iblis entar tau gak yah?" Dah lah bodo amat yang penting perut kenyang"

Sesampainya di kamar El  tidak bisa tertidur lagi, dia berguling kesana kemari, mencoba menutup mata lalu mulai membayangkan menghitung domba, tapi hasilnya tetap sama, sekarang ia benar-benar tidak mengantuk.

"Anj- pengen tidur, merem mata merem" ujar El memaki dirinya sendiri.

"Gak bisa, gak bisa tidur lagi ╥﹏╥"

"Okeyy, berf-i-k-i-r apa yang harus gw lakuin?"

El mulai melihat kesekeling kamarnya dan matanya tidak sengaja melihat sebuah objek, benda yang pasti di miliki oleh anak muda zaman sekarang, Handphone. Dengan cepat El mengambil handphone nya lalu berjalan kembali kearah kasur.

Awalnya El membuka aplikasi toktok aplikasi joget-joget itu Lo,

"SIAPKAN MENTAL KALIAN"

"SENYUMAN DIBIBIR SLALU TERSIMPAN DI HATI~"

"GAK PP GAK GANTENG YANG PENTING PD YA KAN"

ya seperti itulah kira-kira bunyi sound yang terdengar dari aplikasi tersebut, tapi sedari tadi El sedikit bosan, bahkan ia hanya men scroll video tersebut.

El teringat sesuatu Ia lalu mengetik sebuah nama di handphone nya, lalu menelpon nomor yang tertera di nama tersebut

Tuttt... (Suara handphone, gitu kali ya)

Tidak berapa lama sambungan telepon tersebut terhubung.

"Hallo" ucap orang di sebrang sana

"Phi Pete" jawab El

"Oh El"

"Lo dimana bocil?"  Tanya Pete

"Dirumah"

"Rumah?? Hotel??"

"Bukan di r.u.m.a.h"

"Indonesia maksudnya?"

"Iya"

"Pantes tadi pas Lo balik duluan gw ngusulin Lo ke hotel, tapi gak nemu siapa-siapa"  jelas Pete

"Kok Lo udah balik sih, kan katanya masih lama liburan di Thailand nya?"

"Tau tuh empat iblis" jawab El malas

"Iblis?? Kakak Lo maksudnya??haha" tanya Pete di akhiri kekehan

"Hmmm"

"Hmm hmm bae, Nisa sabyan Lo"

Saat sedang asik bertelepon terdengar suara sepatu yang mendekat kearah pintu kamar El, dengan cepat El mematikan sambungan telepon nya dengan Pete. Dan menarik selimut lalu memejamkan mata.

Disisi lain Eric sedang menuju ke arah kamar El, ia habis pulang dari kantor, sehabis sampai ke Indonesia kemarin ia langsung pergi ke kantor untuk mengurus sedikit berkas.

Eric membuka pintu kamar El, dapat ia lihat adiknya yang sedang tertidur dengan selimut hampir menutupi seluruh wajahnya (sampai hidung gitu). Eric mendekat lalu membenarkan letak selimut adiknya dan mulai berbaring juga di samping El. Eric memejamkan matanya sambil mengusap-usap pucuk kepala El.

"Mimpi indah baby boy" Eric

Sedangkan El, ah anak itu juga sudah tertidur, tadi saat Eric masuk ke kamarnya El tau itu, tapi berkat usapan halus yang ia dapat dari Eric di pucuk kepalanya, ia malah memasuki alam mimpi juga.




Tbc:

Hai semua ada yang nungguin gak??
Maaf ya agak lama, biasalah di tempat aku sudah mulai sekolah tatap muka jadi aku agak sibuk buat nyiapin mental. 😭😂

So jangan lupa buat Vote dan juga comment nya

See you byebye

See you byebye

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pict pemanis





Thanks.

Samuel (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang