Saat ini El sedang berada di ruang tamu bersama dengan ke empat kakak-kakak nya.
Tadi saat di warung Mpok Siti, saat El lagi dengan hikmat nya memakan mie favorit nya itu, tiba-tiba David muncul, dan langsung menyeret nya pulang.
"Ingin mengakui sesuatu baby?" Tanya Eric datar.
"Apa kau tidak bisa bicara? Jawab kakak sekarang" ujar Eric sambil mencengkram dagu El. Jujur saja dia sungguh geram dengan adiknya bungsu nya ini.
El meringis, sungguh dia sangat takut dengan tatapan kakaknya ini.
"Maaf kak" hanya itu, hanya itu kalimat yang bisa El katakan.
Eric menghembuskan nafasnya. Jujur ia bukanlah orang yang sabar tapi untuk El mungkin sedikit pengecualian...
Eric berjalan meninggalkan ruang tamu, dia takut dia tidak bisa mengontrol emosinya
David yang diam dari tadi, langsung menarik tangan El dengan kasar menuju kamarnya.
Sesampainya di kamar, David mendudukkan El di kasur lalu berjalan mengambil rantai yang ada di salah satu laci di kamar tersebut.
El bergidik ngeri, saat melihat David berjalan kearahnya sambil membawa rantai. El ingin memundurkan badannya namun terlambat, David sudah lebih dulu menarik kaki El dan merantai kedua belah kakinya.
David mengelus rambut El lembut lalu kemudian tiba-tiba menjambak rambut El dengan kasar, sampai-sampai El meringis.
"Hukuman apa yang pantas untuk anak nakal seperti mu baby?" tanya David sambil tersenyum, percayalah melihat David tersenyum seperti itu terlihat sangat menakutkan di mata El.
"Maaf kak, please jangan hukum El" ujar El memelas
"Bukankah anak nakal harus dihukum?" Tanya David lagi
David berjalan kearah sebuah kotak yang tertutup dengan kain hitam. David membuka kotak itu dan...
Bommm.....
Didalam kotak itu berisi dua ekor ular yang sangat besar.
Melihat itu rasanya El ingin mati saja, jujur dia sangat takut sekarang. Ada tiga hewan yang paling El takuni di dunia ini, yaitu ular, tikus, dan kecoak yang terbang tiba-tiba.
David tersenyum melihat El yang ketakutan, lalu David mengambil dua ekor ular tersebut lalu berjalan mendekati El.
El ingin kabur, akan tetapi dia tidak bisa kemana-mana karena rantai yang ada di pergelangan kakinya itu.
"Kak please kak, maafin El, hiks, El janji gak akan makan mie itu lagi" ujar El berteriak
"Terlambat baby, sekarang nikmati hukuman mu" ujar David lalu menaruh dua ekor ular tersebut didekat El.
"Kakak ada urusan, jadi nikmati hukuman mu baby" ujar David lalu berlalu pergi keluar dari kamar.
"KAK JANGAN TINGGALIN EL, hiks"
"AKHHH, BANGSAT BUKA RANTAI NYA BEGO," ujar El berteriak
Karena tidak mendapat sahutan dari siapapun, dan El juga sangat lelah serta tenggorokan nya sakit akibat berteriak, jadi El memilih untuk memejamkan mata nya saja, dan berharap ular-ular itu tidak memakannya hidup-hidup.
************
Di ruangan lain terlihat empat orang pemuda yang sedang mengawasi El dari kamera cctv. Siapa lagi kalo bukan Eric, Gerald, David, dan Adrian.Sebenarnya mereka khawatir dengan keadaan El, tapi mereka harus memberi pelajaran pada anak nakal itu bukan.
"Huhfttt, apa kita tidak terlalu berlebihan kak?" Tanya Adrian
"Aku takut dia akan sakit" sambung Adrian
"Biarlah, biar anak nakal itu jera" jawab David datar dan diangguki oleh Eric dan juga Gerald.
************
David kembali ke kamar nya lalu mendekati El dan melepaskan rantai yang mengikat kaki adiknya itu. Dia juga sudah memasukkan ular tadi ke dalam kotaknya dan membawa keluar kotak tersebut dari kamarnya.David membenarkan posisi tidur El, lalu ikut berbaring disampingnya. Dan membawa El kedalam pelukannya.
"Tidur yang nyenyak baby, dan jangan nakal lagi" ujar David sambil mengelus lembut rambut El. Lalu ia juga ikut memejamkan matanya dan pergi ke alam mimpi.
************
TBC:Jangan lupa buat Vote + comment
Maaf kalo ada typo dan juga maaf kalo chapter ini sedikit.
Mutualan Instagram Kuy, kalian follow aja akun Instagram @rizkyamlda_ terus DM entar aku follback
Thanks.
KAMU SEDANG MEMBACA
Samuel (End)
Подростковая литератураAku benci pada mereka yang tiba-tiba masuk ke kehidupan ku dan mengekang ku dengan banyak aturan. Tapi bagiku aturan ada untuk di Langgar "Samuel kamu Samuel kan?? Kakak sangat merindukanmu El" ucap seorang pemuda yang berumur sedikit lebih tua dari...