waspada

5.5K 495 16
                                    

Bugh

Bugh

Plak

"Bukankah aku sudah menyuruh mu untuk membunuh anak itu" ucap seseorang pria sambil mencengkram rambut seorang pria lainnya, Bara.

"Lalu kenapa tidak kau lakukan" ucap seseorang pria yang diketahui bernama Mahesa (ingat sama Mahesa?)

Bara bungkam, ia tidak tahu harus menjawab apa. Sebenarnya ia cukup terkejut mengetahui fakta bahwa Mahesa sudah tahu El masih hidup.

"Apa kau benar-benar akan bungkam?" Tanya Mahesa

"Sebenarnya aku tidak perlu jawaban darimu, karena jika bukan kau yang membunuh anak itu, maka aku yang akan langsung membunuh nya" ucap Mahesa lagi sambil berlalu pergi.

"Lepaskan dia" ucap Mahesa pada salah satu bodyguard yang berada di sana.



















Ditempat lain, disebuah ruang kelas tempat nya di tempat El dan murid-murid yang lain menuntut ilmu terjadi sebuah kegaduhan. Itu berawal dari ide Satria.

"Eh bosen, gangguin anak cewek kuy" ajak Bimo salah satu teman sekelas El

"Ada yang punya ide gak?" Sambung nya lagi

"GW PUNYA IDE" teriak Satria yang membuat intensi semua orang yang ada dikelas tertuju padanya.

"Sini- sini dempetan cepet" ujar Satria menyuruh teman-teman nya untuk lebih dekat padanya.

"Jadi....." Satria menjelaskan semua idenya kepada kaum Adam yang sudah serius mendengarkan

"Gimana?" Tanya Satria sambil menaik-turunkan alisnya

"Gw setuju" ujar Bimo

"Gw juga" ujar El menimpali

Sekarang mereka tengah menyiapkan alat-alat untuk menjahili para cewek dikelas tersebut.

"Oke, sudah siap?" Tanya El

Mereka semua mengangguk, terlihat Dika, Satria, dan juga beberapa murid laki-laki sedang memegang sebuah buku, serta ada kipas angin cukup besar yang berada di tengah-tengah mereka. (Btw mereka minjam tuh kipas angin dari kantin, terus di bawa gotong-royong keruang kelas. Dikelas mereka gak ada kipas angin adanya AC)

Sedangkan El, dan Bimo bertugas menutup pintu kelas, dan memantau kedatangan siswi Perempuan.

"Mereka datang" ucap El

"Satu"

"Dua"

"TIGAA..."

Tepat saat para siswi Perempuan tersebut membuka pintu kelas, kipas angin di nyalakan dengan kencang, dan tak mau ketinggalan para siswa laki-laki yang juga sekuat tenaga menambah kipasan angin dengan buku mereka masing-masing. Sontak hal itu membuat rok siswi-siswi Perempuan itu terangkat dan menampilkan beraneka bentuk celana dalam (astaga aku yang nulis aku yang malu 😢)

Dengan segera para siswi Perempuan tersebut memegangi rok mereka masing-masing dan berlari meninggalkan para siswa laki-laki yang tertawa terbahak-bahak.

"Anjing, CD Melly warna pink, hahahhaah" ujar Satria sambil tertawa terbahak-bahak

"Lah CD intan gambar Doraemon, hahah"
Sahut Bimo

Saat sedang tertawa mereka dikejutkan dengan kedatangan pak Andre, salah satu guru BK yang ada disana dan langsung menjewer telinga Satria dan juga Bimo yang sedang tertawa

"Aduduh pak, sakit pak" ujar Bimo

"Kalian ini, selalu saja bikin ulah" ujar pak Andre

"Sekarang kalian bapak hukum bersihin kamar mandi cowok sampai bersih" sambung pak Andre lagi

"Yah pak, jang...." Ucap El terpotong

"Jangan membantah, atau bapak akan tambah hukuman kalian" potong pak Andre

Dan berkahir mereka semua harus membersihkan toilet,dan pastinya dengan beberapa umpatan yang keluar dari mulut mereka masing-masing.




















Di sisi lain......

"Dia tau El masih hidup" ucap Eric dan membuat etensi ke dua pemuda lainnya fokus kepadanya

"Dia?? Siapa?" Tanya Adrian

"Mahesa" ucap Gerald yang baru saja tiba diruangan tersebut

"Jadi apa yang harus kita lakukan?" Tanya David

"Untuk saat ini mari perketat penjagaan El" ucap Eric

"Aku setuju, sambil kita membuat cara untuk mengalahkan nya" ucap Gerald dan diangguki oleh ketiga lainnya.

"Tapi darimana dia tau tentang ini?" Tanya Adrian

"Apa Bara yang mengatakan nya?" Sambung nya lagi

"Tidak, bukan Bara. Bahkan mereka membawa Bara dan memukulinya" ucap Eric (Yap Eric tahu hal ini dari Bara, tadi setelah bara di lepaskan oleh anak buah Mahesa, bara langsung mengatakan kejadian ini kepada Eric)

"Aku rasa ada salah satu anak buah nya yang mengawasi kita" sambung nya lagi





























"Maaf bos, kenapa anda melepaskan Bara?" Tanya Radit ajudan kepercayaan Mahesa

"Saya yakin, Bara pasti akan memberitahukan hal ini pada Eric" ucap Mahesa dengan mata yang fokus pada sebuah layar yang menampilkan foto seorang anak laki-laki, El.

"Saya yakin, Bara pasti akan memberitahukan hal ini pada Eric" ucap Mahesa dengan mata yang fokus pada sebuah layar yang menampilkan foto seorang anak laki-laki, El

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dan bukankah ini akan semakin menyenangkan" sambung nya dengan seringai















Tbc:

Halo semua El balik nih, pada kangen gak, sumpah aku gak tau chapter kali ini gimana soalnya bener-bener gak ngefeel sama sekali menurut aku

Selamat membaca dan jangan lupa buat Vote dan commentnya ditunggu Lo ...😂

Ada typo !!!!!

Sampai ketemu di chapter selanjutnya.

Thanks.





Samuel (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang