Aku benci pada mereka yang tiba-tiba masuk ke kehidupan ku dan mengekang ku dengan banyak aturan.
Tapi bagiku aturan ada untuk di Langgar
"Samuel kamu Samuel kan??
Kakak sangat merindukanmu El" ucap seorang pemuda yang berumur sedikit lebih tua dari...
Seorang laki-laki yang berumur kurang lebih 50 tahun sedang di pukuli oleh sekelompok pria berbaju hitam.
"Si-siapa k-klian?" ucap pria tersebut terbata
"Argggghh"
"Apa k-kesalahan ku?" Tanya pria tersebut
"Kesalahan mu adalah karena kau sudah berani menyakiti baby kami" ucap seorang pemuda
"Apa maksudmu?? Aku tidak mengerti" jawab pria itu
"Kau masih menyangkal nya" ucap pemuda yang lebih muda sambil menginjak tangan pria tua tersebut.
"Argggghh"
Bawa dia ucap salah satu pemuda kepada sekumpulan pria berbaju hitam tadi
"Maaf, m-maafkan saya t-tuan" ucap pria tersebut sambil memohon.
"Saya akan melakukan apapun yang anda suruh, tapi tolong lepaskan sayaaa" ucap pria tersebut sambil berteriak
Tapi teriakan itu tidak di gubris sama sekali oleh ke empat pemuda tersebut.
Empat pemuda itu adalah:
Eric Ferdianto Pratama Gerald Alfando Pratama Reinaldo David Pratama Adrian Denovan Pratama
"Baiklah, saatnya menjemputmu mu baby" ucap salah seorang pemuda tersebut
************ Saat ini El dan kedua sahabatnya masih tertidur dengan pulas nya. Mereka bertiga tidur tidak beraturan, dimana El tertidur dengan keadaan kepala terjatuh ke lantai dan kaki di sofa. Sedang sahabatnya, Dika tertidur di lantai dan di atas badan Dika ada kaki Satria.
Tadi malam mereka bertiga begadang karena bermain game, lagipula hari ini hari Minggu jadi mereka bisa puas tidur.
"Eugghhh" El melenguh dari tidur nyenyak. Dia terbangun lebih dulu dan langsung membangunkan kedua sahabatnya.
"Satria, Dika bangun" ujar El tapi tidak di gubris sama sekali oleh ke dua orang sahabatnya itu
Karena meresa kesal kepada kedua sahabatnya yang tak kunjung bangun, El pun berniat menjahili ke dua sahabatnya itu.
"Woii gempa woiii gempa" ucap El berteriak sambil melompat-lompat
Mendengar El berteriak Satria dan juga Dika panik dan langsung terbangun dari tidurnya.
"Hah, Gempa" ucap mereka berdua serempak
Tapi El hanya tertawa melihat kedua sahabatnya itu "hahahaha, gak ada gempa. Lo berdua sih gak bangun-bangun" ujar El
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Huhfttt, Gw pikir beneran ada gempa" ujar Dika sambil menghela nafas
"Iya nih sampai jantungan gw. Jahat banget sih Lo El, ganggu bobo ganteng gw aja" ujar Satria
"Udah ah gw mau balik" ucap El
"Lo mau balik sekarang El, Lo gak mau sarapan dulu gitu" Tanya Dika
"Iya El Lo sarapan disini aja dulu" sambung Satria
"Hmmm, okelah" jawab El
Saat ini mereka sedang memasak mi instan untuk sarapan mereka. Setelah selesai El berpamitan dengan kedua sahabatnya untuk pulang.
El mengendarai motornya dengan kecepatan sedang. Tapi sebelum itu ia mampir dulu ke warung beli makanan buat ayahnya. Karena kalo dia pulang dengan tangan kosong bisa habis dia dipukulin ayahnya.
************ Sesampainya di rumah El langsung memarkir motornya. Saat El masuk dia sedikit bingung lantaran ada beberapa orang berpakaian hitam dan empat orang pemuda sedang duduk di ruang tamu.
"Siapa kalian?" Tanya El pada empat pemuda itu
"Hai baby, kami kakak mu" ujar Adrian
"Lo gila ya gw gak punya kakak" ujar El
"Baby jangan berbicara kasar" ujar David
"Bodoamat, dimana bokap gw?" ujar El berteriak
"Untuk apa kau menanyai tentang pria tua itu" ujar Eric penuh penekanan
"Sekarang ikut kakak pulang" ujar Gerald
"Gak gw gak mau, dimana bokap gw?" Tanya El lagi
Tapi tidak mendapat tanggapan dari keempat pemuda tersebut.
"Gw tanya dimana bokap gw sekarang, Bangsat" ujar El berteriak
"Astaga baby jangan berbicara kasar" ujar Adrian lembut
"Apa sih babi babi,kenal juga enggak" ujar El
"Ikut kami pulang sekarang El" ujar Eric sambil menarik tangan El
"Gw bilang gw gak mau" ucap El
"Ayah"
"Ayahhhh"
"Ayahhh" El memberontak dan berteriak-teriak memanggil ayahnya.
Karena El yang terus berontak, Eric menyuruh salah satu bodyguard nya untuk menyuntikkan obat tidur untuk El. Tidak lama El pun tertidur dengan sigap Eric langsung menggendong El menuju mobil diikuti dengan ketiga saudaranya yang lain.
Sesampainya di mobil Eric membenarkan gendongannya pada El. Sedang Adrian sibuk memainkan pipi El. Mereka berempat tersenyum melihat wajah polos El yang sedang tertidur itu.
"Good night baby" ucap Eric sambil mengelus pelan kepala El.
************ TBC:
Kalo ada typo maaf ya guys..
Jangan lupa vote+ comen cerita ini ya..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.