Part 58

706 54 31
                                    

Sorry for typo
HAPPY READING

_______

Berdiri dengan diam, menikmati dinginnya malam ditimbulkan dari angin kencang yang menghunus hingga ke tulang. Kai menatap gedung-gedung tinggi dengan cahaya di depannya. Saat ini dia sedang berada di rooftop rumah sakit dimana sang istri dirawat. Sudah berjalan tiga hari sejak Jennie dirawat dan Kai tidak diperbolehkan masuk oleh wanitanya itu. Lelaki itu tetap ada didalam rumah sakit ini dan menjaga wanitanya dari jauh, dia bahkan tahu jika setiap malam Jennie merasakan sakit pada perutnya.

Rasa ingin memeluk dan memberi kekuatan selalu Kai rasakan, tapi dia sadar jika wanitanya itu masih kecewa. Kai berniat untuk menjelaskan semuanya, tapi dia takut kehilangan kendali dan kembali meninju dinding dihadapan Jennie dan berakhir membuat wanita itu semakin takut padanya.

Mata Kai tiba-tiba dibuat berbinar saat mendapat sebuah pesan dari seseorang yang sangat ia harapkan. Jennie-nya mengirimkan pesan, dengan cepat Kai berlari menuju ruang rawat wanita itu. Bibirnya tersenyum sumringah, ia tidak menyangka kala Jennie akan menghubunginya sekarang.

Wanita itu meminta Kai untuk datang kerumah sakit, dengan alasan tidak ada siapapun yang menjaganya, dan tentu dengan senang hati Kai menuruti keinginan istrinya itu. Langkahnya memelan ketika sudah ada tepat didepan ruang rawat Jennie, perlahan Kai membuka pintu itu. Netranya langsung menatap Jennie yang tengah tersenyum manis. Apakah senyum itu untuk kai? Sungguh?

Kai menolehkan kepalanya kebelakang, barangkali ada sosok lain dibelakangnya yang menciptakan senyum manis timbul dibibir Jennie, tapi tidak ada siapapun. Itu artinya, senyuman Jennie saat ini miliknya kan? Kai membalas senyum itu tak kalah lebar dan berjalan kearah jennie, mendudukkan tubuhnya di celah ranjang yang tersisa.

"Kenapa cepat sekali?" Tanya Jennie yang tampak bingung, Kai tersenyum. Jelas Jennie tidak akan tahu jika sebenarnya Kai selalu siaga di dalam rumah sakit ini.

"Aku selalu ada disini sejak kau dirawat, tapi aku memilih tidak masuk agar kau bisa menenangkan pikiranmu" jelas Kai masih dengan senyum, Jennie tertegun. Dengan cepat dia memeluk Kai, menumpahkan seluruh rasa rindunya beberapa hari ini, membuat Kai memaku. Iya, tubuhnya tak bergerak seperti dipaku karena terlalu kaget.

Setelah berhasil menormalkan dirinya, Kai membalas pelukan Jennie tak kalah erat.

"Mianhae oppa, maaf karena aku egois. Maaf karena hampir membuat bayi ini menghilang, maaf telah mengecewakanmu karena tidak bisa mempercayai dirimu" tubuhnya bergetar, Kai tahu Jennie tengah menangis. Tidak ada yang bisa Kai katakan selain memberi elusan lembut yang menenangkan.

"Aku sudah tahu kabar tentang Krystal, entahlah aku jahat atau apa. Tapi aku merasa senang, mari kembali berbahagia oppa. Maafkan aku" ucap Jennie, dia sedikit terkekeh merasa bodoh saat mengatakan bahwa dia senang atas berita meninggalnya Krystal. Tapi tidak munafik, karena Jennie mengatakan yang sebenarnya.

Pelukan itu terlepas, Jennie menatap dalam kearah netra sayu milik Kai, lelaki itu tampak sangat lelah. Jennie mengelus lembut kantung mata Kai, membuat suaminya itu terpejam menikmati usapan lembut yang Jennie berikan.

Masih dengan lembut, Jennie berujar dan mengatakan semua yang terjadi, dia menceritakan Joy yang datang dan meminta maaf padanya, dia juga mengatakan bahwa sebenarnya dia sangat merindukan Kai. Jangan lupakan keterkejutan Kai ketika Jennie mengatakan bahwa teror itu masih terus berjalan sejak Jennie mengubah nomor ponselnya. Berarti wanita itu menyimpan semuanya seorang diri, dan berhasil menahan diri untuk tidak meminum obat penenang hanya karena ada nyawa didalam perutnya.

Kai kembali memberikan pelukan erat pada Jennie, wanitanya yang sangat kuat tanpa siapapun mengetahui. Jennie adalah wanita dengan ketegaran hati yang patut di acungi jempol. Seluruh rasa sakit sudah berhasil ia lewati bahkan sejak dia masih belia. Seluruh ucapan bangga Kai ucapan, membuat Jennie terkekeh karena geli dengan ucapan lelaki itu yang menurutnya berlebihan. Tapi tak ayal dia merasa bahagia karena Kai membuat seluruh dunianya berubah, karena berhasil membuat Jennie menjadi wanita yang jauh lebih kuat lagi.

rêver (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang