Part 32

459 55 17
                                    

Sorry for typo
HAPPY READING

______

Kai berhasil mendudukkan bokongnya diatas ranjang, setelah semua hal berhasil ia bereskan di tempat pameran tadi. Ia langsung membawa dirinya kembali ke kantor untuk memastikan semua lukisan yang digunakan sampai dengan selamat. Karena ia tidak mau direpotkan dengan pembayaran denda karena kerusakan, walaupun itu tidak seberapa dengan uang yang dimilikinya. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati?

Baru saja menjatuhkan tubuhnya untuk tidur terlentang dan ingin memejamkan matanya untuk tidur, Kai teringat kalau dia belum memberi kabar apapun pada Jennie setelah kepulangan gadis itu. Ia pun meraih ponselnya yang sedang tersambung dengan kabel charge, dan mencabutnya. Tangannya pun dengan lincah langsung mendial nomor Jennie.

Panggilan pertama tidak diangkat, Kai mengulangi sekali lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Panggilan pertama tidak diangkat, Kai mengulangi sekali lagi. Mungkinkah gadis itu sudah tidur? Namun pikiran itu dipecahkan ketika Jennie mengangkat panggilan itu.

"Halo?"

Sapa Jennie di seberang sana. Kai mengangkat kedua sudut bibirnya mendengar suara gadis itu.

"Hai, apa kau sudah tidur? Maaf jika aku mengganggumu"

"Belum, aku habis dari kamar mandi. Kau darimana saja?"

"Tadi aku kembali kekantor untuk memastikan semua lukisan sampai dengan selamat. Maaf baru bisa mengabarimu lagi"

"Sayang? Kau masih disana kan?"
Tanya Kai ketika tidak mendapat jawaban dari Jennie.

"Iya"

"Kau kenapa? Apa ada yang mengganjal pikiranmu? Ceritalah Ruby"

Sudah dibilang kan? Kai itu selalu tahu apa yang terjadi pada Jennie. Bahkan tidak melihat wajah gadis itu saja, Kai tahu semua yang terjadi.

"Jangan pernah tinggalkan aku"

Kalimat itulah yang keluar dari mulut Jennie, Kai mengernyit bingung.

"Kenapa kau bicara seperti itu? Ada apa Jen?"

"Tidak ada yang penting, aku hanya ingin mengatakan itu. Aku mencintaimu"

Jawaban Jennie justeru membuat Kai khawatir, gadisnya tidak pernah mengatakan itu tanpa alasan.

"Aku tahu, aku lebih mencintaimu. Tapi ada apa? Katakan sayang, jangan membuatku khawatir"

"Aku takut kau menyukai Krystal"

Kalimat itu berhasil keluar, Kai menahan tawanya mendengar kalimat Jennie. Ia ingin sekali tertawa tapi tidak jadi, karena ia tahu Jennie sedang serius sekarang.

rêver (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang