Part 31

463 51 18
                                    

Sorry for typo
HAPPY READING

_______

Suasana ramai memenuhi tempat yang kini sedang memperlihatkan berbagai macam lukisan indah karya dari beberapa seniman ternama. Para kritikus seni yang mengunjungi pameran itu akan disuguhi oleh lukisan alam ketika baru memasuki ruangan, berjalan ketengah aja disuguhi dengan lukisan manusia manusia yang hidup di pedesaan, dan ketika lebih masuk lagi kalian akan disuguhkan lukisan besar tentang bagaimana indahnya pedesaan Korea pada zaman dahulu.

Siapapun yang melihatnya akan merasa dimanjakan, dan membuat berbagai kenangan terputar kemasa yang pernah dilalui. Kai menghampiri beberapa rekan yang ia kenali dalam pameran tersebut, menyapanya dan menjelaskan tema pameran ini. Terus berpindah ke beberapa rekannya yang lain hingga ia hafal diluar kepala semua kata-kata itu.

Ia tidak pernah diam sejak pameran ini dimulai, semuanya ia kerjakan sesuai dengan tugasnya sebagai kepala penyelenggara. Kai menelisik ke seluruh penjuru ruangan untuk mencari seseorang yang ia tunggu. Ia menunggu Jennie, niat awalnya adalah ingin mengenalkan gadis itu ke beberapa rekan kerjanya. Tetapi gadis itu belum menunjukkan batang hidungnya.

Kai berjalan kedepan ruangan, melihat para tamu yang baru datang untuk menikmati pamerannya. Sangat ramai, membuat rasa lelah yang Kai rasakan terasa runtuh karena berbuah manis.

Sosok yang ia tunggu mulai memunculkan batang hidungnya, Jennie datang seorang diri dengan penampilan yang sempurna. Kai jadi tidak ingin mengenalkan gadis itu pada rekan-rekannya, takut jika gadis itu akan dilirik oleh pria lain.

 Kai jadi tidak ingin mengenalkan gadis itu pada rekan-rekannya, takut jika gadis itu akan dilirik oleh pria lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Baju apa yang Jennie pakai? Kemana perginya celana yang seharusnya menutupi paha mulus milik gadis itu?

Kai berjalan cepat menghampiri Jennie yang baru saja turun dari mobil, ia diantar oleh supir pribadinya. Kai berdiri dibelakang gadis itu, tepat saat Jennie membalikkan tubuhnya.

"Kamjagiya!"

Terkejut.

Jelas saja, ia membalik tubuhnya tapi seseorang berdiri tepat dibelakangnya dengan jarak yang sangat tipis.

"Kenapa kau disini Kai? Bukankah kau harus menyapa para rekanmu didalam?" Tanya Jennie melihat kekasihnya kini berdiri dihadapannya dengan tatapan tajam.

Kai langsung merangkul pinggang Jennie dengan erat, menyatakan kepemilikannya disana.

"Kemana perginya celanamu Kim Jennie? apa kau tidak merasa dingin dengan pakaian seperti itu?" Tanya Kai sinis dengan terus memperhatikan penampilan Jennie. Ia tidak mempermasalahkan itu jika Jennie hanya berdua dengannya, tapi ini? Ini sangat ramai, bagaimana bisa kau berbagi paha mulus itu pada banyak lelaki.

"Ini fashion Kai, lagipula tidak ada yang salah dengan bajuku" ucap Jennie melihat penampilan.

"Salah, kau membagikan paha milikku pada orang lain" ucap Kai yang membuat Jennie melotot.

rêver (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang