Part 28

459 56 37
                                    

So sorry for typo
HAPPY READING

______

Hari Minggu kali ini, Jennie mendapat jadwal yang kosong dan tidak mengharuskannya keluar dari rumah, dan tentu saja itu adalah hal yang paling membahagiakan bukan?

Jennie menghabiskan seluruh waktunya untuk berleha-leha di atas ranjang kesayangannya tanpa seorang pun bisa mengganggunya. Dengan laptop yang menyala dihadapannya menampilkan serial favorit yang sudah ia tonton berulang kali. Stranger things. Ia tidak pernah bosan menonton serial horor itu sejak dulu, sebenarnya Jennie seorang penakut, tapi serial ini bukanlah tentang hantu yang menakutkan, melainkan tentang anak-anak kecil yang berusaha membasmi monster yang ada di sebuah kota. Dan baginya itu sangat menegangkan.

Perhatian berpindah saat ia mendengar ketukan pintu kamar Tanpa berniat bangun, ia pun berteriak untuk tahu siapa orang yang ada diluar.

"Masuklah"

Dan ia melihat sosok Lisa yang tengah berdiri dengan senyum indahnya. Ada apa dengan gadis itu?

"Wae?" Tanya Jennie yang merasa waktunya terganggu, walau sebenarnya tidak juga.

"Kau sedang apa?" Tanya Lisa berjalan mendekati ranjang Jennie dan menjatuhkan tubuhnya di samping Jennie.

Bahkan gadis itu sudah tidak malu-malu untuk datang pada Jennie, atau justru dia memendam semua rasa takutnya untuk berada di hadapan Jennie? Sepertinya ia hanya berusaha menutupi semua rasa takutnya untuk bisa berbincang dengan Jennie.

"Kau bahkan bisa melihatnya Lisa-ya" jawab Jennie singkat, sudah dikatakan bukan. Jennie masih memiliki sikap yang kurang baik pada Lisa, tapi hatinya sudah 100 persen menerima gadis itu. Namun gengsinya terlalu tinggi, dan Lisa tahu itu.

"Tumben tidak keluar dengan Kai oppa, apakah dia tidak libur?" Tanya Lisa memulai basa-basi, dan Jennie hanya mengangguk untuk jawabannya.

Lisa menghela nafas malas dan memejamkan matanya di sebelah Jennie, ia malas membuka obrolan, sedikit menyesal masuk ke kamar Jennie.

"Pindahlah ke kamarmu jika hanya ingin tidur Lisa-ya" ucap Jennie tanpa melihat kearah Lisa.

"Oho! Kau kejam sekali eonnie." Ucap Lisa namun ia tidak mengindahkannya dan tetap memejamkan mata di samping Jennie.

Jennie menatap Lisa yang sudah menutup matanya, nafas gadis itu terlihat teratur. Sepertinya ia benar-benar tertidur, dengan ragu Jennie mengelus lembut kepala Lisa dan mengecupnya. Sangat pelan, ia takut membuat Lisa terbangun dan tertangkap basah. Setelahnya ia mematikan laptop dihadapannya dan keluar dari kamar setelah menarik selimut agar Lisa tidak kedinginan.

Ia pun berjalan menuju ruang tengah, tanpa tahu jika Lisa hanya pura-pura tertidur. Lisa tersenyum lembut dan kembali memejamkan matanya untuk tidur dengan benar kali ini, setidaknya ia tahu kalau Jennie sudah menerimanya dengan baik.

Jennie menuruni tangga dan melihat sang ibu yang sedang berkutat di dapur dibantu oleh bibi Nam, sepertinya mereka sedang membuat makan malam karena ini memang sudah sore. Jennie menghampiri sang ibu dan mengecup pipi Jessica, membuat wanita itu terkejut.

"Akhirnya kau keluar kamar, putri tidur. Kenapa tidak pergi? Tumben sekali" tanya sang ibu yang melihat Jennie sedang memperhatikannya memotong bahan makanan.

"Hanya sedang ingin dirumah"

"Kau bertengkar dengan Kai?"

"Aniyo, bagaimana bisa eomma berfikir seperti itu?" Tanya Jennie yang merasa aneh dengan pikiran sang ibu.

"Hanya sedikit aneh, kau menghabiskan hari Minggu mu dirumah" Jennie tidak menjawab dan memilih untuk mengambil sesuatu dari dalam kulkas.

"Eomma, coklatku mana? Kemarin masih ada, kenapa tiba-tiba hilang" tanya Jennie yang melihat coklatnya hilang dengan sekejap. Itu adalah coklat yang ia bawa dari Paris beberapa hari lalu.

rêver (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang