"ayo gua anterin"
Vivi hanya diam, ia masih memikirkan apa ini benar orang yang memperlakukannya seperti pembantu tadi?
"Ya gua kasian aja lo disitu sendiri, jadi mau ga gece gua juga mau pulang", lanjutnya bicara.
"Iya kak"
Vivi naik ke motornya, Satya memberinya helm lalu setelah itu mereka jalan menuju rumahnya.
"Alamat rumah lo"
"Di perumahan ....", katanya diikuti oleh anggukan dari Satya.
Di sepanjang perjalanan mereka tidak mengeluarkan sepatah kata pun, semua hening hanya ada suara kendaraan di jalan.
Satya hanya fokus ke jalan tidak tau ingin membicarakan apa dan Vivi hanya menyalakan ponselnya berniat ingin mengabari orang2 dirumah.
Saat ia mematikan ponselnya tiba2 hujan turun, mereka berdua akhirnya menepi sebentar ke warung terdekat.
"Vi neduh dulu ya gua gabawa jas ujan"
"Iya kak"
Di warung mereka duduk menunggu hujan sedikit reda, Satya pun akhirnya memulai pembicaraan.
"Vi"
"Ya?"
"Boleh minta line lo ga?"
Vivi menoleh lalu mengangkat satu alisnya.
"Bukan apa2 ya gua cuma minta biar kalo nyuruh2 lo ga susah", lanjutnya.
Vivi merasa agak shock sambil menahan dirinya agak tidak menjitak Satya.
*seperti ini kalau digambarkan*
"Iya boleh, ini kak idnya"
"Hm oke"
Setelah itu kedaan menjadi seperti sebelumnya, hening. Satya sibuk memainkan ponselnya sedangkan Vivi sedang asik mendengarkan lagu. Mereka pada dunianya masing2.
Mereka menunggu sampai hujan mereda dan langsung melanjutkan perjalanan, tidak memakan waktu lama karena jarak warung tadi dan rumah Vivi sudah lumayan dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐚𝐭𝐲𝐚 𝐀𝐥𝐚𝐬𝐤𝐚 | 𝐩𝐬𝐡 ✓
Fanfiction"𝙡𝙤 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨 𝙡𝙖𝙠𝙪𝙞𝙣 𝙖𝙥𝙖𝙥𝙪𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙖 𝙢𝙖𝙪, 𝙜𝙖𝙖𝙙𝙖 𝙣𝙤𝙡𝙖𝙠" 𝙑𝙞𝙫𝙞𝙖𝙣 𝘼𝙡𝙚𝙨𝙨𝙞𝙖 𝙢𝙪𝙧𝙞𝙙 𝙗𝙖𝙧𝙪 𝙎𝙈𝘼 𝙀𝙣𝙝𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙙𝙖𝙥𝙖𝙩 𝙢𝙖𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙎𝙖𝙩𝙮𝙖, 𝙤𝙨𝙞𝙨 𝙠𝙚𝙡𝙖�...