Esok harinya Vivi bangun lebih pagi, dia tidak sempat sarapan. seperti biasa ia mendengarkan lagu dimobil sampai tiba2 ia mendengar notif di ponselnya.
Ia langsung menutup ponselnya dan memejamkan matanya sebentar.
Sampai disana Vivi langsung langsung bergegas menuju ruang osis, ia tidak ingin membuang2 waktu di sekolah hanya untuk di perintah Satya.
Dia membuka pintu ruang osis dan langsung disambut oleh Satya yang sedang duduk membelakanginya sambil membuat catatan.
"Kak?"
Iya menoleh lalu berkata dengan singkat dengan wajah datarnya, "Ambil formulir ekskul di ruang guru, bagiin satu2 ke murid kls 10" lalu melanjutkan kegiatannya.
Vivi memejamkan matanya sebentar lalu langsung membalikkan badannya untuk pergi ke ruang guru sambil mendumel di koridor.
Vivi membawa tumpukan kertas itu sendiri, saat di tengah jalan terlihat Azka yang waktu itu ada di sekitar situ, ia langsung bergegas nendekatinya.
"Vi lo ngapain bawa ini, sini gua bantu"
Vivi yang kaget langsung reflek melangkah kebelakang, untung saja tumpukan kertas itu tidak jatuh.
"Eh kak? ngga gausah ini sebentar lagi sampe kelas"
"Bener? emang ga berat?"
Vivi menggeleng sambil tersenyum, Azka hanya mengangguk lalu melanjutkan apa yang dilakukannya sedangkan Vivi sekarang sedang berjalan masuk ke kelas.
Sampainya dikelas ia langsung menaruh kertasnya satu persatu di meja2 temannya, lalu ia pun akhirnya bisa beristirahat.
Ia melihat kertasnya sejenak lalu memutuskan untuk mengisinya saat dirumah, jadi ia melipat lalu memasukkannya kedalam saku roknya.
Hari ini biasa2 saja. Alana masuk ke kelas, kita belajar seperti biasa, dan Satya belum menyuruh ku apa2 lagi. Untungnya.
Saat istirahat pun tidak terjadi apa2, kami bertiga makan seperti biasanya, sampai ditengah2 pelajaran ke 4.
Karena dirinya sendiri juga sedang bosan akhirnya Vivi beranjak dari duduknya lalu berjalan ke kantin dengan alasan ingin ke toilet.
Dia menuju lapangan sambil membawa 3 minum yang diminta Satya tadi, dan langsung disambut 7 cowo dipinggir lapangan.
Ada kak Ricky juga yang bolos kelas dan gabung ke matpel olahraga kelas 12.
"Nih kak"
Satya mengambil minumnya, memberinya ke Azka dan Mahesa sambil bilang,
"Temen gua yang lain baru pada dateng, beliin 4 lagi", katanya sambil memberi uang 20rb ke Vivi.
Tidak ingin membuat masalah, Vivi hanya mengangguk, mengambil uang itu dari tangannya, lalu bergegas ke kantin. Ia tidak ini membuat masalah lagi, lebih cepat ia kerjakan lebih cepat ia bisa ke kelas.
Saat bel pulang berbunyi ia mengabarkan 2 temannya dia tidak enak badan jadi tidak bisa berlama2 disekolah. Vivi langsung memesan ojek online, tapi bukan karena sakit tapi karena tidak mau berurusan dengan kelas 12 lagi.
Di perjalan ia meraih ke saku roknya dan mengambil kertas yang tadi pagi ia selipkan disitu.
Vivi bukan orang yang atletik, ia juga tidak suka belajar. Vivi akhirnya memutuskan untuk mengikuti ekskul fotografi, tidak sulit kan? hanya memotret sekitar.
Sampainya dirumah ia langsung bersih2 dan mengeluarkan buku tulisnya untuk mengerjakan tugas, Vivi tidak pernah seniat ini, tapi lebih cepat lebih baik pikirnya.
5 menit berlalu, Vivi menyerah. ia tidak mengerti satu hal pun di buku.
kebetulan sekali ada satu notifikasi yang memberinya harapan.Vivi tau Azka sangat pintar dan ia tidak melewatkan kesempatan ini, kapan lagi dia dikirimkan pesan oleh Azka? Tanpa basa basi dia langsung membalas pesannya.
Long story short Azka menyelesaikan soalnya dalam 10 menit, dan gantinnya?
"Besok, pulang sekolah bisa temenin gua ngerjain tugas?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐚𝐭𝐲𝐚 𝐀𝐥𝐚𝐬𝐤𝐚 | 𝐩𝐬𝐡 ✓
Fanfiction"𝙡𝙤 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨 𝙡𝙖𝙠𝙪𝙞𝙣 𝙖𝙥𝙖𝙥𝙪𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙖 𝙢𝙖𝙪, 𝙜𝙖𝙖𝙙𝙖 𝙣𝙤𝙡𝙖𝙠" 𝙑𝙞𝙫𝙞𝙖𝙣 𝘼𝙡𝙚𝙨𝙨𝙞𝙖 𝙢𝙪𝙧𝙞𝙙 𝙗𝙖𝙧𝙪 𝙎𝙈𝘼 𝙀𝙣𝙝𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙙𝙖𝙥𝙖𝙩 𝙢𝙖𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙎𝙖𝙩𝙮𝙖, 𝙤𝙨𝙞𝙨 𝙠𝙚𝙡𝙖�...