Vivian sekarang telah sibuk pada ponselnya, di sabtu pagi ini dia ingin berleha2 terlebih dahulu.
Sambil masih fokus ke ponselnya ia sekarang sedang berjalan ke dapur untuk mengambil minum dan akhirnya berdiam di meja makan.
Ia memutuskan untuk memakan sarapannya sambil menonton tv, jam menunjukkan pukul 09:26 jadi ia tidak terlalu terburu2.
Sesekali ia menhambil ponselnya untuk mengirim pesan ke Alana, menanyakan tugas2 dan rencana kerja kelompok lainnya.
Ia beranjak dari meja makan dan berjalan menuju kamar, ia mengambil laptopnya dan merebahkan tubuhnya di kasur.
Belum menyelesaikan film yang ditontonnya tiba2 ponselnya berbunyi, ia mendengos dan langsung bergegas kebawah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia membuka pintunya, sosok yang sedang menunggu sekarang telah menoleh dan memamerkan senyumnya kepada Vivi.
Tentu saja ia kaget, sekarang masih pukul 10 dan mereka seharusnya bertemu jam 12. Itu masih 2 jam lagi.
"Masuk"
"Hehe hai Vi" kata cowo itu sambil melambaikan tangannya.
Ia mengekor Vivi ke ruang tamu, Vivi sedang kesal padanya karena telah menggangunya menonton.
"Kenapa cepet banget si kak"
"Gua mau ngajak lo makan siang dulu"
Ia menggeleng, "Gua lagi hemat".
"Yaelah ribet banget, gua traktir lah"
"Sip" katanya sambil menunjukkan jempolnya, Sean yang melihat hanya geleng2 kepala.
Jam 12 kurang mereka pergi dari rumah Vivi ke restoran dekat sekolah, berhubung latihan basket mulai jam setengah 1 mereka tidak harus terburu2.
Disana Vivi dan Sean seperti biasa bercerita2 hal yang terjadi di sekolah, tentu saja menjadi seru karena Sean sendiri adalah gudang dari semua gossip di sekolah.
Mereka non-stop bercerita tentang banyak hal, Sean mulai bercerita tentang saat ia pertama masuk sma.
Vivi juga akhirnya bercerita kepada Sean tentang Satya, Sean yang sedari tadi banyak berbicara sekarang sedang memperhatikan temannya itu.
"Udah si Vi fix banget lo suka sama dia"
"Ngga ngga, gua nanya2 gini ke lo gara2 penasaran aja"
"Come on Vi, lo dari kemaren ngeliatin dia sama Sarah terus.terus lo bilang lo nunggu line darinya, isi hp lo dia semua.
Apa iya gaada rasa apa2?" lanjut Sean sambil tersenyum mengejeknya.
Vivi terdiam sejenak lalu melihat orang di depannya itu sambil memutar bola matanya jengkel.