Cowo itu berhenti di toko kue terlebih dahulu untuk ibu Mahesa nanti, ia membeli beberapa bolu dan langsung melanjutkan perjalanannya.
Perjalanannya tidak memakan waktu yang lama sebab cowo itu memilih toko dekat rumah temannya itu. Tanpa disadari sekarang motornya sudah terparkir didepan gerbang.
Ia mengambil ponselnya dari saku dan terdapat notifikasi misscall dari pacarnya. Tidak lama setelahnya cewe itu kembali menelfoninya.
"𝘏𝘢𝘭𝘰?"
"𝘏𝘢𝘭𝘰, 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘚𝘢𝘳?"
"𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘦 𝘯𝘨𝘦𝘤𝘩𝘢𝘵 𝘨𝘪𝘵𝘶? 𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩?"
"𝘕𝘨𝘨𝘢 𝘨𝘶𝘢 𝘵𝘢𝘬𝘶𝘵 𝘢𝘫𝘢, 𝘭𝘰 𝘯𝘨𝘢𝘱𝘢𝘪𝘯 𝘤𝘢𝘭𝘭 𝘬𝘢𝘯 𝘤𝘩𝘢𝘵 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢"
"𝘈𝘬𝘶 𝘥𝘢𝘳𝘪𝘵𝘢𝘥𝘪 𝘤𝘩𝘢𝘵 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘥𝘪𝘣𝘢𝘭𝘦𝘴 𝘵𝘶𝘩"
"𝘈𝘩 𝘨𝘶𝘢 𝘵𝘢𝘥𝘪 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘥𝘪 𝘮𝘰𝘵𝘰𝘳, 𝘪𝘯𝘪 𝘣𝘢𝘳𝘶 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘦"
"𝘒𝘢𝘨𝘦𝘵 𝘬𝘪𝘳𝘢𝘪𝘯 𝘢𝘥-"
"𝘚𝘢𝘳?" Obrolan mereka terhenti, ia mendengar seseorang memanggil pacarnya, suara cowo?
"𝘌𝘩 𝘶𝘥𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘥𝘶𝘭𝘶 𝘺𝘢"
Ia menutupnya sebelum Satya bisa menjawab, ia menaikkan satu alisnya dan menaruh helmnya di motor dan berjalan masuk gerbang.
Ah untung saja, pikirnya.
Ia mengetuk pintu beberapa kali sebelum disambut oleh temannya itu, Mahesa meninggalkannya masuk duluan dan menyuruh temannya untuk mengunci pintu.
Mereka berdua sudah beteman dari lama sekali jadi rumah Mahesa adalah rumah Satya juga. Ia melangkahkan kaki ke kamar cowo itu dan meletakkan tasnya di dekat meja belajarnya.
Ia mengeluarkan ponsel dari saku lalu mengirim pesan ke bunda, memberitahu kalau anaknya akan pulang agak malam lantaran ia akan berlama-lama dirumah temannya.
"Tumben ga bilang dulu mau kesini, kenapa lo"
Ia duduk menyampingi Mahesa yang sedang fokus pada playstation nya. "Gapapa emang ga boleh?"
"Ya boleh tapi kan harusnya bilang nyokap dulu, biar disiapin makanan"
"Yaelah lo repot-repot banget kayak sama siapa aja"
Matanya lalu ikut tertuju pada layar tv didepannya, mulutnya tiba-tiba berbicara tanpa disadari.
"Lo tau Vivian kan?" yang dijawab dehaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐚𝐭𝐲𝐚 𝐀𝐥𝐚𝐬𝐤𝐚 | 𝐩𝐬𝐡 ✓
Fanfiction"𝙡𝙤 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨 𝙡𝙖𝙠𝙪𝙞𝙣 𝙖𝙥𝙖𝙥𝙪𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙖 𝙢𝙖𝙪, 𝙜𝙖𝙖𝙙𝙖 𝙣𝙤𝙡𝙖𝙠" 𝙑𝙞𝙫𝙞𝙖𝙣 𝘼𝙡𝙚𝙨𝙨𝙞𝙖 𝙢𝙪𝙧𝙞𝙙 𝙗𝙖𝙧𝙪 𝙎𝙈𝘼 𝙀𝙣𝙝𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙙𝙖𝙥𝙖𝙩 𝙢𝙖𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙎𝙖𝙩𝙮𝙖, 𝙤𝙨𝙞𝙨 𝙠𝙚𝙡𝙖�...