#19 Jangan dia

321 36 3
                                    

"Loh juan??"






Dan Ricky?

Sosok yang jauh tadi sekarang sudah ada di depan mata mereka, mereka masih memakai jersey basket. Tangannya mengelap dahinya yang sekarang sudah dibanjiri keringat.

Ia membungkukkan tubuhnya mencoba untuk mengambil nafas, kedua cowo itu duduk di rumput didepannya dan meminum sedikit sisa air di botol minumnya.

Wajah mereka semerah tomat, Vivi dan Sean memberi mereka waktu untuk mengademkan diri. Pada akhirnya Vivi lah yang pertama membuka suara.

"Kenapa pada kesini" Kata Vivi. Sean melemparkan pertanyaan juga, tidak membiarkan temannya menjawab yang pertama terlebih dahulu.

"Kata lo gabisa tadi" Kata Sean cemberut.

Ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu. "Ya emang si, tapi pas liat tweet lo kayaknya seru..

Jadi gua ajak Ricky kesini cepet-cepet" lanjutnya sambil menunjuk temannya.

Vivi menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kak lo kabur basket?"

"Gak lah, tadi pas pertengahan gua izin sama Hesa" Katanya tersenyum lebar.

"Ngga tadi dia narik gue keluar diem-diem"

"Hush" ia menyenggol temannya membuat yang melihat tertawa.

"Btw lo pada kapan nih mulai pikniknya?" Tanya Ricky, mengganti topiknya.

"Kerumah Vivi dulu bersih-bersih, ganti baju, baru jalan"

Juan menatap orang disampingnya itu, seperti memberinya signal. Sean yang melihat mengangkat alisnya, tau apa yang diinginkan 2 orang didepannya ini.

"Seann, ikut ya" kata Juan sambil berlaga imut.

"Ih yaudah ikut mah ikut aja, gausah sok imut gitu ih geli" yang dibalas oleh tarian kecil oleh keduanya.

"Yaudah ayo jalan" katanya mengeluarkan kuncinya.

Juan langsung menarik mereka bertiga menuju mobil sangking tidak sabarnya dan langsung meninggalkan taman. Vivi bahkan belum mengabari mamah.







Sesampainya didepan rumah, mereka berempat langsung disambut oleh mamah yang sedang menyiram tanaman.
Ia terlihat kaget dan senang secara bersamaan.

Ia mengelap tangan dan menghampiri mereka dengan senyum yang lebar, menaruh tangan di pinggangnya dan bertanya.

"Heh kok jalan berdua pulangnya berempat" katanya tersenyum.

Juan berjalan mendekatinya dan meraih tangannya untuk salim "Tapi aku boleh dateng kan tan"

"Ya boleh dong nak" jawabnya sambil mengelus kepala cowo itu.

Sebenarnya anaknya itu aku atau Juan..

Pandangannya sekarang beralih ke Ricky, "Kalo ini siapa Vi?"

"Ini Ricky mah, temennya Juan"

"Temennya Vivi juga kok tante" hm sokap banget pikirnya.

"Yasudah Vi antar mereka masuk ya, jangan lupa siapin minumnya" katanya yang dibalas anggukan oleh Vivi.

Mereka meninggalkan wanita yang sedang fokus berkebun itu dan mengikuti Vivian masuk kedalam, Sean pergi dengan Vivi keatas untuk mengambil bajunya dan yang lain sedang duduk manis di ruang tamu.

"Juan kamu mandi dulu juga gapapa itu kamu keringetan banget loh"

Ia menunjuk Ricky, "Kamu juga boleh kok" keduanya menganggukkan kepala.

𝐒𝐚𝐭𝐲𝐚 𝐀𝐥𝐚𝐬𝐤𝐚 | 𝐩𝐬𝐡 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang