#24 Pentas seni

274 30 0
                                    

"gua boleh ikut kan?"












"Loh Niel?"

"Hai tadi mereka ngajak gua juga, gapapa kan"

"Yaampun gapapa lah, ayo masuk-masuk"

"Loh ini baru lagi Vi?" kata mamah yang tiba-tiba muncul dibelakangnya.

"Namamu siapa?" tanyanya lagi.

"Daniel tan"

"Daniel, masuk nak"

"Yuk" ajak Vivi. Cowo itu menganggukkan kepala dan melangkahkan kaki kedalam.

Mereka semua menaruh tas di ruang makan, Mamah menyiapkan mereka makanan, tidak banyak memang tetapi cukup. Tetapi karna kali ini ada 7 orang yang datang, kursinya tidak cukup.

Alhasil beberapa harus menarik kursi yang ada di ruang tamu ke meja makan dan makan bersempit-sempitan. Ya karna hanya ada 5 kursi dan meja itu biasanya hanya dipakai oleh 3 orang.

Sekarang mereka bertujuh duduk manis didepan tv menonton series yang mereka tunggu-tunggu. Sean, Ricky, Juan, dan Daniel duduk dibawah sedangkan sisanya duduk diatas sofa.

Ketujuh pasang mata itu fokus ke layar, sesekali melompat atau menutup wajah dengan bantal akibat scene yang mengejutkan. Lengan Alana dipegangi di kanan dan kirinya sedangkan tangannya digunakan untuk menutup mata.

Scene yang menegangkan muncul, semuanya perlahan memajukan badannya tanpa sadar. Tidak ada yang melihat kesekeliling lagi, seperti mata mereka terlem ke layar.

Vivi memeluk lututnya saat tiba-tiba merasa sesuatu menyentuk pundaknya, ia berbisik-bisik pada Alana di sebelahnya tapi sepertinya ia terlalu fokus pada film sampai tidak menyadarinya.

Ia menelan ludah perlahan dan menoleh ke sampingnya, detak jantungnya meningkat, nafasnya tercekat-cekat saat melihat rambut yang hitam panjang terletak disana.

Ia mengambil nafas panjang dalam sebelum..

"WAAAAAAA"

"AAAAAAAAAAAA"

Satu ruangan ricuh seketika, teman-temannya yang lain ikut teriak saat mendengar Vivi. Ocehan dari orang-orang didepannya mulai terdengar.

"KENAPA SIH VI, AMPUN DEH"

Mulutnya dipukul oleh orang dibelakangnya, terlihat ia juga sangat kaget. Vivi mengelus-elus dadanya mencoba kembali tenang.

"Kak ngapain sih disitu, bikin kaget aja"

"Yakan aku mau ikut nonton, geser cepet"

Ketiga orang di sofa langsung mengikuti perintahnya, ia mengambil bantal yang Vivi pegang lalu kembali menonton filmnya.

"Lo juga mau PAS bukannya belajar" katanya dengan mata masih melihat ke tv.

"Udah ya enak aja"

"Hmm oke,

Sama sekolah lo mau ngadain pensi akhir tahun kan, gua dateng ya"

"Oh iya, pensi.."








Ia berjalan di koridor sambil meregangkan tubuh, suara ricuh terdengar dari lapangan yang menjadi tempat menempatkan panggungnya. Terlihat osis-osis sudah melakukan sound check disana.

Belakangan ini murid SMA ENHA sangat amat sibuk, mereka melaksanakan PAS lalu minggu ini masih ada kegiatan pensi akhir tahun lagi.

Jadwal libur mereka diganti minggu depan. Katanya tanggung, mereka laksanakan pensinya terlebih dahulu selama 3 hari lalu libur panjangnya.

𝐒𝐚𝐭𝐲𝐚 𝐀𝐥𝐚𝐬𝐤𝐚 | 𝐩𝐬𝐡 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang