Tidak, tidak mudah sama sekali.
Dari sehari menjadi seminggu, seminggu menjadi sebulan dan sebulan menjadi 5 bulan. Kenaikan kelas sudah bisa dihitung jari, lebih tepatnya seminggu, yang berarti kelulusan Satya juga semakin mendekat.
Setiap hari ia melihat Sarah dengannya selama 5 bulan, hari demi hari ia menahan diri untuk tidak memberitahunya. Ia merasa kasihan pada Satya tapi pada sisi lain ia juga, seperti yang Sean katakan, tidak mau memperbesar masalah.
Di hari Jumat ini, Vivian dan yang lain sedang sibuk merencanakan trip mereka untuk seminggu kedepan. Sebenarnya Sean lah yang memberi ide.
Kali ini mereka berkumpul di tangga dekat lapangan, karna ini waktu ekskul dan murid-murid sudah di bawah jadi tidak banyak yang berlalu lalang disitu.
"Ah gua jadi sedih deh, pokoknya dari senin sampe jumat kita HARUS jalan." katanya menekankan kata 'harus'.
"Yaelah Se, kita cuma lulus bukan mau ikut perang"
"Enak lo ngomong gitu, gua kan nanti jadi susah kalo mau ketemu kalian-kalian" katanya menadah wajahnya dengan tangan.
"Loh kenapa emang?" Tanya Vivi.
"Sean di offer modeling gitu, jadi dia skip kuliah dan langsung kerja"
"HAH KEREN BANGET" puji Natalie.
Walaupun merasa bangga, rasa sedihnya masih lebih besar. Kalau tidak dihibur ia bisa galau sampai besok. Jadi semua meng-iyakan ajakanya.
"Oke mulai dari senin besok ya, kita-"
"Misi maaf"
Juan yang merasa ucapannya terpotong langsung menoleh ke arah suara diikuti yang lain, ah ternyata Daniel. Sean berada paling dekat dengannya bertanya.
"Kenapa Niel?"
"Eh anu, Vivi"
Ia menoleh saat namanya dipanggil. "Ya?"
"Boleh ikut gua sebentar?" tanyanya.
Ia melihat ke teman-temannya, mereka mengangguk. Ia mengambil ponselnya sebelum beranjak pergi mengekori cowo itu.
Cowo itu menuntunnya ke taman sekolah, dan mencari tempat yang menurutnya cukup tertutup jadi ia mengajaknya duduk didekat air mancur.
"Mm, ada apa Niel?"
"Vi lo tau kan gua di SMA ini cuma sementara?"
"Iya..terus?"
"Minggu depan, pas kenaikan kelas gua udah pergi"
Ia terdiri "Niel, secepet itu?"
"Hahah iya, gua cuma mau bilang makasih mau jadi temen gua selama disini"
"Ohh yaampun kirain ada apa"
"Ada satu lagi sebenernya, tapi kapan-kapan aja"
"Kapan-kapan? Niel lo bentar lagi pindah, ayolah langsung aja" katanya membujuknya.
"Okay, Vi i like you"
"Hah gimana?"
"Gua suka lo Vivian Allesia, banget"
Ia mengambil nafas "Dari hari pertama gua sekolah disini, lo tuh orang pertama yang gua temuin, lo baik, lo cantik, itu kenapa gua suka lo. Makanya pas temen-temen lo ngajak gua ikut bareng kalian tuh gua seneng banget"
"Pas kita ketemu di perpustakaan, pas camping, pas gua kerumah lo. Makin hari gua makin suka sama lo Vi, sorry kalo baru bilang sekarang pas gua mau pindah. I hope it's not too late"

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐚𝐭𝐲𝐚 𝐀𝐥𝐚𝐬𝐤𝐚 | 𝐩𝐬𝐡 ✓
أدب الهواة"𝙡𝙤 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨 𝙡𝙖𝙠𝙪𝙞𝙣 𝙖𝙥𝙖𝙥𝙪𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙖 𝙢𝙖𝙪, 𝙜𝙖𝙖𝙙𝙖 𝙣𝙤𝙡𝙖𝙠" 𝙑𝙞𝙫𝙞𝙖𝙣 𝘼𝙡𝙚𝙨𝙨𝙞𝙖 𝙢𝙪𝙧𝙞𝙙 𝙗𝙖𝙧𝙪 𝙎𝙈𝘼 𝙀𝙣𝙝𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙙𝙖𝙥𝙖𝙩 𝙢𝙖𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙎𝙖𝙩𝙮𝙖, 𝙤𝙨𝙞𝙨 𝙠𝙚𝙡𝙖�...