"Ya udah kamu jagain Lisa, awas aja buat Lisa sakit lagi. Mama ada urusan mendadak," ancam Rose
Steven mengangguk patuh. "Iya ma."
Rose bangun dari duduknya. "Kalau ada apa-apa hubungi mama," pesan Rose.
"Iya, hati-hati ma."
Rose mengangguk dan pergi meninggalkan Steven yang menunggu Lisa sadar dari pingsannya. Steven masuk ke ruangan IGD dan duduk di samping brangkar tempat Lisa tertidur. Wajah gadis itu sungguh pucat, Steven sungguh menyesal sudah membuat trauma Lisa kembali.
Steven menggenggam tangan Lisa dengan lembut yang dingin. Ia mengelus tangan Lisa agar menghangat, Steven juga merapihkan anak rambut Lisa yang menghalangi wajah cantiknya.
"Bangun, Sa," gumam Steven sendu.
Terjadi gerakan dari tangan mungil Lisa, membuat Steven yang sedang menggenggam tangannya menjadi berdiri dan menatap gadis itu cemas.
"Lisa ?" Ucap Steven lembut.
Seketika tangan Lisa bergetar saat melihat Steven. Ia mengingat kejadian tadi malam.
"Sa tenang," ucap Steven menenangkan Lisa. Tapi gadis itu malah menepis tangan Steven yang ingin menggenggamnya.
"Lisa, maaf," ucap Steven khawatir.
"Per-gi!" Pekik Lisa bergetar.
Steven yang melihat Lisa ketakutan seketika memeluk nya dengan erat, ia menyalurkan rasa ketenangan. Tao tetep saja, Lisa berusaha berontak untuk melepaskan pelukan Steven.
"Sa, maaf," ucap Steven lagi yang memeluk Lisa dengan erat dan menenggelamkan wajah Lisa di bidang dadanya agar tenang.
"Hiks....Lisa ta~kut" tangis Lisa akhirnya pecah.
Steven menunduk. Ia sungguh merasa bersalah. "Tenang ya, ada kk disini," ucap Steven sambil mengelus punggung Lisa agar tenang.
"Hiks...takut ka"
"Lisa gk usah takut ada kakak disini. Maaf udah kasar sama Lisa," ucap Steven lagi menenangkan Lisa.
Sepuluh menit berlalu, Lisa sudah sedikit tenang dan juga tidak terdengar lagi isakan darinya. Steven merasa Lisa sudah sedikit lebih tenang menunduk untuk melihat wajah gadis itu. Seketika Steven tersenyum lebar, ternyata sedari tadi tidak terdengar suara tangisan lagi, karena Lisa sudah tertidur.
Steven mengelus pipi kanan Lisa dengan ibu jarinya. "Gemesin banget sih, bisa-bisanya tidur posisi seperti ini," gumam Steven menatap Lisa dengan lekat.
Steven yang tak ingin badan Lisa pegal, memilih membaringkannya di atas kasur dan menyelimuti hingga sebatas pinggang. Steven menatap wajah Lisa setiap incinya.
"Pantes banyak yang suka, kamu cantik sa," gumam Steven sambil merapihkan anak rambut Lisa yang sedikit berantakan.
"Good night, Lisa" gumam Steven.
KAMU SEDANG MEMBACA
01. MARRIED
Teen FictionHwang Steven Hyun umur 23 tahun, seorang CEO Hwang Corp termuda, tampan dan bisa di bilang sempurna untuk segala hal. Tapi ada satu kebiasaan dia yaitu bermain dengan perempuan . . . . . . . . . . Kim Lalisa Sihan umur 21 tahun seorang mahasiswi ju...