39

4 0 0
                                    

Namjo mendekati Lisa dan duduk di sebelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namjo mendekati Lisa dan duduk di sebelahnya. Lisa yang sadar ada seseorang yang duduk di sebelahnya menoleh.

"Hai Lisa," sapa Namjo dengan senyuman. "Ngapain di sini ?" Lanjut Namjo lembut.

"Cari angin," jawab Lisa asal, ia kembali menatap depan. Punggungnya juga disenderkan di kursi yang sudah tidak terpakai.

Namjo tersenyum tipis dan ikut menatap ke depan. "Udah makan ?" Tanyanya.

Lisa hanya menggelengkan kepala. "Males ke kantin"

Namjo tersenyum lagi. "Nih, gw bawa makanan buat lu," ucapnya mengangkat kantong plastik berisi makanan.

Lisa menaikkan alisnya. "Buat gw ?" Tanyanya memastikan

Namjo mengangguk. "Hm, makan yang banyak. Gw engga mau, lu sakit," ucap Namjo meletakkan plastik putih di atas paha Lisa.

Lisa langsung terdiam, saat mendengar kalimat yang diucapkan Namjo. Namjo yang sadar kalau Lisa hanya diam saja, menyenggol lengan Lisa pelan. "Engga mau nih ?" Tanyanya sambil menaikkan alisnya.

"Ma-mau," balas Lisa yang langsung membuka kantong plastiknya. Di dalam kantong plastiknya berisi roti dan susu kotak.

"Gw engga tau lu suka rasa apa, jadi gw beli yang rasa coklat," ucap Namjo sambil menatap Lisa lekat.

"Makasih, gw suka coklat ko," balas Lisa yang mulai memakan roti pemberian Namjo.

Namjo tersenyum dan menatap Lisa yang sedang makan. "Mata lu ko bengkak, kenapa ?" Tanyanya padahal dirinya sudah mengetahui kalau mata Lisa bengkak karena Steven. Tapi Namjo hanya ingin mendapatkan penjelasan dari Lisa walaupun belum tentu Lisa bicara jujur padanya.

"Eum.....gw kelilipan tadi," balas Lisa bohong.

Namjo tersenyum tipis. "Lu bohong sa" ucap batin Namjo.

"Oh" balas Namjo, ia terima saja jawaban Liza karena tak ingin membuat mood Lisa kembali buruk.

"Lain kali hati-hati. Coba sini gw lihat," ucap Namjo sambil menangkup kedua pipi Lisa dan menatap manik mata Lisa dengan lekat.

Lisa mengerjapkan matanya dan menelan salivanya, entah kenapa dirinya gugup.

Namjo tersenyum tipis dan meniup kedua mata Lisa pelan. Tanpa sadar kedua pipi Lisa merona.

"Jangan kelilipan lagi ya, gw nanti engga bisa lihat mata cantik lu," ucap Namjo yang sekarang merapihkan anak rambut Lisa yang sempat berantakan karena angin.

Lisa mengangguk pelan dan berdehem.  "Lanjut makannya, gw ada kelas sebentar lagi," lanjut Namjo yang melepaskan tangannya dari pipi Lisa dan kembali ke posisi semula.

"I-iya" balas Lisa kembali memakan roti pemberian Namjo dengan gugup

"Sa," panggil Namjo.

"Hm ?"

01. MARRIEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang