Part Delapan

2.1K 61 0
                                    

"Tapi Pa-" Terputus

"Halo Pakk.. Pakk"

Tasya melihat layar ponselnya. Panggilan telah berakhir.

Ihhh resseee!!. kesal Tasya

Tasya langsung bangun dari posisi tidurnya, dan langsung keluar kamarnya, menuruni tangga ke lantai satu, berjalan ke arah pintu dan membuka pintu, menuruni tangga yang menuju ke depan garasi, lalu membuka pagar rumahnya sedikit sesuai dengan besar badannya untuk keluar.

Mobil hitam terparkir di depan rumahnya. Dan di yakininya itu adalah mobil Reza.

Reza yang melihat Tasya keluar dari pagar, langsung membuka pintu mobilnya dan keluar lalu berjalan ke arah Tasya.

"Bapak ngapain kesini?" Tanya Tasya saat Reza sudah berdiri di hadapannya

"Mau ketemu kamu" Jawab Reza santai

"Ihhh serius Pakk"

"Ya saya serius" Ucap Reza sambil tersenyum dan menaikkan alis kirinya

"Pakk.." Tasya menggigit setengah bibir bawahnya, dengan wajah yang terlihat khawatir

Reza menuadarinya

"Kamu kenapa?" Tanya Reza yang menyadarinya, sambil mengerutkan alis bingung

"Pak mending Bapak pulang deh.." Ucap Tasya ragu ragu

"Kenapa?"

"Itu.. Abang Tasya galak, nanti kalo dia liat Tasya sama Bapak bisa bisa Tasya di marahin Pakk"

"Nggak ada yang bisa marahin kamu."

"Nahh kalo gitu Bapak pulang aja, Bapak nggak mau kan liat Tasya di marahin"

Reza mengangguk "Yasudah, Saya pergi dulu. Tapi dengan syarat"

Tasya mengerutkan alosnya "Syarat apa?"

"Besok kamu harus temanin saya"

"Temenin apa pak?"

"Rahasia. Pokoknya besok Saya jemput Kamu"

"Y-yaudah deh i-i-iyaa"

"Oke, Saya pergi dulu. Sampai besok." Ucap Reza sambil melambaikan tangannya dengan tersenyum ke arah Tasya

"Iya, hati hati Pak" Balas Tasya membalas senyuman dan lambaian tangan Reza

Reza membuka pintu mobilnya yang masih menyala mesin, lalu masuk dan duduk di kursi pengemudi.

Reza menurunkan kaca mobil di kursi penumpang yang berada di sebelahnya, dan tersenyum melihat Tasya.

Reza pun menjalankan mobilnya pergi dari depan rumah Tasya.

Setelah mobil Reza pergi, Tasya langsung masuk dan menginci pagar rumahnya, lalu berjalan masuk ke dalam rumahnya.

Untung Abang belum pulang, bisa bahaya kalo Abang liat Pak Reza datang ke rumah.

..

Tasya POV

Tasya berada di kamarnya sambil guling guling nggak jelas di kasurnya

Enaknya ngapaian yaa?

BOSENNN

Tasya duduk, dan melihat ke kiri kanan atas bawah.

Segabut ini ya gue? Astagaa

Mandi? Belom. Tapi masih malas buat mandii
Makan? Belom. Males juga buat turun ke bawah
Main Hp? Nggak ada apa apa
Olahraga? Tambah mager guee
Tidur? ... Pilihan yang sangat tepatt!!

Tasya kembali berbaring di kasurnya, dan mengambil posisi untuk tidur.

Segera Tasya akan berada di alam mimpinya, tetapi handphonenya berbunyi pertanda ada panggilan suara yang masuk

Aaarrrggghhhh

Rasa ingin marah kepada sang peneleponn 

Dengan terpaksa Tasya mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan suara tersebut tanpa melihat nama dari sang penelepon

"Haloo?? Ada apa sihh ngeganggu tau nggakk" ucap Tasya saat mengangkat panggilan suara tersebut

"Aku ganggu ya?"

Tunggu

Suaranya..

"Kak Revan??" Tasya langsung duduk

"Iyaa ini aku, aku ganggu kamu ya?"

"Ha? enggak enggak, nggak kok kak"

Revan menghembuskan napas sambil tersenyum

"Kamu udah makan?"

"Belum kak"

"Yaudah, turun bukain pagarnya, aku udah didepam bawain kamu makan"

"Iyaa kak"

Panggilan diakhiri

Tasya langsung berdiri, dan merapikan rambutnya, lalu langsung keluar kamarnya dan berjalan cepat untuk membukakan Revan pagar

Revan tersenyum saat melihat Tasya yang membukakannya pagar

"Hai syaa" Sapa Revan

Tasya tersenyum "Masuk kak"

Revan memgangguk, dan berjalan ke arah Tasya

Tasya menutup pagar, lalu berjalan masuk ke dalam rumahnya bersama Revan

"Sendirian sya?" Tanya Revan saat masuk ke dalam rumah Tasya

"Iyaa kak, Bang Andra belum pulang"

Revan mengangguk

"Kamu duduk aja, nanti aku yang siapin" Ucap Revan saat sampai di ruang makan

Tasya mengangguk, lalu duduk, sambil mengeluarkan handphonenya dan memainkannya

Yaelah, sok-sokan nyalain hp padahal nggak tau mau buka apa

Buka WA aja kali yaa, siapa tau ada yang ngechat walaupun bukan pacar

"Syaa, yuk makan"

"Eh iya kak" Tasya langsung mematikan ponselnya dan meletakkannya di atas meja

Revan menarik kursi, dan duduk berhadpan dengan Tasya

"Makan yang banyak ya sya, ini masakan aku lohh"

"Wahh serius ini masakan kaka?" Tanya Tasya dengan semangat

Revan mengangguk "iyaa"

Tasya langsung mengambil sendok, dan menyendok nasi goreng buatan Revan, dan menyuapkan ke dalam mulutnya

"Gimana sya?"

"Enak banget kakk!!" Ucap Tasya dengan senang

Revan tersenyum senang "Baguslah kalo gitu"

Revan langsung menyendok nasi goreng buatannya, dan menyuapkannya ke dalam mulutnya

Tasya dan Revan pun makan sambil sedikit mengobrol di sela makan mereka.

————
5 vote lanjut.

Dosen Killer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang