"Apa dia masih marah??" batin Reza.
Reza menarik nafasnya dalam. "Okee!"
"Saya harus beri dia waktu untuk menenangkan emosinya, seperti yang Raka bilang." Reza mencoba menenangkan dirinya.
"Tapi sampai kapann?? sampai kapan saya harus menahan rasa yang sebenarnya saya tidak mampu untuk menahannya!"
"Bagaimana kalau si BRENGSEK ARYA itu yang akan mendapatkan hati Tasya?? karena jelas untuk saat ini dia sangat dekat dengan Tasya! dan dia juga dekat dengan Papanya!"
AARRGGHH!!
SUDAH. CUKUP! Sudah cukup beberapa hari saya mencoba menahannya!
Reza langsung mengambil handphonenya dan menelepon asisten pribadinya.
Panggilan langsung terhubung.
"Pindahkan saya ke gedung yang sama dengan Tasya!"
"Baik pak!"
Panggilan berakhir.
__
Tasya berada di depan meja rias, dengan makeup yang lumayan berantakan di atas meja.
Tasya memakai liptint, "Selesai"
Mengatur rambutnya dengan tergerai indah. Mengambil liptint yang ia gunakan tadi, dan mengisinya kedalam tas yang akan ia bawa.
Tasya berdiri dari duduknya, dan menggantung tasnya di pundak kanan.
Drrtt.. Drrtt..
Handphone Tasya bergetar, pertanda ada panggilan masuk.
Tasya mebgambil handphonenya, dan melihat siapa yang meneleponnya.
Panggilan Masuk
Pak Reza"Pak Reza??"
Tasya tersenyum tipis.
"Angkat nggak yaa?" batin Tasya bingung.
Angkat aja deh
"Tasya?" panggil sang penelepon saat Tasya mengangkat panggilan tersebut.
"Ada apa?" jawab Tasya datar.
"Kamu dimana? saya jemput sekarang ya?"
"Nggak bisa."
"Kenapa??"
Tersengar suara Andra yang memanggilnya dari lantai satu.
"Tasya ada urusan."
"Penting??" terdengar suara Reza yang seperti tidak terima.
"Udah ya pak. tasya buru buru." Tasya langsung mematikan panggilan tersebut.
Tasya langsung menuruni tangga, dan terdapat Andra yang sudah menunggu Tasya dengan duduk di sofa ruang utama.
"Yuk kak!"
Andra langsung berdiri dari duduknya.
Mereka pun pergi menggunakan mobil Andra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen Killer
RomanceReza, merupakan CEO sukses yang berhasil mendirikan perusahaan di beberapa negeri. Menjadi dosen sementara di Universitas milik Opa nya. Ya, Reza menerimanya. Karena, dengan ia menjadi dosen di Universitas itu, ia dapat mengawasi Tasya yang berkulia...