Jam menunjukkan pulul 9.44
Hari ini kelas Tasya mulai jam 10.30Tasya sudah siap dengan pakaian rapi dan rambut yang di gerainya.
Tasya turun ke bawah, dan berjalan ke arah pintu, bertujuan untuk keluar dari rumahnya.
Karena hari ini Andre abang tasya sedang sibuk, jadi tidak dapat mengantarkan Tasya ke kampus, dan Tasya memutuskan untuk naik Taxi.
Tasya keluar rumahnya, menuruni anak tangga dan berjalan ke arah gerbang. Tasya membuka pintu yang ada di gerbang, dan keluar.
Tiba tiba ..
"Bapak??!!"
Tasya langsung melotot kaget saat melihat ada seorang pria bersandar di depan mobil, sambil memainkan ponselnya.
Tapi sebentar,
Pria tersebut langsung melihat ke arah Tasya dan mematikan ponselnya.
"Pagi" Ucap pria tersebut.
Ya, Siapa lagi kalau bukan Reza.
"Bapak ngapain disini??" Tanya Tasya sambil mengerutkan alis bingung.
"Mau jemput kamu" Jawab Reza santai dan membukakan Tasya pintu mempersilahkan Tasya masuk.
"Aduh Pak, Tasya nggak papa, Tasya bisa ke kampus sendiri kok"
"Saya juga nggak papa. Silahkan masuk"
"Ta-" Ucapan Tasya terpotong
"Nggak ada tapi tapian, ayo masuk"
Reza menarik tangan Tasya untuk masuk ke dalam mobilnya.
Dengan terpaksa Tasya pun masuk ke dalam mobil Reza itu.
Reza melajukan mobilnya.
"Hari ini Saya tidak ada jam mengajar" Ucap Reza yang masih fokus menyetir.
"Kalo gitu Bapak ngapain jemput Tasya?" Tanya Tasya sambil melihat ke arah Reza.
"Nggak papa, pengen aja" Jawab Reza santai.
"Ihh Bapak, pasti selalu jawabnya gitu" Tasya mengerucutkan bibirnya.
Reza tertawa kecil sambil melihat ke arah Tasya, dan kembali melihat ke arah jalan.
"Kamu harus terbiasa, karna Saya akan antar jemput kamu setiap hari"
"Lah? Kok gitu?"
"Memang gitu"
"Bapak kan bukan supir Tasya, ngapain Bapak harus antar jemput Tasya?"
"Pengen aja"
"Pak, nanti Tasya terkesan nggak sopan, masa dosen setiap hari antar jemput mahasiswinya?"
"Emangnya kenapa?"
"Ya enggak enak aja gitu"
"Kalo nggak enak ya di enakin"
"Terserah Bapak deh"
Reza tersenyum tipis.
Tasya hanya bisa pasrah jika dosennya ini mengantar jemputnya.
Jika Tasya tetap menolak, maka dosennya ini akan marah.
Karena jalanan belum terlalu macet, sekitar 20 menit mereka sampai.
"Kalau sudah selesai hubungi saya, nanti saya jemput" Ucap Reza sambil melihat ke arah Tasya.
"Iyaa. Makasih ya Pak"
Reza membalasnya dengan senyuman.
Tasya turun dari mobil Reza dan berjalan masuk ke dalam lobi.
Reza menunggu sampai Tasya hilang dari pandangannya, dan Reza menjalankan mobilnya kembali.
•••
Tasya Pov
Saat ini Gue dan Cia sedang berjalan di taman kampus sambil mengobrol ngobrol.
"Sya, ke toko buku yuk" Ajak Cia
"Hmm, boleh deh, sekalian gue juga mau beli novel"
"Asikk, yaudah yuk"
Gue dan Erika pun berjalan ke parkiran menuju mobil Cia dan pergi ke tokoh buku yang berada tidak jauh dari kampus.
Kita pun masuk ke dalam toko buku tersebut, dan mencari buku yang akan di beli.
Cia mencari buku pelajaran dan gue mencari novel.
Gue sedang memilih milih novel, dan hp Gue berbunyi pertanda ada pesan yang masuk.
Pak Reza
Kamu dimana?Astaga gue lupa.
Gue lupa kalo Pak Reza bakalan jemput gue.Gue langsunng membalas pesan dari Pak Reza.
Pesan
Kamu dimana?
Maaf Pak Tasya lupa
Sekarang Tasya lagi di toko bukuSama siapa?
Sama temen pak
Saya ke sana sekarang
Jangan pak
Nanti kalo temen tasya liat gmna?Saya kan sudah bilang
saya akan jemput kamuIyaa
Layar ponsel gue berubah menjadi panggilan masuk.
Dengan sedikit gugup gue pun menjawab panggilan tersebut.
Masih lama?
baru angkat langsung ditanya. nggak pake sapa lagi. rese emang.
Nggak tau pak
Saya ke sana sekarang
Jangan pak
Hari ini tasya pulang sama temen tasya ajaBelum sempat Pak Reza menjawab ucapan gue, Cia sudah datang. Gue langsung mengakhiri panggilan tersebut.
"Syaa, ini gue udah nemu bukunya, Yuk"
Gue memgangguk
"Eh, Lo nggak beli novel?" Tanya Erika sambil memberhentikan langkahnya.
"Nggak"
"Owhh, yaudah, yuk"
Setelah membayar buku Cia, Gue dan Cia keluar dari toko buku tersebut dan menuju parkiran lalu masuk ke dalam mobil Cia.
Setelah dari toko buku tersebut, Gue dan Cia langsung balik, dengan Cia yang mengantar Gue pulang.
Semoga cia nggak denger tadi gue teleponan. kalo dia denger bisa gawat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen Killer
RomanceReza, merupakan CEO sukses yang berhasil mendirikan perusahaan di beberapa negeri. Menjadi dosen sementara di Universitas milik Opa nya. Ya, Reza menerimanya. Karena, dengan ia menjadi dosen di Universitas itu, ia dapat mengawasi Tasya yang berkulia...