Diluar masih hujan deras.
Film diputar, dan mulai menunjukkan adegan dalam film.
What?? pliss jangann.. ini film kartun kan??
Tasya menelan salivanya kasar saat adegan penampilkan dua orang lawan jenis yang akan segera melakukan kissing sence.
Dan, Yup! adegan pun terjadi dengan sangat romantis, dan menadalam.
Tasya hanya terdiam menyaksikannya.
Reza melihat Tasya yang terdiam, lalu menyengir.
"Ahahaha," tawa terpaksa Tasya mengambil remote bertujuan untuk menggantinya. "G-ganti aja yaa!"
"Kenapa?" Reza mengubah posisi duduknya menghadap Tasya, dengan kaki sebelahnya dilipat dan ditaru di atas sofa.
"H-ha? ke-kenapa?" Tasya yang tidak berani menghadap ke arah Reza karena jujur saja, jantung Tasya sudah berdebar sangat kuat.
Sambil tersenyum, Reza mulai mengelus pipi Tasya dengan jemarinya, sambil mengagumi paras Tasya yang sangat indah menarik baginya.
Lagi Tasya menelan salivanya kasar.
Reza mengelus rambut Tasya, dan menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah Tasya untuk dipandangnya.
Reza perlahan dan lembut menarik wajah Tasya untuk melihat ke arahnya.
Dengan perasaan yang jantung berdebar sudah tidak karuan, Tasya melihat ke arah Reza.
Terjadinya eye to eye.
Dengan jarak wajah mereka berdua yang hampir nyaris bersatu."Kamu punyaku." ucap Reza.
"M-maksud b-bapak?" tanya Tasya terbata.
Reza langsung mencium bibir Tasya.
Tasya yang kaget langsung melototkan matanya, dan mendorong Reza dengan kedua tangannya, lalu berdiri dari duduknya.
"C'mon sayang." Reza yang masih terduduk.
"B-bapak apa apaan sih pak?!" Bentak Tasya.
Reza langsung menarik tangan Tasya, dan "Ahh!" Tasya langsung terduduk di pangkuan Reza, dengan jarak wajah mereka yang nyasir bersatu.
"Pliss be mine, i love you!" Ucap Reza dengan suara beratnya yang membuat Tasya tergoda.
Tangan kiri Reza yang memegang pinggang Tasya, dan tangan kanannya mengelus rambut Tasya lembut. "Sudah lama aku menunggumu sayang."
"Boleh, ya? sekalii aja." tambah Reza.
Tasya yang sebenarnya tidak memahami apa maksud dari Reza, hanya menganggukan kepalanya saja.
Tidak, bukan tidak tahu. Hanya pura-pura tidak tau saja.
Reza langsung mencium Tasya dengan bersemangat dan rasa penuh dengan cinta yang membara, yang selama ini dipendamnya dan akhirnya hasratnya kepada Tasya terluapkan.
Tidak, masih sedikit dari hasratnya yang sebenarnya ingin dilakukannya bersama Tasya.
Reza dan Tasya larut dalam ciuman yang mendalam.
Tasya menaruh kedua tangannya di pundak Reza.
Dengan masih beradu ciuman, Reza mengubah posisi duduk Tasya menjadi kedua kakinya dilipat dan duduk di atas paha Reza, dan saling berhadapan.
Tasya Reza mengelus-elus pundak Tasya.
Perlahaan kedua tangan Reza beralih ke arah depan.
Mulai mengelus bagian dada Tasya yang ditutupi oleh pajamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen Killer
RomanceReza, merupakan CEO sukses yang berhasil mendirikan perusahaan di beberapa negeri. Menjadi dosen sementara di Universitas milik Opa nya. Ya, Reza menerimanya. Karena, dengan ia menjadi dosen di Universitas itu, ia dapat mengawasi Tasya yang berkulia...