Part Enam Belas

1.4K 61 13
                                    

Itu dia!

Reza langsung berjalan cepat ke arah Tasya, diikuti oleh Raka.

"Tasya!!"

"Bapak??!!" Kaget Tasya.

Reza melihat ke arah Pria yang bersama dengan Tasya.

Reza langsung meraih kera baju pria yang duduk di depan Tasya ya hendrick, Reza meremas kera baju Hendrick, dan menarik Hendrick sampai berdiri.

"ANDA SIAPA?!! Berani beraninya anda menggoda Tasya?!!!" Bentak Reza langsung.

"Pak Reza!!" Bentak Tasya

Hendrick melihat ke arah Reza, yang masih meremas keranya, "anda yang siapa?!!" Hendrick menyingkirkan tangan Reza.

"Brengsek!!!" Reza langsung mengepalkan tangannya dan melayang memukul wajah Hendrick.

"REZA!!" Raka langsung menahan Reza.

"PAKK!!!" Tasya langsung berjalan ke arah Hendrick, dan melihat wajah Hendrcik yang berdarah di bagian pipi kanan.

"Bapak apa apaan sih pak?!!!" Bentak Tasya dengan wajah marah.

"Kenapa?, kamu takut nanti dia marah," reza menunjuk hendrick, "karena merasa kamu tidak bisa lagi dimainkan olehnya, dan kamu tidak bisa lagi menggodanya untuk mendapatkan uang??"

Hendrick sudah sangat marah dengan ucapan Reza.

Reza melihat ke arah Tasya." Tasya, kalau kamu memang membutuhkan uang, kamu bilang sama saya, saya pasti akan memberikan kamu uang, yang jauhh lebih banyak dari pada yang dia berikan. Tanpa kamu kerja, saya pasti akan memberikan kamu uang."

"Jadi ini, Pak Reza?" Hendrick menatap tajam mata Reza.

"Bapak Reza yang terhormat, perkenalkan saya Hendrick. Orang tua kandung dari Tasya!. Harus diperjelas, SAYA PAPA KANDUNG DARI ANAK SAYA TASYA!!"

"Paham?"

Reza terdiam.

"Mulai saat ini, ANDA" Hendrick menunjuk Reza, "JANGAN MENGGANGGU DAN MENDEKATI ANAK SAYA LAGI!!"

"Ayo tasya." ucap Hendrick lalu berjalan pergi.

"Tasya nggak nyangka Pak Reza bisa bilang hal seperti itu." Mata Tasya berkaca. "Tasya tau, Pak Reza sebenarnya mau niat baik, makanya Pak Reza mukul Papa Tasya, karena Pak Reza kira Papa itu orang jahat."

"Tasya saya tidak berma-"

"Tapi asal Bapak tau, sebagaimana pun seseorang mau berniat baik, dia nggak bakal menghina orang yang akan dibantunya."

"Tasya cukup kesal dengan hinaan Bapak. Tasya bukan wanita murahan, dan suka menggoda Pria!."

Mata Tasya lebih berkaca. "Makasih atas hinaannya Pak."

Tasya tersenyum, dengan mata yang berkaca.
Tasya langsung berjalan pergi meninggalkan Reza.

"Tasya maafkan saya"

"Tasya," Reza langsung mengambil langkah untuk menyusul Tasya, tapi Raka menahannya.

"Jangan sekarang. Tasya, dan Papanya masih terlalu marah. Masalah pasti malah akan bertambah.

Raka menuntun langkah Reza menuju ke parkiran.

Sampai di parkiran, depan mobil Reza, Reza terdiam sejenak.

"AAARRRRGGGHHH!!!!" BUUNNGG!!! Reza menghentakan kedua tangannya yang dikepalkan, dengan kuat ke atas bagian depan mobil.

"KENAPA TADI SAYA BILANG SEPERTI ITU?!! KENAPAAA??!!!!" Teriak Reza dengan marah kepada dirinya sendiri.

Dosen Killer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang