Part Delapan belas

1.2K 33 7
                                    

Arya datang bersama dengan Tasya yang diboncengnya, dan memakirkan motornya di parkiran belakang dimana dekat dengan parkiran dosen.

Tasya turun dari atas motor Arya, dan melepaskan helmnya.

Arya mematikan mesin motornya, mencabut kuncinya dan memasukkannya kedalam saku celananya, lalu melepaskan helmnya dan turun dari atas motor.

Tasya memberikan helmnya kepada Arya "makasih kak". Arya tersenyum "sama sama." Arya mengambil helm yang diberikan Tasya, dan menggantungnya di setir motornya.

Arya mengangkat tangan kanannya, dan merapikan rambut Tasya yang sedikit terbongkar karena helm yang dilepaskan dari kepalanya.

Mereka berjalan bersama masuk ke dalam gedung kampus sambil mengobrol.

Disisi lain.

Disaat bersamaan Arya dan Tasya datang, Reza turun dari mobilnya, dan melihat Tasya yang datang bersama dengan Arya.

Reza mengepalkan tangan, juga mengeraskan rahangnya dengan sangat marah.
..

Didepan kelas Tasya.

"Semangat Sya" ucap Arya dengan senyuman, sambil mengelus puncak kepala Tasya.

Tasya membalas senyuma Arya, "iya kak. Kak Arya juga semangat." balas Tasya.

"Iyaa"

"Yasudah, aku pergi dulu. Kalau sudah selesai kabarin, kali ini aku janji anterin kamu pulang."

Tasya mengangguk sambil tersenyum. "Iyaa kak."

Arya pun melangkahkan kakinya pergi menjauh dari Tasya, menuju ke kelasnya.

Dan Reza menyaksikannya lagi.
Hal yang sangat tidak ingin dilihat Reza. Tapi sialnya, reza menyaksikannya. Cih!

dasar bajingan!

tak jadi melanjutkan langkahnya untuk menuju ke ruangannya.

Reza membalikkan badannya, dan melangkahkan kakinya menuju ke parkiran kembali. dengan rasa kesal.

Tanpa sadar, Reza melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata rata, dan pandangan tajam. serasa jalanan milik dia.

TIIIIITTT!!
Reza menekan klakson mobilnya saat sudah dekat dengan pintu masuk ke area perusahaannya.

Dari jarak yang sudah dekat, satpam yang menjaga pintu masuk sudah mengetahui maksud dari klakson tersebut, dan siapa yang menekannya. Satpam yang menjaga langsung menekan tombol untuk membuka pintu masuk.

SSRIIKK!!

Suara ban mobil Reza yang terdengar jelas, saat Reza membelokkan mobilnya masuk ke area perusahaan miliknya.

Reza memarkirkan mobilnya di parkiran pribadinya, turun dari mobil, dan langsung berlajan ke arah lift pribadi untuk menuju ke ruangannya.

seperti biasa, tatapan tajam, wajah datar, dan tidak membalas sapaan dari semua orang yang menyapanya saat berjalan menuju ke arah lift.

Dosen Killer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang