1

3K 265 69
                                    

8 Maret 2009

"Anak-anak ayo makan dulu," panggil Anna yang sedang menyiapkan makanan untuk 7 anak kesayangannya.

"Sebentar bunda, Heeseung rapihin mainan Sunoo dulu," balas Heeseung dari ruang bermain.

"Biarin aja Heeseung, nanti bunda yang rapihkan."

"Gak usah biar Heeseung aja, bunda kan capek habis masak. Sunoo, Jungwon, kalian duluan aja ke ruang makan," perintah Heeseung ke dua adiknya itu.

"Oke kak." Mereka berdua pun berlari ke ruang makan dengan perasaan girang.

"Bunda hari ini masak apa?" tanya Niki yang sudah duduk rapi di tempatnya.

"Bunda masak sushi, Niki suka kan?" tanya Anna kepada anak bungsu nya.

"Suka! Tapi..bukannya bunda gak bisa bikin sushi?"

"Ah...iya sih bunda memang kurang ahli dalam memasak masakan Jepang, tapi kalau untuk Niki, bunda akan berusaha sebaik mungkin untuk membuat sushi terenak yang pernah Niki makan," kata Anna dengan nada penuh semangat tetapi lembut.

Tak lama, Heeseung datang dan duduk di tempatnya. "Nah sudah berkumpul semua, mari kita makan! Jangan lupa berdoa ya anak-anak." Setelah berdoa, mereka semua sibuk memakan makanan mereka masing-masing.

"Bunda, kok ada wortelnya sih? Aku kan gak suka wortel," protes Jay sambil mengeluarkan wortel dari dalam sushi nya.

Muncullah niatan buruk Sunghoon, yaitu mengejek Jay. "Wuu Jay cupu, udah 7 tahun masa gak suka wortel. Sorakin Jay wuu!" Keenam saudara Jay pun kompak menyorakinya.

"Hei hei, jangan ribut kalau lagi makan. Jay, wortel itu enak. Coba dulu kamu makan sekali," perintah Anna.

"Gak mau. Jay udah pernah makan, gak enak." Jay masih keras kepala.

Anna menghela napasnya. "Ya sudah tidak apa-apa. Lain kali aja," balas Anna.

Ditengah sunyi nya makan siang mereka, Jake tiba-tiba menyeletuk. "Nanti kita main bunuh-bunuhan yuk."

Mendengar nama permainan yang Jake katakan membuat Anna kaget. "Permainan apa itu Jake? Kok serem main bunuh-bunuhan?" tanya Anna.

"Jadi bunda, nanti ada 1 orang yang berperan jadi pembunuh. Terus sisanya harus bersembunyi agar tidak dibunuh sama si pembunuh itu." Jake menjelaskan cara bermainnya.

"Seperti petak umpat ya?"

"Iya bunda!"

"Syukurlah ternyata hanya permainan petak umpat biasa. Kalau gitu bunda ikut main boleh?" tanya Anna.

"Boleh bunda!" jawab Jake dengan senyum sumringah khasnya.

Sesuai permintaan Jake tadi, setelah makan mereka berkumpul di ruang tengah untuk bermain bunuh-bunuhan. Mereka duduk di lantai dan membentuk lingkaran kecil.

"Ayo kita hompimpah buat nentuin pembunuhnya," perintah Jake sambil mengulurkan tangannya kedepan.

"Hompimpah alaium gambreng!" Semuanya mengeluarkan telapak tangannya kecuali Jungwon. Tandanya Jungwon menjadi pembunuhnya.

"Oke, Jungwon tutup mata terus hitung sampe 10 baru boleh buka mata ya," kata Jake.

"Oke oke, satu...." Setelah Jungwon mulai berhitung, semuanya pergi mencari tempat bersembunyi yang menurut mereka aman. Jake dan Niki pergi bersembunyi di toilet dekat dapur, Sunghoon dan Sunoo bersembunyi di balik sofa ruang tengah, Heeseung dan Jay bersembunyi di kamar mereka, sedangkan Anna bersembunyi di balik guci besar di ruang tengah.

"Sepuluh! Aku buka mata ya." Jungwon mulai mencari mangsa layaknya pembunuh. Jungwon merasa ada sesuatu di balik guci, ia pun mendekati guci tersebut.

Benar saja, di sana ada sang bunda yang sedang berjongkok dan berusaha membuat badannya sekecil mungkin agar tidak terlihat oleh siapapun.

"Bunda ketemuu! Aku bunuh bunda waaa!" Jungwon melompat ke arah Anna dan berusaha mencekik lehernya, tetapi malah terasa seperti pelukan bagi Anna.

Semua orang pun keluar dari tempat persembunyiannya dan menghampiri Anna dan Jungwon.

"Sekarang bunda jadi pembunuhnya ya!" seru Jake.

Anna berjalan ke tengah ruangan dan menutup matanya lalu menghitung dari 1 sampai 10 seperti Jungwon tadi.

Semuanya langsung berlarian mencari tempat untuk bersembunyi. Saat semua sudah berada di tempat persembunyiannya masing-masing, Sunoo dan Sunghoon masih kebingungan menentukan di mana dia harus bersembunyi.

"Sepuluh! Bunda buka mata ya." Saat Anna membuka ia melihat Sunoo dan Sunghoon yang berdiri tidak jauh darinya.

Sunghoon yang sadar bahwa bundanya mendekatinya langsung berteriak "Lari Ada bunda, nanti kita dibunuh!"

"Rawr! Bunda akan memakan kalian semua." Anna mengangkat kedua tangannya untuk menambah kesan menyeramkan. Anna menekuk lututnya lalu menarik Sunoo kepangkuannya.

"Aaa! Bunda lepasin Sunoo!" pekik Sunoo sambil tertawa geli karena gelitikan bundanya.

"Ahaha, ayo kamu gak bisa kemana-mana." ancam Anna yang masih menggelitiki anaknya.

Permainan kedua pun selesai. Untuk permainan selanjutnya Anna tidak ikut karena harus mencuci peralatan makan yang kotor.

Hari mulai malam, waktunya untuk Heeseung dan saudaranya tidur. Mereka tidur di kamar yang sama karena kamar mereka cukup besar. Sedangkan sang bunda tidur di kamar lain yang lebih kecil.

"Bunda, bunda bisa tidur di sini aja gak malem ini?" tanya Sunoo.

"Kenapa emang? Tumben minta ditemenin. Kan ada saudara-saudara kamu Sunoo," kata Anna bingung.

"Kata Kak Sunghoon nanti malem ada hantu perempuan datang lewat jendela. Sunoo takut," kata Sunoo sambil menguatkan pegangannya ke selimut.

Anna menoleh ke arah Sunghoon yang sedang asyik mengobrol dengan Jake. "Sunghoon, ayo jujur kamu kenapa nakut-nakutin Sunoo?" tanya Anna.

"Aku kan bercanda, penakut banget sih?" jawab Sunghoon tanpa merasa bersalah sedikitpun.

Anna menghampiri Sunghoon dan menyuruh Sunghoon untuk meminta maaf kepada adiknya.

Sunghoon berjalan mendekati Sunoo lalu mengulurkan tangan kanannya. "Iya iya, aku minta maaf. Tentang hantu perempuan itu aku bohong," kata Sunghoon. Sunoo menerima permintaan maaf Sunghoon dan membalas uluran tangannya.

"Ya sudah sebagai hukuman, Sunghoon malam ini tidur dengan Sunoo. Walaupun kamu sudah mengatakan yang sebenarnya tetap saja Sunoo masih ketakutan," kata Anna sambil melipat kedua tangannya.

"Ah bunda, aku masih mau ngobrol sama Jake," protes Sunghoon.

"Jarak kalian kan dekat, tinggal ngobrol apa susahnya?"

Sunghoon terpaksa menuruti perintah bundanya. "Huh! Yaudah iya aku tidur sama Sunoo."

"Nah begitu dong kakak yang baik. Ya sudah bunda ke kamar ya, selamat tidur anak bunda." Anna mematikan lampu kamar dan keluar dari kamar anak-anaknya.

《《《 》》》

《《《 》》》

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ELYSIUM - EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang