Selamat membaca!
"Loh? Kamu ... anaknya Anna bukan?" tanya perempuan itu membuat Sunghoon gelagapan.
"A-a ... iya s-saya anaknya Anna," jawabnya terbata-bata.
"Masih ingat tante gak? Nama tante Han Sohee, dulu kita pernah bertemu kan sekali?" tanya Sohee.
"Iya m-masih kok, Tante."
"Kalian sedang apa di rumah ini? Anna nya ada?" tanya Sohee.
Sunghoon tidak tahu harus menjawab apa. Kalau sampai ia salah menjawab akan berakibat fatal nantinya. "Bundanya lagi gak ada," jawab Sunghoon asal. Untuk sekarang ia akan berpura-pura kalau dirinya masih tinggal bersama Anna.
"Begitu kah? Boleh tante masuk?" tanya Sohee.
Sunghoon bimbang, kalau ia tidak memperbolehkannya masuk ia akan terlihat seperti orang yang tidak sopan, tapi dalam hatinya ia tidak mau memperbolehkan Sohee masuk.
"Boleh ...." Akhirnya Sunghoon memperbolehkannya masuk. Entah seperti apa reaksi keenam saudaranya nanti begitu melihat siapa tamu yang datang di pagi hari ini.
"Permisi," kata Sohee begitu ia masuk ke dalam rumah.
Sunoo menghampiri Sunghoon untuk melihat siapa yang datang. "Siapa it—hah?!" Sunoo bergegas kembali ke ruang makan dan melaporkan ke saudaranya yang lain.
"Ehhh sumpah itu ada tante Sohee gila!" bisik Sunoo.
Mata Jay terbelalak. "Hah?! Boong lu," balasnya.
"Cek aja sendiri sono," suruh Sunoo. Jay pun diam-diam mengintip dari tembok ruang makan. Benar saja, seorang perempuan yang memakai dress merah marun dan sepasang anting yang berkilau sedang berdiri di ruang tamu bersama Sunghoon.
"Kok bisa?" tanya Heeseung kepada Sunoo.
Sunoo menggeleng. "Gak tau," jawabnya. Begitu menyadari kalau Sohee sedang berjalan ke arah mereka, mereka segera kembali ke tempat duduk masing-masing dan memakan makanan mereka.
"Oh ternyata yang lain di sini, kalian sedang apa? Sarapan?" tanya Sohee.
"Eh ada Tante Sohee. Iya Tante kita lagi sarapan, Tante udah sarapan?" tanya Heeseung sambil tersenyum canggung.
"Sudah, apa kabar kalian? Sudah lama ya tidak bertemu."
"Baik kok Tante." Begitu Heeseung menjawab pertanyaan-pertanyaan Sohee, Sunghoon dan Jay pergi ke kamar.
"Kok bisa ada dia?" tanya Jay kepada Sunghoon.
"Gue juga gak tau gila," jawab Sunghoon.
"Trus ngapain dia masuk?"
"Ya dia minta, masa gue larang? Manusia macam apa gue," balas Sunghoon. Sebenarnya Sunghoon tidak sepenuhnya salah, Jay pun mungkin akan melakukan hal yang sama kalau ia berada di posisi Sunghoon.
"Cara ngusirnya gimana anjir, males banget sarapan gue gak damai," kata Jay.
Sunghoon berpikir sebentar. Tapi tetap saja tidak ada ide yang muncul. Begitu juga dengan Jay, ia tidak tahu bagaimana cara mengusir Sohee tapi tidak terlihat seperti mengusir.
"Ah gimana ya," gumam Jay sambil memegang dagunya.
"Jay! Sosisnya awas gosong!" pekik Jake dari ruang makan.
"Aelah, yaudah gue angkat sosis dulu bentar." Jay pun keluar dari kamar lalu berjalan ke dapur untuk mengangkat sosis yang sudah matang.
"Oh kamu bisa masak ya? Hebat sekali," kata Sohee kepada Jay. Jay hanya tersenyum mendengar pujiannya, padahal ia hanya menguasai dasar-dasar memasak saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELYSIUM - Enhypen
FanfictionElysium, suatu tempat atau keadaan yang bisa membawa kebahagiaan. Bagi Sunoo dan keenam saudaranya, rumah dan Bunda Anna merupakan elysium mereka. Tetapi perlahan semuanya berubah, dan tepat sehari setelah ulang tahun Niki yang ke-16, mereka tidak l...