36

409 70 5
                                    

Selamat membaca!

"Gang belakang Mall Hybe, cepet."

"H-hah? Maksud lo gimana?" tanya Jake. Tapi terlambat, Sunghoon sudah mematikan teleponnya duluan. Ia pun melamun sebentar. Memikirkan apa maksud dari perkataan Sunghoon tadi.

Jay menoyor kepala Jake untuk menyadarkan Jake dari lamunannya. "Woy, jangan bengong. Tadi Sunghoon bilang apa?" tanya Jay penasaran.

"Katanya kita disuruh ke gang belakang Mall Hybe, emang di situ ada apaan anjir?" kata Jake bingung. Seumur hidupnya ia tidak tahu kalau di belakang Mall Hybe ada sebuah gang.

"Udah kita kesana aja sekarang, tapi ini Sunoo gimana ya? Gak mungkin kita bawa dia terus," kata Heeseung.

"Taro di kosan gue aja gimana? Gue bilang dia adek sepupu gue aja ntar numpang nginep," usul Soojin.

"Lo bisa boncenginnya? Ngeri oleng gue," balas Heeseung.

"Di zaman ini ada yang namanya taksi, Lee Heeseung, tinggal pesen." Soojin membuka aplikasinya lalu memesan taksi online untuk mengantarkan mereka ke kosan Soojin.

"Pinter juga lo? Efek temenan sama gue ya?" tanya Heeseung, lebih tepatnya mengejek. Soojin memutar bola matanya malas, bagaimana bisa temannya itu sempat untuk narsis disaat genting seperti ini?

Setelah menunggu beberapa lama, driver yang dipesan oleh Soojin pun datang. "Masuk, Jin," suruh Heeseung.

"Kalo gue ikut ntar motor gue nasibnya gimana, Hee?" tanya Soojin.

"Oh iya, yaudah deh gue yang bawa motor lo. Lo naik sama adek gue," kata Heeseung sambil mengulurkan tangannya.

"Yaudah oke, ini tangan maksudnya apa? Mau salim?" tanya Soojin bingung melihat Heeseung mengulurkan tangannya ke arahnya.

"Kunci motornyaaa Soojin," kata Heeseung. Soojin pun menyerahkan kunci motornya lalu naik ke mobil bersama adik-adik Heeseung.

Mereka langsung naik ke mobilnya lalu berangkat menuju kosan Soojin. Kalau dipikir-pikir, penampakan Heeseung dan saudaranya sangat miris. Mereka memakai baju seadanya dan tidak memakai alas kaki karena tidak ada waktu untuk mengambil sepatu lalu memakainya.

"Kak, Kak Soojin punya sendal lebih gak? Setidaknya satu buat si bocil ini," tanya Jay.

"Astaga ini pada nyeker dari tadi? Aku gak ngeh," balas Soojin. Seketika ia kagum karena mereka bisa pergi dari rumah tanpa alas kaki, sudah gitu mereka berlari. Tidak kebayang bagaimana sakitnya kalau mereka tidak sengaja menginjak bebatuan atau benda-benda yang berada di jalanan.

"Tenang, di deket kosan aku ada warung serba ada terus buka 24 jam. Kalo sendal sih pasti ada dan gak mahal-mahal amat lah," kata Soojin.

Notif dari ponsel Jake berbunyi. Ternyata itu pesan dari Sunghoon, ia pun langsung membukanya.

Sunghoon

|doain gue slmt
|kl gue gd d gng blkg hybe brti gue udh prgi dr sn
|dh bye

hah???|

Tolong lah, otak Jake sedang tidak bisa bekerja dengan baik. Membaca pesan dari Sunghoon malah membuatnya sakit mata karena tidak paham dengan ketikannya. Akhirnya Jake meminta tolong yang lain untuk membacanya.

"Oh ini tuh katanya doain dia selamat, kalo dia gak ada di gang belakang Mall Hybe brarti dia udah pergi dari sana," jelas Jay.

ELYSIUM - EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang