Selamat membaca!
"Dia ... pingsan," jawab Jake. Heeseung dan Jay menatap bingung adiknya yang terbaring tak sadarkan diri itu. Bagaimana dia bisa pingsan?
"Hah?! Kok bisa?" tanya Jay.
Beberapa saat sebelum Heeseung dan jay datang. Mereka kebingungan mau meminta bantuan ke siapa, saking paniknya mereka sampai lupa berapa nomer polisi sehingga mereka tidak bisa menghubunginya. Lalu Sunoo memberi saran. "Oh iya gue kemaren tuh abis reply story kak Soojin! Kita vid-call aja dia!" usulnya.
Jake menatapnya heran. Yang benar saja? Mana mungkin mereka menelpon Soojin di tengah malam seperti ini dan meminta bantuan? Lagipula belum tentu Soojin masih bangun.
"Gila ya?!" seru Jake.
Sunoo tetap bersikeras untuk menelpon Soojin, dengan napas yang masih tersengal ia pun membuka aplikasi Instagram lalu membuka bagian direct message dan menelpon Soojin. Beruntungnya Soojin langsung mengangkatnya.
"Kak! Kak tolongin kita Kak, kita ... bunda ... tolong Kak." Suara Sunoo melemah dan lama kelamaan kesadaran dirinya menurun dan pingsan. Jake pun mengambil alih ponselnya lalu berbicara dengan Soojin.
"Kak maaf udah ganggu malem-malem gini, kita butuh banget pertolongan Kak. Kita semua lagi dalam bahaya, bunda ...." Jake tidak bisa melanjutkan kalimatnya, ia sendiri tidak tahu apa yang sedang terjadi sekarang.
"H-hei tenang dulu, kalian kenapa? Apa perlu aku samperin kalian?" tawar Soojin. Ia sangat khawatir melihat adik dari temannya terlihat seperti ketakutan dan panik. Ditambah lagi mereka terlihat seperti sedang di luar rumah, sangat bahaya kalau mereka di luar selarut ini.
"Nggak tau Kak, intinya kita butuh bantuan. Maaf udah ngerepotin dan bikin panik malem-malem. Tolongin kita Kak ...." Jake sangat pasrah saat ini, banyak sekali yang ia pikirkan sekarang sehingga ia tidak bisa berpikir dengan jernih. Untuk menjelaskan kronologi kejadiannya kepada Soojin pun ia tidak bisa.
"Yaudah sebentar, tenangin diri dulu ya Sunghoon. Aku bakalan samperin kalian pokoknya, kalian di deket rumah kan ini?" Kata Soojin. Jake dan Jungwon yang mendengar perkataan Soojin pun saling bertatapan dan menekuk alisnya. Ah, ini bukan saatnya untuk tertawa. Mereka akhirnya memaklumi Soojin karena salah memanggil nama, menghafal enam orang adik memang bukan hal yang mudah. Apalagi keenamnya bukan saudara sendiri melainkan saudara dari temannya.
"I-iya Kak, gue Jake by the way," kata Jake megoreksi kesalahan Soojin tadi. Begitu Soojin nenyadari kesalahannya, ia menepuk jidatnya dan mendadak wajahnya memerah.
"Ah iyaa! Sorry Jake astaga. Tunggu di sana ya aku langsung jalan ini!" Soojin pun dengan cepat mematikan telponnya.
"Gitu ceritanya," kata Jake menutup kalimatnya setelah menceritakan semua yang mereka alami di lapangan itu.
"Bisa-bisanya kalian lupa nomer polisi tapi inget username Soojin," kata Heeseung lalu menggelengkan kepalanya. Jake dan Jungwon menggaruk kepalanya yang tidak gatal, mau bagaimana lagi? Kalau panik semuanya pasti menjadi buyar seketika.
"Tadi aja sebenernya kita ada niatan mau nelpon kak Ryujin, makin keliatan deh begonya," kata Jungwon. Ini bukan waktu yang pas untuk tertawa tetapi Jay tidak bisa menahannya. Ada-ada saja kelakuan saudaranya ini.
"Anjir itu tangan lo Jay! Gak sakit?" tanya Jake yang baru menyadari kalau lengan Jay terluka.
"Oh, enggak," balas Jay santai.
Mereka pikir setelah melarikan diri dari rumah mereka akan aman, tapi ternyata tidak. Selama mereka di daerah yang sama dengan bundanya, mereka akan terus dikejar sampai dapat. Buktinya sekarang Anna terlihat sedang berlari ke arah Heeseung dan yang lainnya sambil membawa benda-benda tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELYSIUM - Enhypen
FanfictionElysium, suatu tempat atau keadaan yang bisa membawa kebahagiaan. Bagi Sunoo dan keenam saudaranya, rumah dan Bunda Anna merupakan elysium mereka. Tetapi perlahan semuanya berubah, dan tepat sehari setelah ulang tahun Niki yang ke-16, mereka tidak l...