54

365 56 2
                                    

Selamat membaca!

"Ini kita jadi pergi, 'kan?"

Semuanya menoleh ke arah Niki. Senyuman mereka semua merekah. "Iyaa jadi kok, ayo siap-siap," kata Heeseung lalu mengacak-acak rambut Niki.

Seketika suasana tegang pun sirna dan tergantikan dengan suasana riang. Mereka semua bersiap untuk pergi ke tempat-tempat yang direkomendasikan oleh Soojin. Tempat yang wajib mereka kunjungi saat berada di Iksan.

"Kita ke mana dulu, Kak?" tanya Sunoo kepada Soojin.

"Ke Mireuksaji. Tau gak itu apaan?" balas Soojin.

"Tau kok, Sunoo pernah liat di buku pelajaran sejarah Sunoo."

"Oh ada ya di pelajaran, aku lupa," kata Soojin sambil tersenyum kikuk.

Mereka pergi menuju Mireuksaji dengan kereta. Butuh waktu beberapa puluh menit untuk menuju kesana. Tetapi tidak masalah, di kereta mereka bisa makan roti yang rasanya tak kalah dengan roti yang biasa mereka beli di mall.

"Eh ada toko baju, mampir dulu gimana?" usul Jay.

"Ayoo! Gue mau tau style orang Iksan kayak gimana," sahut Ryujin. Tanpa menunggu persetujuan dari yang lain, perempuan itu melenggang menuju pintu toko baju tersebut. Jay pun berjalan di belakangnya. Yang lain mau tidak mau pun mengikutinya.

"Wow retro vibe," gumam Jay saat melihat pakaian yang menggantung di gantungan.

"Noo! Coba pake topi ini!" Niki memakainya Sunoo sebuah topi yang biasa dipakai oleh orang di film bertema cowboy. Karena kepala Sunoo yang kecil, setengah kepalanya hampir tertutup oleh topi itu.

"Aduh! Bau anjir ini abis di pake orang yang keringetan ya?" tanya Sunoo sambil melepas topi itu.

Heeseung sontak menoleh ke arah Sunoo dan menatapnya tajam. Mulutnya memang tidak bisa difilter. "hush jangan gitu ngomongnya," tegur Heeseung.

"Eh iya maap, Kak. Lo sih." Sunoo memukul Niki menggunakan topi tersebut sebelum menaruhnya kembali ke tempatnya.

"Oi, Hoon, Won. Mau gak kita gambreng trus yang beda sendiri harus pake itu," kata Jake sambil menunjuk ke arah vest bermotif bunga-bunga merah.

"Gila ya? Gak mau lah, lo aja sana sama Jungwon," tolak Sunghoon. Ia tidak mau penampilannya rusak hanya karena vest motif bunga itu.

"Ah lo gak asik banget, kalo berdua doang gak seru." Jake mengerucutkan bibirnya. Sunghoon hanya mengabaikannya, begitu juga dengan Jungwon. Lagipula ada-ada saja idenya, mana ada yang mau memakai pakaian seperti itu? Bukannya merendahkan, hanya saja itu tidak cocok dengan selera mereka.

Setelah puas melihat-lihat berbagai pakaian di toko baju itu, mereka langsung berjalan ke Mireuksaji. Sedikit penjelasan tentang Mireuksaji, Mireuksaji adalah sebuah kuil yang dibangun pada masa pemerintahan King Moo.

"Ayo fotooo," ajak Sunoo bersemangat. Ia berlari kecil menuju kuil besar yang terletak tak jauh darinya. Selagi menunggu yang lainnya sampai, ia berselfie ria dengan latar kuil.

"Ayo ayo foto." Soojin sudah siap dengan tongkat untuk menaruh ponselnya agar mereka bisa berfoto bersama dengan mudah.

"Sini saya aja yang fotoin," kata Seungwoo.

"Eh gapapa Omnya gak ikutan foto?" tanya Soojin.

"Gapapa, sini HP nya." Soojin pun memberikan ponselnya kepada Seungwoo. Begitu Ryujin, Soojin, Heeseung dan keenam adiknya sudah berkumpul semua, mereka mengatur posisi untuk berfoto. Beberapa foto dengan pose yang berbeda pun mereka ambil.

ELYSIUM - EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang