53

339 50 2
                                    

Selamat membaca!

"Ryu, Soojin jadi dateng ke sini?" tanya Heeseung lalu duduk di samping Ryujin dan merangkulnya.

Ryujin yang sedang fokus menonton acara musik di TV pun menoleh. "Iya katanya dia udah di sini dari kemaren. Tapi rumah dia jauh dari rumah kita, jadi dia ke sininya baru hari ini," jelasnya.

"Ooh gitu, terus nanti ke mana rencananya?"

"Gak tau, tapi katanya mau ke Mireuk ... apa gitu lupa gue namanya. Terus ke toko es krim gitu."

Hari ini tepat seminggu setelah Ryujin melakukan operasi untuk menghilangkan bekas luka bakar di wajahnya. Sekarang wajahnya sudah sedikit membaik dari sebelumnya, walaupun tidak seratus persen membaik tapi setidaknya tidak separah seperti sebelumnya.

Sesuai yang Soojin katakan tempo hari, ia akan menghampiri Ryujin setelah Ryujin selesai melakukan operasi. Sekarang ia sudah berada di kampung halamannya, Iksan. Tidak mau berlama-lama, begitu sampai saat Selasa malam, besoknya ia langsung pergi menuju rumah Ryujin.

"Gak sabar banget ketemu kak Soojin. Kangen," kata Sunoo.

"Iya sama gue juga kangen," balas Heeseung.

Ryujin menatap Heeseung tajam. Entahlah ia rasa kalimat yang Heeseung katakan sedikit membuatnya merasa sebal. Padahal wajar kalau pacarnya itu merasa rindu dengan sahabatnya, karena mereka berdua memang dekat selama Ryujin tidak ada.

"Kak, lu yang bener dong kalo ngomong. Enak banget bilang kangen sama cewek lain depan Kak Ryujin," tegur Jay begitu ia melihat tatapan Ryujin kepada Heeseung yang sangat tajam.

Sontak Heeseung menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya. Ia tidak sadar kalau perkataannya bisa membuat Ryujin cemburu. "Eh! Maksudnya tuh, ya gitu kamu ngerti kan, Ryu? Ya lagian gue kangen bukan berarti gue ada apa-apa sama dia," jelas Heeseung panik.

Ryujin tersenyum tipis. "Iya, gapapa."

"Nahloo Kak Heeseung, kalo cewek bilang gapapa itu tandanya ada apa-apa," kata Sunoo sambil tersenyum jahil melihat sang kakak kelimpungan sendiri.

"Maaf Ryu sumpah, lain kali aku bakal hati-hati kalo ngomong," kata Heeseung sambil menggenggam tangan Ryujin.

Ryujin melepaskan genggamannya. "Iya ih, santai aja lagian. Aku kan bukan tipe yang gampang cemburu," kata Ryujin. Guna mengembalikan mood sang pacar, Heeseung bersandar di pundak Ryujin, entah akan berhasil atau tidak.

"Jangan nyender-nyender, berat," protes Ryujin.

"HELAAAWWW SEMUANYAA!" Seorang perempuan tiba-tiba datang dengan pekikannya yang sangat kencang membuat semua orang yang sedang bersantai di ruang tengah terkejut.

Ryujin sangat mengenali suara itu. Suara teman dekatnya. Dirinya pun berlari ke arah ruang tamu dan memeluk erat perempuan yang tadi berteriak. "Lee Soojin! Gue kangen banget sama lo." Saking bahagia dirinya, air matanya pun menetes.

"Gue juga kangen parah! Seneng banget gue masih bisa ketemu lo, Ryu!" balas Soojin tak kalah bahagia. Begitu dirinya melihat Ryujin rasanya semua beban di tubuhnya lepas begitu saja. Semuanya tergantikan dengan kebahagiaan dan kelegaan.

Seungwoo yang baru saja kembali dari teras untuk menutup pagar pun memandangi putrinya dengan tatapan teduh. Sudah lama sekali ia tidak melihat Ryujin sebahagia ini.

"Haai, Kak Soojin! Apa kabar?" tanya Sunoo dari ruang tengah sambil melambaikan tangannya.

"Baik kok, makin tinggi aja ya kamu Sunoo," kata Soojin.

Ryujin dan Soojin pun berjalan menuju ruang tengah dan berkumpul bersama yang lainnya. Senyum mereka berdua tidak pernah luntur. Sampai mata mereka pun menyipit karena saking lebarnya senyuman mereka.

ELYSIUM - EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang