43

376 63 2
                                    

Selamat membaca!

"Nyonya kemarin kita ketemu anak-anak Nyonya."

"Benarkah? Dimana? Dan kenapa kalian biarkan? Seharusnya kalian bawa mereka langsung ke markas."

"M-maunya sih gitu Nyonya, cuman ternyata mereka sama orang lain."

"Siapa?"

"Kurang tau Nyonya, tapi anak-anak Nyonya manggilnya papa, Nyonya punya suami ya?"

"Mana ada! Sejak kapan saya menikah?!"

"M-maaf Nyonya, oiya orang itu nanya ke kita, dia nuduh kita anak buah Ibu Sohee."

"Hm? Dia kenal Sohee? Siapa orang itu sebenarnya, bagaimana bisa dia bersama anak-anakku dan memanggilnya papa?"

"Tapi kita sempet ikutin mobil mereka pergi ke rumahnya, Bos mau saya kasih alamatnya?"

"Tentu. Kirimkan sekarang."


























"Pagi Paa," sapa Sunoo yang baru saja kembali dari toilet untuk mencuci muka.

"Oh pagi Sunoo, gimana tidurnya? Nyenyak?" tanya Seungwoo yang sedang bersiap untuk berangkat ke kantor.

Sunoo menganggukkan kepalanya semangat. "Nyenyak lumayan, Papa?"

"Lumayan nyenyak, oh iya hari ini papa berangkat lebih pagi jadi gak bisa masakin sarapan. Kalian pesan sendiri bisa?" tanya Seungwoo yang sedang mengikat tali sepatunya.

"Bisa kok Pa, tapi Papa sendiri udah makan?"

Seungwoo tersenyum tipis. "Sudah kok, kalo gitu papa berangkat ya," kata Seungwoo sambil melambaikan tangannya lalu keluar dari rumah. Sunoo pun membalas lambaian tangannya lalu kembali ke kamar untuk membangunkan kedua adiknya.

"Hoii bangun, bangun." Sunoo melompat-lompat di atas kasur milik Ryujin. Untung kualitas kasur Ryujin bagus sehingga tidak mudah rusak.

"Astaga!" Suara aneh yang muncul dari kasur membuat Sunoo terkejut. Baru saja diceritakan kalau kasur Ryujin tidak mudah rusak, tapi sepertinya sekarang ada beberapa per yang berpindah tempat karena Sunoo terus-terusan melompat di atas kasurnya. Akhirnya ia menghentikan kegiatan melompatnya dan memilih membangunkan adiknya dengan cara yang lebih lembut.


"Kalian bangun ihh gak mau sarapan apa?" tanya Sunoo sambil mengguncangkan badan Jungwon dan Niki bergantian. Karena kedua adiknya tidak kunjung membuka matanya, akhirnya ia beralih ke kamar Seungwoo yang digunakan para kakak tertuanya untuk tidur.

"Kak?" Sunoo mengintip dari pintu kamar.

"Oi? Ngapain ke sini? Mau temenin pipis?" tanya Sunghoon yang sedang berbaring sambil memainkan ponselnya.

"Enggak, lagian ini udah terang." Sunoo pun masuk ke kamar Seungwoo, atau lebih tepatnya sekarang adalah kamar keempat kakaknya. Ia mengamati setiap sudut kamar itu, terlihat sedikit berantakan. Pasti itu ulah kakak-kakaknya, tidak mungkin seorang Seungwoo membiarkan kamarnya berantakan seperti ini.

ELYSIUM - EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang