"Saya terima nikah dan kawinnya Kinan Asyifa Vernada binti Nando Pratama Vernada dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai." Ujar Dion dengan satu tarikan nafas. Kinan yang berada di dalam ruangan langsung memejamkan matanya.
"Bagaimana para saksi?"
"Sah..." Serempak semuanya. Kinan menghela nafasnya dan memejamkan matanya kembali untuk menahan tangisannya. Ah, sungguh dirinya tidak percaya bahwa akan di nikahkan sekarang. Jesi, sebagai mamah Dion langsung tersenyum dan memegang pundak Kinan untuk memberikan ketenangan.
"Jangan takut, Dion akan menjaga mu..."
Kinan menoleh dan memeluk Jesi. "Makasih tan."
"Ayok kebawah... Semuanya sudah menunggu kamu." Ujar Jesi kepada Kinan. Kinan mengangguk dan langsung berjalan di iringi oleh Jesi dan Cia. Cia sudah tersenyum manis dan melambaikan tangannya layaknya seperti princes. Jesi hanya menggeleng kan kepalanya lucu melihat kelakuan Cia yang heboh.
Dion yang berada disitu menahan groginya setengah mati. Sungguh dirinya sudah menjadi suami dari gadis yang nakal. Dion menatap Kinan dari sana dengan tatapan manis dan memuja. Kinan sangat cantik memakai gaun itu.
"Duduk ..." Bisik Jesi kepada Kinan. Kinan langsung duduk dan menatap Dion. Mereka berdua bingung harus bagaimana. Apa mereka berdua tukar cincin? Apa mereka apa? Itu yang mereka pikirkan selama duduk.
"Ekhem..." Dehem Samudra kepada anaknya. Dion langsung menyenggol lengan Kinan membuat Kinan menoleh dengan dagu yang di angkat. Karena tidak peka, Dion menyodorkan tangan kanan nya kepada Kinan. Kinan menatap tangan itu dan langsung menoleh ke arah Jesi. Jesi tersenyum dan berbicara pelan. "Cium tangannya," bisiknya pada Kinan. Kinan ber-oh ria dan langsung menyalimi tangan Dion. Dion tersenyum dan langsung mencium kening Kinan dengan lama.
"Selamat semoga pernikahan kalian langgeng sampai maut memisahkan." Ujar sang penghulu itu. Dion dan Kinan hanya mengangguk canggung.
Setelah akad, mereka berdua sudah berada di bangku pengantin. Dekoran disini lumayan sangat mewah bagi Kinan. Mereka menikah di sebuah hotel milik keluarga Dion. Yang datang di acara pernikahan mereka berdua hanyalah saudara, teman kantor dan teman terdekat.
"Gila, enggak nyangka gue..." Ucap Fadil sambil menggelengkan kepalanya. Kinan terkejut saat melihat kedua sahabatnya Dion.
"Elo undang mereka berdua?" Tanya Kinan kepada Dion. Dion menganggukkan kepalanya.
"KINAN....HWAAAAAAAAAAA ..."
Dion langsung menoleh ke arah sumber suara itu. Rupanya Kinan juga mengundang kedua sahabatnya.
Katya terkejut. "Jadi ini kejutannya? Jadi cowoknya Dion?"
Kinan mengangguk kepalanya. "Kenapa kalian baru datang?" Papay menghela nafasnya, "Katya dandannya lama." Cibir Papay kepada Katya.
"What! Udah deh Pay, gue lagi serius nih..." Papay menganggukkan kepalanya sabar. Sementara Katya langsung menatap Dion dengan intens. "Awas aja elo apa apain sahabat gue!"
Dion memutar bola matanya malas. "Gue bakalan jagain dia. So, elo tenang aja sama gue." Papay dan Katya mengangguk bersama.
"Jadi kalian nikah diem diem dong?" Ucap Fadil membuka suara. Dua sejoli yang baru saja sah itu menganggukkan kepalanya bersama.
"Gue harap jangan ada yang tau gue nikah dulu,"
"Kenapa?" Tanya Satya penasaran.
Dion menghembuskan nafasnya. "Kalo semuanya tahu, gue gak mau Kinan di keluarin dari sekolah ya walaupun sekolahan itu milik gue dan di gosip yang enggak enggak." Kinan tersenyum malu karena perkataan Dion barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Secret [End]
Novela Juvenil(3) cerita ini memang cerita tentang perjodohan tetapi di dalam cerita ini ada sebuah kejanggalan atas meninggalnya SARAH CLARAYA. *** BELUM DI REVISI Gimana rasanya nikah sama ketua osis? Rasanya sama aja. Sama sama tidak saling mencintai dan sali...