Hari hari seperti biasa mereka jalani berdua. Arga juga sudah tumbuh menjadi anak yang tidak rewel sama sekali, bayi laki laki itu selalu saja tenang dan tidak menangis. Umur Arga sudah masuk 1 tahun. Dan bayi itu juga sudah merangkak sana sini membuat Kinan harus berhati hati mengawasinya.
"Kamu gak ke kantor?" Tanya Kinan saat menatap Dion yang baru saja duduk di sofa. Selama kuliah, Dion juga sudah memegang perusahaan Samudra yang berada di kotanya.
Dion menggelengkan kepalanya. "Free, semuanya udah di handal sama om Firman di kantor, lagian juga, aku pengen banget ada waktu sama kalian berdua." Kinan menoleh dan menatap Dion dengan senyuman yang tercetak di wajahnya.
"Aduh anak Daddy–– cini cayang," gemas Dion saat melihat Arga yang merangkak ke arah nya. Dion tertawa dan langsung menggendong anaknya dengan tinggi membuat Arga tertawa.
"Nguing––" Ucap Dion seperti naik pesawat. Arga tertawa geli saat Dion membawa nya terbang ke atas. Rasa kebahagiaan Kinan langsung timbul kembali, saat melihat keluarga kecilnya.
"Apa cayang? Mau jalan jalan? Ayok, yok mommy kita jalan jalan." Ujar Dion dengan manja. Kinan tertawa kecil dan berjalan ke arah mereka berdua, rasa bahagia Kinan hanya ada di mereka berdua saja. Dion juga tidak menyangka, bahwa dirinya bisa hidup sebahagia ini.
🦕🦕
"Mas! Mandi nya cepatan dong, aku sama Arga udah capek nungguin kamu loh." Teriak Kinan karena Dion masih setia berada di kamar mandi. Tak lama, Dion keluar dengan handuk yang bertengger di pinggang nya. Sontak membuat Kinan membalikkan badannya dengan Arga di gendongannya.
"Pakai baju dulu!" Pintanya agar Dion memakai bajunya yang sudah dirinya siapkan sedari tadi. Dion terkekeh geli dan langsung memakai bajunya.
"Masih aja malu–– gak usah malu malu, sini lihat." Kinan menoleh dan langsung membuang muka kembali. Dion ini memang suka sekali mesum kepadanya. Oh tuhan, Kinan sampai lupa dengan julukkan itu.
"Aku kebawah duluan. Kamu pakai bajunya, agak cepatan. Oke!" Dion hanya berdehem sambil menahan tawanya. Kinan sudah salah tingkah dan berlari kecil dengan Arga di gendongannya.
Hari ini, mereka akan pergi jalan jalan. Mungkin, mereka akan berjalan jalan mencari angin dan mampir ke supermarket untuk membeli bahan bahan masakkan dan keperluan sehari-hari. Apalagi, mereka juga akan membeli keperluan baby Arga juga.
Kinan sudah memakai baju dres selutut berwarna putih dengan topi putih di kepalanya. Topi yang Dion pernah belikan saat honeymoon berlangsung. Sedangkan Dion hanya memakai baju kaus nya dengan simpel. Arga juga sudah berada di gendongannya, mereka akan berjalan jalan sebentar.
"Mau makan, dulu?" Tanya Dion saat sudah berada di dalam mobilnya. Kinan menoleh dan menganggukkan kepalanya. Sedangkan Baby Arga hanya tertidur di pangkuan Kinan dengan di alasi kasur kecilnya.
"Anak kita ganteng banget ya," kekeh Kinan saat melihat Arga tertidur dengan pulas. Dion menoleh ke arah Arga dan tertawa.
"Sama, kaya Daddy nya." Cengirnya dengan pede. Kinan menahan tawanya, benar ucapan Dion, Arga sangat tampan dan mirip kepada Dion.
Jalanan ibu kotanya memang selalu ramai dan macat membuat Arga tertidur dengan tenang di dalam pangkuan Kinan. Alunan musik juga sudah menggema di dalam mobil hitam milik Dion. Sedangkan Dion hanya fokus dan sekali kali mengelus rambut anaknya dengan tangan kirinya.
Selang beberapa menit. Mereka berdua sudah sampai di restauran yang cukup ramai dengan pengunjung. Kinan dan Dion langsung masuk dengan Arga yang sudah di dalam gendongannya. Baby Arga hanya diam dan sekali kali menatap Dion dengan mata bulatnya. Dion pun sama, laki laki itu sudah menggoda anaknya agar Arga tertawa di dalam gendongan Kinan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Secret [End]
Novela Juvenil(3) cerita ini memang cerita tentang perjodohan tetapi di dalam cerita ini ada sebuah kejanggalan atas meninggalnya SARAH CLARAYA. *** BELUM DI REVISI Gimana rasanya nikah sama ketua osis? Rasanya sama aja. Sama sama tidak saling mencintai dan sali...