🐳 kuliah or tidak (?)

1.1K 100 3
                                    

Hari ini adalah hari Minggu. Mereka semua sudah berkumpul di apartemen Dion untuk membicarakan hari kelulusannya. Dan besok, mereka akan melakukan wisuda dan prom night bersama sama di SMA Purnama.

"Gue bingung." Ucap Fadil dengan makanan di tangannya. Sontak mereka semua menatap Fadil dengan aneh dan bertanya tanya, ada apa?

Satya mengerutkan keningnya. "Bingung ngapa elo? Belum bayar utang?" Ledek nya dengan terkekeh geli. Fadil langsung memutarkan bola matanya malas.

"Abis lulus, elo semua pada kuliah?" Tanya nya dan cukup membuat mereka terdiam. Kinan yang sedang memakan ketoprak nya langsung terdiam. Kuliah? Dirinya sangat pengin menjadi mahasiswa tetapi, dirinya juga tidak bisa karena sedang mengandung.

"Gue si kuliah." Itu jawaban Dion dengan yakin nya. Kinan tetap diam dan langsung meminum air nya.

"Gue kuliah di London." Sahut Katya dan sontak membuat Satya memejamkan matanya. Dirinya tidak bisa, jika harus berjauh jatuhan kepada gadis itu.

Papay membuka suaranya. "Kalo–– elo di London, terus Satya di Indonesia. Berarti kalian –– LDR?" Tebak nya dan di anggukki oleh Katya dan Satya bersamaan.

"Emang elo bisa?" Tanya Fadil kepada Satya. Satya mengacuhkan bahunya acuh. Dirinya tidak yakin dengan LDR.

"Kalo gue sama Fadil mah, di indonesia satu kampus. Ya gak sayang," manja nya kepada Fadil. Fadil menganggukkan kepalanya sambil mengelus rambut Papay dengan lembut.

Kinan tetap diam tidak membuka suaranya membuat Dion dan yang lain tampak heran. Biasanya, ibu hamil itu selalu berceloteh tidak jelas.

"Eh–– elo ngapa diem aja. Kesurupan setan diem elo ya!" Tegur Papay karena Kinan terdiam. Kinan langsung menoleh dan menggelengkan kepalanya.

Dion yang tahu bahwa istrinya sedang menangis dalam diam langsung bertanya. "Kamu kenapa?"

"Aku mau kuliah." Tunduknya dengan wajah yang tidak bsia di utarakan. Mereka semua nahan tawa dan langsung menoleh ke arah Dion.

"Iya kamu boleh kuliah, terserah kamu. Kamu nanti kalau mau kuliah, bareng satu kampus sama aku." Kinan mendongakkan kepalanya dan berbinar dengan wajah yang mengembangkan senyuman nya.

"Aku kira–– kamu ngelarang aku kuliah." Sendu nya. Dion tertawa dan menghampiri istrinya yang duduk di bawah bersama Papay dan Katya.

"Kamu boleh kuliah. Tapi, kalo kamu capek kamu di rumah aja." Lagi dan lagi Kinan menganggukkan kepalanya dan memeluk Dion erat. Semuanya langsung mendegus dikala adegan romantis ada di depan mata mereka.

Toktoktok. Ketukan pintu membuat mereka saling menatap. Dion masih saja memeluk Kinan membuat mereka semua menghela nafasnya, padahal ini kan apartemen Dion.

"Dion. Noh ada tamu," kesal Satya karena Dion tidak membuka pintunya. Dion langsung menoleh dan menatap para temannya.

"Elo aja sono. Sibuk gue," ucap nya dengan kata sibuk. Padahal jelas jelas, laki laki itu hanya memeluk Kinan sedari tadi.

Devan pun merasa kesal dan bangkit dari duduknya. Setelah sudah, Devan membuka pintu apartemen Dion dan menampilkan sosok perempuan yang selalu membuat Devan merasakan tersenyum.

"Abang Devan!" Teriak Cia dengan heboh dan langsung memeluk Devan erat. Devan terkekeh geli dan membawa Cia ke dalam dekapannya.

"Siapa si?" Tanya Fadil karena Devan lama. Mereka saling mengangkat bahunya acuh dan memainkan ponselnya kembali.

"Loh kok ada Abang si di sini. Lagi pada main?" Tanya nya di sela sela jalannya. Devan menganggukkan kepalanya sambil menggandeng tangan Cia dengan lembut.

Married Secret [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang