🐳 Sarah bereaksi

1.7K 132 1
                                    

Dor.

"Sarah." Ucap Kinan yang terkejut atas munculnya Sarah. Setan itu,

Sarah hanya tersenyum dan menampilkan deretan gigi putihnya. Kinan menghela nafasnya gusar dan tidak meladeni ucapan Sarah itu.

"Kinan.. pokoknya nanti istirahat' elo gak boleh kemana mana. Ini adalah tugas kesatu. Elo harus bareng sama Dion dan ikutin Dion kemana pun Dion pergi." Ucapnya serius dan mendudukkan bokongnya di depan Kinan.

Kinan mendongakkan kepalanya. "Kok elo kenal Dion?"

"Iyalah kenal. Gue kan setan," kesal nya kepada Kinan. Kinan hanya mengangguk saja.

"Pokoknya elo harus ingetin ucapan gue tadi. Udah ah, gue mau cari angin sama mau cari cogan." Ujar nya sombong sambil mengibaskan rambut panjangnya. Kinan hanya melongo dan mengacuhkan bahunya.

Setan aneh.

"Dion.. bangun,"

"Eugh..."

Kinan kesal. "Bangun Dion. Udah mau jam 7!"

"Iya iya." Ucap Dion dan bangun dari tidurnya. Kinan menganggukkan kepala nya dan menyiapkan baju seragam laki laki itu.

Itulah kegiatan di pagi hari. Kinan selalu saja menyiapkan suaminya baju seragam atau kantor jika Dion pergi ke kantor.

"Kebiasaan deh." Cebik Kinan karena melihat Dion yang sudah rapih dengan seragamnya. Dion mengerutkan dahinya dan berjalan ke arah Kinan. Kinan bangun dari duduknya dan berjalan ke arah Dion.

"Elo ngapain si Nan," ucapnya karena Kinan sudah berdiri di depannya. Kinan hanya diam dan sedikit berjinjit agar bisa memasangkan Dion dasi yang rapih.

Dion tercengang menahan detakan jantungnya yang tiba tiba berdetak lebih cepat. Kinan masih saja membenarkan dasinya membuat Dion menahan detakan nya. Sungguh, Dion merasakan debaran yang hebat saat bersama Kinan. Seulas senyuman terbit di wajah Dion.

"Makasih."

Kinan tersenyum. "Sama sama, yaudah ayok berangkat." Ajaknya kepada sang suami. Dion mengangguk dan mencomot roti yang sudah di siapkan.

Tak lama, mereka sudah sampai di SMA purnama. Dion langsung turun di ikuti oleh Kinan. Mereka berdua langsung masuk ke dalam area sekolah dengan beriringan.

Banyak yang sudah menyimpulkan bahwa mereka berdua berpacaran.

"Gue ke kelas dulu ya,"

"Jangan bolos."

"Iya Dion.."

Dion terkekeh dan mengusap kepala sang istrinya. "Yaudah gih sana, oh iya nanti elo duduk sama siapa?"

"Sama si cowok itu pasti." Kesal nya karena Kinan tidak respect dengan teman sebangkunya. Siapa lagi kalau bukan Devan,

Dion menghela nafasnya. "Elo pindah aja, suruh Katya yang duduk sama dia." Kinan menganggukkan kepalanya dan menyodorkan tangannya.

Dion tertawa membuat seluruh siswa siswi yang lewat menoleh.

"Seorang suami itu harus menafkahi istrinya. Nanti kalo istrinya laper gimana?" Ucap nya dengan alasan. Dion langsung membuka dompetnya dan memberikan uang kepada Kinan. Kinan melototkan matanya.

"Kok banyak banget?"

Dion diam dan celingak-celinguk setelah sudah, Dion langsung mendekatkan dirinya kepada Kinan dan berbisik di telinga Kinan.

"Jangan lupa nanti malam buat junior Dion," ucapnya pelan dan berlari kencang. Kinan terkejut dan menahan emosinya.

Suami mesum.

Married Secret [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang